dibidangnya masing-masing. Sampai saat ini jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS berjumlah 1.389 orang, tenaga non PNS berjumlah 173 orang.
4.2 Identitas Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah dokter umum dan dokter spesialis yang bertugas di RSUP H. Adam Malik Medan. Identitas responden yang
diteliti meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan status perkawinan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 69,6 berada pada
kelompok umur dewasa tengah 21-40 tahun, jenis kelamin laki-laki 55,7, pendidikan responden yang dokter umum 50,6, masa kerja responden 5 tahun
dan 5-10 tahun 46,8, responden dengan status kawin 68,4, seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Identitas di RSUP H. Adam Malik Medan
No Identitas Responden
Jumlah Persen
Umur
1 21-40 Tahun
55 69.6
2 41-65 Tahun
24 30.4
J u m l a h 79
100.0 Jenis Kelamin
1 Laki-laki
44 55.7
2 Perempuan
35 44.3
J u m l a h 79
100.0 Pendidikan
1 Dokter Spesialis
39 49.4
2 Dokter Umum
40 50.6
J u m l a h 79
100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Lanjutan Masa Kerja
1 5 tahun
37 46.8
2 5-10 tahun
37 46.8
3 10 tahun
5 6.4
J u m l a h 79
100.0 Status Perkawinan
1 Kawin
54 68.4
2 Belum kawin
25 31.6
J u m l a h 79
100.0
4.3 Faktor Personal
Faktor personal dalam diri dokter umum dan dokter spesialis di RSUP H. Adam Malik Medan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kesamaan karakteristik
dan tekanan emosional.
4.3.1 Kesamaaan Karakteristik
Faktor kesamaan karakteristik berdasarkan hasil penelitian ditemukan
sebanyak 58,2 menyatakan tidak setuju berkomunikasi lebih sering dengan pasien yang mempunyai kesukaan yang sama, 51,9 menyatakan kurang setuju mencari
kesesuaian dengan pasien untuk dapat berinteraksi, 44,3 menyatakan kurang setuju lebih intens berkomunikasi dengan pasien yang mempunyai kesamaan karakteristik,
43,0 menyatakan kurang setuju sulit berkomunikasi dengan pasien, jika pasien tersebut tidak mempunyai kesamaan sikap dan 45,6 menyatakan kurang setuju
mengutamakan pasien yang mempunyai kesamaan pandangan yang sama tentang kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Tekanan Emosional
Faktor tekanan emosional berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak
40,5 menyatakan kurang setuju berupaya memberikan jawaban kepada setiap pertanyaan yang diajukan pasien, 44,3 menyatakan kurang setuju tentang senang
menanggapi pertanyaan pasien, 41,8 menyatakan tidak setuju menunjukkan sikap bersahabat kepada pasien meskipun pasien tersebut kurang mengerti tentang tugas
dokter, 45,6 menyatakan tidak setuju berupaya mengubah perilaku saya dalam memberikan perawatan apabila pasien menuntut untuk itu dan 50,6 menyatakan
tidak setuju merasa nyaman apabila pasien yang diperiksa menghargai tugas sebagai dokter, seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Personal di RSUP H. Adam Malik Medan
No Faktor Personal
Jawaban Jumlah
Setuju Kurang
setuju Tidak
setuju
n n
n n
A Kesamaaan Karakteristik
1 Saya cenderung berkomunikasi lebih sering dengan pasien yang mempunyai
kesukaan yang sama dengan saya 19 24.1 46 58.2 14 17.7
79 100.0 2 Saya senantiasa mencari kesesuaian
dengan pasien untuk dapat berinteraksi 18 22.8 41 51.9 20 25.3
79 100.0 3 Saya lebih intens berkomunikasi dengan
pasien yang mempunyai kesamaan karakteristik dengan diri saya
26 32.9 35 44.3 18 22.8 79 100.0
4 Saya sulit berkomunikasi dengan pasien, jika pasien tersebut tidak mempunyai
kesamaan sikap dengan saya 20 25.3 34 43.0 25 31.6
79 100.0 5 Saya selalu mengutamakan pasien yang
mempunyai kesamaan pandangan yang sama tentang kesehatan dengan saya
16 20.3 36 45.6 27 34.2 79 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Lanjutan
B Tekanan Emosional
1 Saya berupaya memberikan jawaban setiap pertanyaan yang diajukan pasien
21 26.6 32 40.5 26 32.9 79 100.0 2 Saya senang menanggapi pertanyaan
pasien 22 27.8 35 44.3 22 27.8 79 100.0
3 Saya menunjukkan sikap bersahabat kepada pasien meskipun pasien tersebut
kurang mengerti tentang tugas dokter 22 27.8 24 30.4 33 41.8 79 100.0
4 Saya berupaya mengubah perilaku saya dalam memberikan perawatan apabila
pasien menuntut untuk itu. 18 22.8 25 31.6 36 45.6 79 100.0
5 Saya merasa nyaman apabila pasien yang saya periksa menghargai tugas
saya sebagai dokter 14 17.7 25 31.6 40 50.6 79 100.0
4.4 Faktor Situasional
Faktor situasional dalam pelayanan yang dilakukan dokter umum dan dokter spesialis di RSUP H. Adam Malik Medan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
daya tarik fisik, ganjaran, kedekatan dan kemampuan.
