pendapatan per bulan responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki rata-rata pendapatan per bulan tinggi yaitu sebesar Rp 3 400 000 cenderung
menilai kondisi umum pedestrian path sudah baik, sedangkan responden yang memiliki rata-rata pendapatan kurang dari Rp 3 400 000 cenderung menilai
kondisi pedestrian path sudah cukup baik atau tidak baik. Sebaran karaktersitik IPP pada Tabel 13 menunjukkan bahwa responden yang memiliki rata-rata IPP
lebih tinggi atau semakin sering akan cenderung menilai kondisi pedestrian path cukup baik atau baik.
Hasil analisis hubungan antara karakteristik pengguna jalan dengan kondisi umum pedestrian path dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Hasil uji korelasi karakteristik pengguna jalan dengan kondisi umum pedestrian path Nyi Raja Permas
Kondisi Sosial Ekonomi Jenis Uji
Korelasi Kondisi Umum Pedestrian Path
Koefisien p-value
Kategori Umur data interval Pearson
0.355 0.000
Pendapatan data interval Pearson
0.522 0.000
Intensitas Penggunaan Pedestrian IPP data interval
Pearson 0.019
0.849 Tingkat Pendidikan Terakhir data ordinal
Spearman 0.284
0.004 Jenis Kelamin data nominal
Kendall Tau 0.260
0.007 Jenis Pekerjaan data nominal
Kendall Tau 0.121
0.168 Sumber : Data Primer Diolah, 2013
Keterangan : = Signifikan pada taraf nyata 20
= Signifikan pada taraf nyata 1 Hipotesis mengatakan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik
pengguna jalan dengan kondisi keberadaan pedestrian path jika nilai p-value α
taraf nyata yang digunakan. Berdasarkan hipotesis tersebut, kategori karakteristik yang memiliki hubungan signifikan dengan kondisi umum pedestrian
path yaitu umur, pendapatan, tingkat pendidikan terakhir, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan. Berikut penjelasan variabel-variabel karakteristik pengguna jalan yang
memiliki hubungan dengan kondisi umum pedestrian path :
a. Umur
Variabel kategori umur berdasarkan uji Pearson memiliki nilai p-value 0.000 0.01 taraf nyata 1 yang artinya ada hubungan antara variabel umur
dengan penilaian kondisi umum pedestrian path dengan tingkat kepercayaan 99. Nilai koefisien sebesar 0.355 menunjukan hubungan lemah atau rendah 0.200
– 0.399 di antara dua variabel yang diuji. Koefisien variabel positif +
menandakan hubungan searah yang berarti semakin tinggi umur responden atau pengguna jalan maka penilaian terhadap kondisi keberadaan pedestrian path akan
semakin tinggi atau semakin baik. Hal ini dikarenakan semakin tinggi umur responden akan lebih mudah memahami penting atau perlunya keberadaan sarana
dan prasarana yang ramah lingkungan di lingkungan perkotaan untuk menunjang berbagai aktifitas yang dilakukan sehingga penilaian terhadap keberadaan
pedestrian path akan semakin baik.
b. Pendapatan
Variabel kategori pendapatan berdasarkan uji Pearson memiliki nilai p- value 0.000 0.01 taraf nyata 1 yang artinya ada hubungan antara variabel
pendapatan dengan penilaian kondisi umum keberadaan pedestrian path pada tingkat kepercayaan sebesar 99. Nilai koefisien sebesar 0.522 menunjukkan
hubungan sedang atau cukup berarti 0.400 – 0.599 diantara dua variabel yang
diuji. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan searah yaitu semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperoleh responden maka penilaiannya terhadap
kondisi umum pedestrian path akan semakin lebih baik. Hal ini dikarenakan responden yang memiliki rata-rata pendapatan tinggi cenderung memiliki
kemauan yang tinggi untuk memperoleh keadaan lingkungan yang nyaman sehingga keberadaan pedestrian path sebagai upaya perbaikan untuk
meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan akan dinilai baik.
c. Tingkat Pendidikan Terakhir
Variabel kategori tingkat pendidikan berdasarkan uji Spearman memiliki nilai p-value 0.004 0.01 taraf nyata 1 yang artinya ada hubungan antara
variabel tingkat pendidikan dengan penilaian kondisi umum keberadaan pedestrian path dengan tingkat kepercayaan sebesar 99. Nilai koefisien sebesar
0.284 menunjukan hubungan lemah atau rendah 0.200 – 0.399 diantara dua
variabel yang diuji. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan searah yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka semakin tinggi
penilaiannya terhadap kondisi umum pedestrian path. Hal ini dikarenakan responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung lebih peduli dengan
upaya-upaya perbaikan kualitas lingkungan perkotaan sehingga keberadaan
pedestrian path sebagai moda transportasi ramah lingkungan dinilai sangat penting dan cenderung menilai sudah cukup baik dan baik.
d. Jenis Kelamin
Variabel kategori jenis kelamin berdasarkan uji Kendall Tau memiliki nilai p-value 0.007 0.01 taraf nyata 1 yang artinya ada hubungan antara
variabel jenis kelamin dengan penilaian kondisi umum keberadaan pedestrian path dengan tingkat kepercayaan sebesar 99. Nilai koefisien sebesar 0.260
menunjukan hubungan lemah atau rendah 0.200 – 0.399 diantara dua variabel
yang diuji. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan searah yaitu semakin beragam jenis kelamin responden maka penilaian terhadap kondisi umum
pedestrian path akan semakin baik.
e. Jenis Pekerjaan
Variabel kategori jenis pekerjaan berdasarkan uji Kendall Tau memiliki nilai p-value 0.168 0.20 taraf nyata 20 yang artinya ada hubungan antara
variabel jenis pekerjaan dengan penilaian kondisi umum keberadaan pedestrian path dengan tingkat kepercayaan sebesar 80. Nilai koefisien sebesar 0.121
menunjukan hubungan sangat lemah atau sangat rendah 0.000 – 0.199 diantara
dua variabel yang diuji. Hasil tersebut juga menunjukkan adanya hubungan searah yaitu semakin beragam jenis pekerjaan responden maka penilaian terhadap
kondisi umum pedestrian path akan semakin baik. Hasil analisis uji korelasi pada Tabel 14 juga menunjukkan terdapat
variabel kondisi karakteristik responden yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan penilaian kondisi pedestrian path Nyi Raja Permas yaitu kategori
Intensitas Penggunaan Pedestrian IPP. Berdasarkan uji Pearson, variabel IPP berdasarkan memiliki nilai p-value 0.767 0.20 taraf nyata 20 artinya tidak
ada hubungan signifikan antara variabel IPP dengan penilaian kondisi umum keberadaan pedestrian path. Hal ini menunjukkan kondisi pedestrian path yang
sudah baik maupun belum baik tidak ada keterkaitannya dengan banyaknya IPP dari pengguna jalan. Nilai koefisien positif + dalam IPP menunjukkan bahwa
semakin sering responden melakukan IPP maka penilaian terhadap kondisi pedestrian path akan semakin baik.