H 1 : ρ nilai koefisien korelasi 0, berarti terdapat hubungan positif atau
terdapat hubungan antara masing-masing karakteristik umur pendapatan tingkat pendidikan terakhir jenis pekerjaan IPP pengguna jalan
dengan penilaian kondisi umum pedestrian path.
2. Analisis Hubungan Antara Persepsi Responden dengan Kondisi
Umum Pedestrian
Path
Pengujian hubungan persepsi responden terkait kondisi lingkungan terhadap penilaian kondisi umum pedestrian path dianalisis dengan uji korelasi
Spearman dikarenakan jenis data pada masing-masing variabel berupa data ordinal. Persepsi kondisi lingkungan yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi
kondisi kenyamanan, keindahan, kebersihan, keamanan, dan keselamatan. Keterangan indikator pengukuran persepsi responden terkait kondisi lingkungan
pedestrian path Nyi Raja Permas dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Indikator pengukuran persepsi kondisi lingkungan sekitar pedestrian
No Persepsi Pengguna Jalan
Indikator Pengukuran 1.
Kenyamanan KYMN Dibedakan menjadi :
a. Tidak ada penyalahgunaan fasilitas yang telah
disediakan baik oleh pejalan kaki maupun pedagang sekitar pedestrian nyaman = 3
b. Sedikit penyalahgunaan fasilitas yang telah
disediakan oleh pejalan kaki maupun pedagang sekitar pedestrian cukup nyaman = 2.
c. Banyak penyalahgunaan fasilitas yang telah
disediakan oleh pejalan kaki maupun pedagang sekitar pedestrian tidak nyaman = 1.
2. Keindahan KNDH
Dibedakan menjadi : a. Vegetasi tumbuhan sangat terawat indah = 3
b. Vegetasi cukup terawat cukup indah = 2 c. Vegetasi tidak terawat tidak indah = 1
3. Kebersihan KBRS
Dibedakan menjadi : a.
Tidak terdapat sampah berserakan dan tidak ada bau tidak enak bersih = 3.
b. Sampah sedikit dan terdapat sedikit bau tidak
enak cukup bersih = 2. c.
Sampah banyak dan terdapat bau tidak enak tidak bersih = 1.
4. Keamanan KAMN
Dibedakan menjadi : a.
Tidak terjadi kejahatan berupa premanisme dan pencopetan barang bawaan pengguna jalan aman
= 3 b.
Jarang terjadi kejahatan berupa premanisme dan pencopetan barang bawaan pengguna jalan cukup
aman = 2 c.
Sering terjadi kejahatan berupa premanisme dan pencopetan barang bawaan pengguna jalan tidak
aman = 1
Tabel 5 Indikator pengukuran persepsi kondisi lingkungan sekitar pedestrian lanjutan
No Persepsi Pengguna Jalan
Indikator Pengukuran 5.
Keselamatan SLMT Dibedakan menjadi :
a. Pengguna kendaraan tertib atau tidak ada
kendaraan yang masuk ke area pedestrian baik = 3
b. Pengguna kendaraan cukup tertib atau kendaraan
umum jarang masuk ke area pedestrian cukup baik = 2
c. Pengguna kendaraan tidak tertib atau banyak
kendaraan umum yang mauk ke area pedestrian tidak baik = 1
Kaidah pengujian hipotesis uji korelasi Spearman antara persepsi responden terkait kondisi lingkungan terhadap penilaian kondisi umum pedestrian
path adalah: H 0
: ρ nilai koefisien korelasi ≤ 0, berarti terdapat hubungan negatif atau tidak terdapat hubungan antara persepsi kondisi lingkungan sekitar
pedestrian kenyamanankeindahankebersihankeamanankeselamatan
dengan penilaian kondisi umum pedestrian path. H 1
: ρ nilai koefisien korelasi 0, berarti terdapat hubungan positif atau terdapat hubungan antara persepsi kondisi lingkungan sekitar pedestrian
kenyamanankeindahankebersihankeamanankeselamatan dengan
penilaian kondisi umum pedestrian path.
4.4.3 Analisis Dampak Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dari Keberadaan
Pedestrian Path Nyi Raja Permas
Analisis dampak dilakukan dengan analisis deskriptif, multiplier effect, dan analisis perubahan pendapatan. Analisis deskriptif merupakan suatu metode
dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun peristiwa dimasa sekarang. Tujuannya adalah membuat
gambaran secara sistematis, faktual, dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Langkah awal dalam analisis
deskriptif adalah membuat tabel frekkuensi sederhana berdasarkan jawaban responden. Data tentang responden dan persepsi responden dikelompokan dan
ditabulasikan, kemudian dipresentasikan. Persentase terbesar merupakan persepsi yang dominan dari masing-masing atribut yang terpilih Dewi 2008.
1. Analisis Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi dapat diukur menggunakan efek pengganda multiplier dari arus uang yang terjadi. Dampak ekonomi keberadaan pedestrian path dapat
diukur melalui keynesian income multiplier yaitu nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran unit usaha yang
berdampak terhadap perekonomian lokal. Pengganda ini juga mengukur dampak tidak langsung indirect dan lanjutan induced melalui ratio income multiplier.
Ratio income multiplier tipe 1 menggambarkan nilai dampak tidak langsung dari pengeluaran pedagang atau unit usaha, sedangkan ratio income multiplier tipe 2
merupakan ukuran dari dampak lanjutan. Secara matematis dirumuskan : -
Keynesian Local Income Multiplier = D + N + U E
- Ratio Income Multiplier Tipe 1
= D + N E
- Ratio Income Multiplier Tipe 2
= D + N + U D
dimana : E = Pengeluaran pengunjungpengguna jalan sekitar pedestrian kawasan KA
Bogor rupiah D = Pendapatan lokal yang diperoleh unit usaha secara langsung dari E
rupiah N = Pendapatan tenaga kerja yang diperoleh dari gaji rupiah
U = Pengeluaran tenaga kerja di sekitar pedestrian kawasan KA Bogor dan penerimaan supplier bahan baku di wilayah Kec Bogor Tengah rupiah
Asumsi analisis dampak ekonomi berdasarkan multiplier effect yaitu jika unit usaha yang memperoleh dampak langsung mendatangkan input dari luar
lokasi penelitian maka perputaran uang tidak menimbulkan dampak tidak langsung tetapi merupakan suatu kebocoran leakage dampak.
Selain dilihat dari nilai multiplier effect, analisis dampak ekonomi pada penelitian ini dapat dilihat melalui perubahan pendapatan yang diterima oleh unit
usaha sebelum dan sesudah adanya pedestrian path di jalan Nyi Raja Permas berdasarkan kelompok jenis unit usaha yang terdapat di sekitar pedestrian
tersebut. Rata-rata perubahan pendapatan dihitung dengan mengurangi rata-rata pendapatan yang diperoleh unit usaha sesudah adanya pedestrian path Nyi Raja