4.4.1 Daya Tarik Fisik
Faktor daya tarik fisik berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 75,9 menyatakan kurang setuju menjalin komunikasi dengan setiap pasien tanpa
memandang penampilannya, 65,8 menyatakan kurang setuju menjalin komunikasi dengan setiap pasien meskipun tidak memiliki daya tarik fisik, 67,1 menyatakan
kurang setuju tidak membedakan cara berkomunikasi dengan pasien yang fisiknya sempurna maupun cacat, 64,6 menyatakan kurang setuju menunjukkan rasa simpati
dalam berkomunikasi dengan pasien yang memiliki daya tarik fisik maupun dan 65,8 menyatakan kurang setuju tidak membedakan cara berkomunikasi dengan
pasien yang penampilannya rapi dan bersih maupun tidak.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Ganjaran
Faktor ganjaran dalam variabel situasional berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 68,4 menyatakan kurang setuju memberikan pujian kepada
pasien melalui cara berkomunikasi yang baik, 64,6 menyatakan kurang setuju memberikan bantuan kepada pasien sehingga mampu menjalani proses pengobatan
dengan baik, 59,5 menyatakan kurang setuju memberikan dorongan moril kepada pasien sehingga mampu menjalani proses pengobatan dengan baik, 64,6
menyatakan kurang setuju berupaya meningkatkan harga diri pasien melalui cara berkomunikasi yang baik dan 59,5 menyatakan kurang setuju berupaya
melanjutkan komunikasi dengan pasien selama pasien dalam proses pengobatan di rumah sakit.
4.4.3 Kedekatan
Faktor kedekatan dalam variabel situasional berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 67,1 menyatakan kurang setuju lebih memilih untuk
berkomunikasi dengan pasien yang mempunyai pengalaman hidup yang sama, 50,6 menyatakan kurang setuju lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang
saya kenal dan mempunyai tempat tinggalasal yang sama, 46,8 menyatakan kurang setuju lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang anggota keluarganya
ada hubungan kekeluargaan, 49,4 menyatakan kurang setuju lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang pekerjaanya juga di rumah sakit dan 46,8
menyatakan kurang setuju lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang latar belakang keluarganya sama.
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Kemampuan
Faktor kemampuan dalam variabel situasional berdasarkan hasil penelitian
ditemukan sebanyak 48,1 menyatakan tidak setuju mampu berkomunikasi dengan setiap pasien pada seluruh jenistingkat ruang perawatan, 46,8 menyatakan tidak
setuju berkomunikasi dengan seluruh pasien dengan kedudukan maupun status yang berbeda, 49,4 menyatakan tidak setuju selalu berupaya berkomunikasi pasien secara
baik di setiap unit kerja, 50,6 menyatakan tidak setuju berkomunikasi dengan pasien yang jenjang pendidikannya lebih tinggi dan 58,2 menyatakan kurang tidak
memahami topik pembicaraan dengan pasien yang dirawat di ruang VIP, seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Situasional di RSUP H. Adam Malik Medan
No Faktor Situasional
Jawaban Jumlah
Setuju Kurang
setuju Tidak
setuju
n n
n n
A Daya Tarik Fisik
1 Saya menjalin komunikasi dengan setiap pasien tanpa memandang penampilannya
12 15.2 60 75.9 7
8.9 79 100.0
2 Saya menjalin komunikasi dengan setiap pasien meskipun tidak memiliki daya
tarik fisik 12 15.2 52 65.8 15 19.0
79 100.0 3 Saya tidak membedakan cara
berkomunikasi dengan pasien yang fisiknya sempurna maupun cacat
10 12.7 53 67.1 16 20.3 79 100.0
4 Saya menunjukkan rasa simpati dalam berkomunikasi dengan pasien yang
memiliki daya tarik fisik maupun tidak 9 11.4 51 64.6 19 24.1
79 100.0 5 Saya tidak membedakan cara
berkomunikasi dengan pasien yang penampilannya rapi dan bersih maupun
tidak 10 12.7 52 65.8 17 21.5
79 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Lanjutan
B Ganjaran
1 Saya memberikan pujian kepada pasien melalui cara berkomunikasi yang baik
8 10.1 54 68.4 17 21.5 79 100.0
2 Saya memberikan bantuan kepada pasien sehingga mampu menjalani proses
pengobatan dengan baik 7
