Berdasarkan penelitian terdahulu, keberadaan pedestrian path sebagai wujud moda transportasi yang ramah lingkungan dapat memberikan dampak
sosial, ekonomi, dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat sekitar pedestrian path. Analisis korelasi hubungan
karakteristik dan persepsi pengguna jalan terhadap kondisi umum pedestrian path pada penelitian ini dianalisis dengan uji korelasi Pearson, Spearman, dan Kendall
Tau. Dampak ekonomi dianalisis dengan metode multiflier effect dan estimasi perubahan pendapatan dari adanya pedestrian path, sedangkan dampak sosial dan
lingkungan serta gambaran tentang kondisi pedestrian path Nyi Raja Permas dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran secara teoritis pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu konsep uji korelasi dan konsep multiplier effect. Penjelasan kedua konsep
tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikut.
3.1.1 Konsep Uji Korelasi
Sugiyono 2011 mengungkapkan bahwa untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang
akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk
hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif
bila suatu variabel ditingkatkan maka akan meningkatakan variabel yang lain dan sebaliknya bila nilai suatu variabel diturunkan maka akan menurunkan nilai
variabel yang lain. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan negatif bila nilai suatu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain
begitupun sebaliknya. Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi.
Koefisien korelasi positif sebesar sama dengan 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua
variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi sama dengan 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna artinya kejadian-kejadian pada variabel yang satu
akan dapat dijelaskan atau diprediksikan oleh variabel yang lain tanpa terjadi kesalahan error Sugiyono 2011.
Menurut Sugiyono 2011 terdapat bermacam-macam teknik statistik korelasi yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis hubungan. Teknik korelasi
yang digunakan tergantung pada jenis data yang akan dianalisis. Jenis statistik nonparametrik yang digunakan pada penelitian ini yaitu korelasi Pearson untuk
data interval karakteristik kondisi sosial ekonomi berupa umur dan pendapatan serta kondisi intensitas penggunaan pedestrian, korelasi Spearman untuk data
ordinal persepsi kondisi lingkungan berupa kenyamanan, keindahan, kebersihan, keamanan, dan keselamatan serta korelasi Kendall Tau untuk data nominal
berupa jenis kelamin dan jenis pekerjaan.
3.1.2 Konsep Multiplier Effect
Menurut Cooper et al 1998, konsep multiplier didasarkan pada penjualan perusahaan yang membutuhkan pembelian dari perusahaan lain di dalam
perekonomian lokal, seperti sektor industri ekonomi yang saling bergantung satu sama lain. Keunikan industri pelayanan jasa lingkungan terhadap perekonomian
berupa dampak ganda multiplier effect. Pelayanan jasa lingkungan memberikan pengaruh tidak hanya terhadap sektor ekonomi yang langsung terkait dengan
industri pariwisata, tetapi juga industri yang tidak langsung terkait dengan industri pariwisata. Analisis dampak ekonomi terkait dengan elemen-elemen penghasilan,
penjualan dan tenaga kerja di daerah kawasan pembangunan jasa lingkungan. Analisis dampak ekonomi menelusuri aliran uang dari pengeluaran pengunjung
terhadap kegiatan unit usaha Cooper et al 1998 : 1 Unit usaha dan pemangku kepentingan usaha selaku penerima pengeluaran
wisatawan atau pengguna jasa lingkungan; 2 Unit usaha lainnya selaku pemasok supplier barang dan jasa kepada usaha
pariwisata atau pedagang; 3 Rumah tangga selaku penerima penghasilan dari pekerjaan di bidang
pariwisata atau jasa lingkungan dan industri penunjangnya. Dampak secara langsung meliputi perubahan produksi terhadap perubahan
belanja pengunjung. Dampak tidak langsung meliputi perubahan produksi yang dihasilkan dari pembelanjaan berbagai kegiatan berikutnya misalnya, perubahan
penjualan, lapangan kerja dan penghasilan dalam industri. Nilai multiplier ekonomi merupakan nilai yang menunjukan sejauh mana pengeluaran pengunjung
akan menstimulasi pengeluaran lebih lanjut, sehingga pada akhirnya meningkatkan aktivitas ekonomi di tingkat lokal. Menurut terminologi, terdapat
tiga efek multiplier, yaitu efek langsung direct effect, efek tidak langsung indirect effect, dan efek lanjutan induced effect. Ketiga efek ini digunakan
untuk mengestimasi dampak ekonomi di tingkat lokal.
Konsep multiplier dapat dilihat dari jenis dampak secara langsung, tidak langsung dan dampak lanjutan yang mempengaruhi akibat dari tambahan
pengeluaran pengunjung ke dalam ekonomi lokal atau ekonomi nasional. Di bawah ini merupakan formula untuk menghitung nilai pengganda dari
pengeluaran wisatawan Marine Ecotourism for Atlantic Area 2001 : 1 Lokal pendapatan Keynesian
Multiplier dimana nilai yang dihasilkan dari pengeluaran digandakan untuk mengetahui penambahan dan pengurangan pendapatan lokal. Keynesian
merupakan metode terbaik untuk merefleksikan keseluruhan dampak dari pengeluaran.
2 Rasio pendapatan multiplier yakni nilai yang diperoleh dari peningkatan dan penurunan pendapatan langsung ekonomi lokal yang digandakan untuk
memperoleh hasil peningkatan dan penurunan total pendapatan lokal. Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk dari multiplier Cooper et al 1998:
1. Transaksi penjualan multiplier yang mengukur jumlah tambahan penghasilan bisnis ekonomi sebagai hasil dari peningkatan pengeluaran
wisatawan atau pengunjung. Konsep ini sama dengan output multiplier. 2. Output multiplier mengukur jumlah output pendapatan ekonomi sebagai hasil
dari peningkatan pengeluaran wisatawan atau pengunjung. Perbedaan mendasar antara kedua multiplier ini bahwa output multiplier terlibat dengan
perubahan-perubahan aktual dalam tingkat produksi dan tidak dengan jumlah dan nilai dari penjualan.
3. Income multiplier dimana mengukur tambahan pendapatan upah dan gaji, sewa, bunga dan keuntungan dari ekonomi sebagai hasil peningkatan
pengeluaran wisatawan atau pengunjung. 4. Employment multiplier dimana mengukur salah satu dari total jumlah
pendapatan pekerjaan berdasarkan dari unit pengeluaran pengunjung atau pekerjaan itu sendiri.
5. Government revenue multiplier yang mengukur dampak dari pendapatan pemerintah dari berbagai sumber yang dihubungkan dengan peningkatan
pengeluaran wisatawan atau pengunjung.