pedestrian, dan banyaknya Pedagang Kaki Lima PKL yang menggunakan pedestrian sehingga fungsi pedestrian tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang mengalami pertumbuhan infrastruktur yang begitu pesat, dimana perubahan tersebut memberikan pengaruh
pada keseluruhan struktur kota. Sebagian besar jalan Kota Bogor terutama pusat kota setiap hari dipadati oleh alur kendaraan angkutan umum maupun kendaraan
bermotor dari pagi hingga malam hari dimana kondisi tersebut berimplikasi langsung bagi kenyamanan pejalan kaki sekitarnya.
Salah satu upaya Kota Bogor dalam mengembalikan hak pejalan kaki adalah dengan membangun fasilitas jalur khusus untuk pejalan kaki di Jalan Nyi
Raja Permas kawasan stasiun kereta api Bogor. Tingkat pengguna jalan di kawasan tersebut cukup tinggi dimana terdapat berbagai macam aktivitas di
dalamnya seperti penggunaan jasa transportasi kereta api yang setiap harinya melayani kurang lebih sebanyak 80.000 penumpang. Keberadaan pedestrian path
di kawasan ini diharapkan menjadi citywalk Kota Bogor.
3
Sampai saat ini, di pedestrian path Nyi Raja Permas juga tidak terlepas dari permasalahan alih fungsi
penggunaan pedestrian oleh Pedagang Kaki Lima PKL maupun pengguna kendaraan umum sehingga dampak yang dirasakan dari keberadaan pedestrian
path menjadi beragam. Penilitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan terkait dampak apa saja yang dirasakan oleh pengguna jalan, pelaku unit usaha,
maupun masyarakat sekitar kawasan pedestrian path dari adanya fasilitas pedestrian path Nyi Raja Permas.
1.2 Perumusan Masalah
Pengembangan prasarana jalur pejalan kaki atau pedestrian path masih belum menjadi prioritas dibandingkan pengembangan jalur untuk moda
transportasi lainnya terutama kendaraan bermotor, sehingga pejalan kaki menjadi tergeser dari ruang yang seharusnya menjadi haknya dan berada dalam posisi
yang lemah serta cenderung menggunakan badan jalan atau prasarana seadanya. Kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan pejalan kaki dan
3
Anonim. 2012. http:www.kotabogor.go.id
. Pedestrian Nyi Raja Permas Ditargetkan Tuntas Oktober 2012. Diakses : 20 November 2012
mempengaruhi kelancaran lalu lintas akibat pejalan kaki yang menggunakan badan jalan. Oleh karena itu, diperlukan upaya mengaplikasikan keberadaan jalur
pejalan kaki atau pedestrian path yang memenuhi kebutuhan pejalan kaki, antara lain keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan serta menciptakan lingkungan
perkotaan yang dapat mempertahankan pusat kota menjadi manusiawi, meningkatkan kesehatan masyarakat, meningkatkan komunikasi antar masyarakat,
menarik bagi warga kota untuk datang, tinggal, bekerja, dan melakukan kegiatan lainnya sehingga penyediaan prasarana pejalan kaki dapat menjadi upaya
perwujudan transportasi yang ramah lingkungan. Pada studi kasus penelitian ini, pedestrian path Nyi Raja Permas telah
secara resmi dikelola oleh Pemerintah Kota Bogor dan dapat dimanfaatkan langsung oleh pengguna jalan sejak bulan Desember 2012. Keberadaan pedestrian
path Nyi Raja Permas telah memberikan dampak terutama terkait dengan pengelolaan kendaraan umum, pribadi, dan motor serta PKL Pedagang Kaki
Lima yang sebelumnya belum tertib dan menimbulkan banyak konflik di kalangan masyarakat. Pedestrian yang telah dijajah oleh para pengendara motor
dan PKL tentu merugikan pengguna jalan. Adanya pembangunan pedestrian path dengan perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan yang baik hendaknya mampu
mengatasi permasalahan tersebut dan dapat memberikan dampak yang lebih baik dari segi ekonomi, sosial maupun lingkungan di sekitar kawasan pedestrian path
tersebut. Berdasarkan uraian tersebut beberapa pertanyaan penelitian yang dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimana gambaran tentang kondisi pedestrian path Nyi Raja Permas di kawasan KA Kota Bogor ?
2. Bagaimana korelasi hubungan karakteristik dan persepsi responden atau
pengguna jalan terhadap kondisi umum pedestrian path Nyi Raja Permas di kawasan KA Kota Bogor ?
3. Bagaimana dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan terhadap keberadaan
pedestrian path Nyi Raja Permas kawasan KA Kota Bogor ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan umum dari penelitian ini yaitu menganalisis korelasi dan dampak keberadaan pedestrian path yang
dirasakan oleh pengguna jalan di pedestrian path Nyi Raja Permas kawasan Kereta Api KA Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Adapun tujuan khususnya
adalah sebagai berikut : 1.
Memberikan gambaran tentang kondisi pedestrian path Nyi Raja Permas di kawasan KA Kota Bogor.
2. Menganalisis korelasi hubungan karakteristik dan persepsi responden
atau pengguna jalan terhadap kondisi umum pedestrian path Nyi Raja Permas di kawasan KA Kota Bogor.
3. Menganalisis dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari keberadaan
pedestrian path Nyi Raja Permas di kawasan KA Kota Bogor.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bersifat studi kasus yang meneliti beberapa permasalahan yang terjadi di lokasi pedestrian path Nyi Raja Permas kawasan Kereta Api KA
Kota Bogor. Penelitian ini lebih difokuskan pada penilaian pengguna pedestrian terhadap kondisi keberadaan pedestrian path saat ini serta dampak ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang ditimbulkan dari adanya pedestrian tersebut. Objek dalam penelitian ini yaitu masyarakat pengguna pedestrian path, unit usaha di
sekitar lokasi penelitian, dan key person pihak pengelola pedestrian path. Analisis korelasi hubungan karakteristik dan persepsi responden dengan kondisi umum
pedestrian path mencakup kondisi karaktersitik responden berupa jenis kelamin, umur, pendapatan, tingkat pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, dan intensitas
penggunaan pedestrian serta persepsi pengguna jalan yang dilihat dari aspek kenyamanan, keindahan, kebersihan, keamanan, dan keselamatan.
Dampak ekonomi yang dianalisis berupa dampak langsung direct, dampak tidak langsung indirect, dan dampak lanjutan induced. Asumsi yang
dibangun untuk dampak lanjutan adalah memperhitungkan pengeluaran tenaga kerja lokal pada kawasan pedestrian Nyi Raja Permas KA Kota Bogor dan
penerimaan supplier bahan baku atau input di wilayah Kecamatan Bogor Tengah.