8.9 51 64.6 21 26.6 79 100.0
3 Saya memberikan dorongan moril kepada pasien sehingga mampu
menjalani pengobatan dengan baik 24 30.4 47 59.5
8 10.1 79 100.0
4 Saya berupaya meningkatkan harga diri pasien dengan berkomunikasi yang baik
6 7.6 51 64.6 22 27.8
79 100.0 5 Saya berupaya melanjutkan komunikasi
dengan pasien selama pasien dalam proses pengobatan di rumah sakit
4 5.1 47 59.5 24 30.4
79 100.0
C Kedekatan
1 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang mempunyai
pengalaman hidup sama dengan saya 4
5.1 53 67.1 22 27.8 79 100.0
2 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang saya kenal dan
mempunyai tempat tinggalasal yang sama dengan saya
10 12.7 40 50.6 29 36.7 79 100.0
3 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang anggota keluarganya
ada hubungan kekeluargaan dengan saya 8 10.1 37 46.8 34 43.0
79 100.0 4 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi
dengan pasien yang pekerjaanya juga di rumah sakit
3 3.8 39 49.4 37 46.8
79 100.0 5 Saya lebih memilih untuk berkomunikasi
dengan pasien yang latar belakang keluarganya sama dengan saya
6 7.6 36 45.6 37 46.8
79 100.0
D Kemampuan
1 Saya mampu berkomunikasi dengan setiap pasien pada seluruh jenistingkat
ruang perawatan 12 15.2 29 36.7 38 48.1
79 100.0 2 Saya mampu berkomunikasi dengan
seluruh pasien dengan kedudukan maupun status yang berbeda
6 7.6 36 45.6 37 46.8
79 100.0 3 Saya selalu berupaya berkomunikasi
pasien secara baik di setiap unit kerja 6
7.6 34 43.0 39 49.4 79 100.0
4 Saya mampu berkomunikasi dengan pasien yang jenjang pendidikannya lebih
tinggi dari saya 5
6.3 34 43.0 40 50.6 79 100.0
5 Saya mampu memahami topik pembicaraan dengan pasien yang
dirawat di ruang VIP 6
7.6 27 34.2 46 58.2 79 100.0
Universitas Sumatera Utara
4.5 Efektivitas Komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan
Efektivitas komunikasi dokter dengan pasien dalam penelitian ini terdiri dari 5 indikator, yaitu: keterbukaan openness, empati empathy, sikap mendukung
supportiveness, sikap sportif sportiveness dan kesetaraan equality. Hasil penelitian tentang efektivitas kemunikasi sebagai berikut.
4.5.1 Keterbukaan Openness
Hasil penelitian tentang keterbukaan sebagai indikator efektivitas komunikasi diketahui sebanyak 57 orang 72,2 responden kadang-kadang berupaya supaya
pasien dapat penyakit yang dideritanya mengkomunikasikan secara jelas dan terbuka, 52 orang 65,8 responden menyatakan kadang-kadang berupaya supaya pasien
dapat mengkomunikasikan seluruh informasi tentang penyakit yang dideritanya, 43 orang 54,4 responden menyatakan kadang-kadang berupaya dapat memahami
perasaan pasien dan menerima setiap keluhan penyakit yang diungkapkannya, 46 orang 58,2 responden menyatakan kadang-kadang berupaya supaya pasien
bersedia dan merespons setiap tindakan medis yang saya lakukan, 50 orang 63,3 responden menyatakan kadang-kadang berupaya supaya pasien bersedia diajak
berinteraksi serta berkomunikasi dan 50 orang 63,3 responden menyatakan kadang-kadang tidak memaksa pasien untuk mengungkapkan hal-hal yang menurut
pasien tidak pantas dibicarakan.
4.5.2 Empati Empathy
Hasil penelitian tentang empati sebagai indikator efektivitas komunikasi diketahui sebanyak 47 orang 59,5 responden menyatakan kadang-kadang
Universitas Sumatera Utara
meskipun pasien yang dirawat menjengkelkan tetapi berusaha untuk berkomunikasi dengan baik dan wajar, 46 orang 58,2 responden menyatakan kadang-kadang
berusaha untuk tetap bicara sopan meskipun pasien atau keluarga pasien sering berbuat perlilaku yang menjengkelkan, 39 orang 49,4 responden menyatakan
kadang-kadang lebih senang menahan diri untuk memberi kesempatan kepada pasien untuk berbicara, 44 orang 55,7 responden menyatakan kadang-kadang berusaha
sabar melayani pasien yang emosional, 55 orang 69,6 responden menyatakan kadang-kadang para pasien sering mencari saya untuk mengungkapkan masalahnya,
karena saya selalu menjaga kesopanan dalam berbicara, 49 orang 62,0 responden menyatakan kadang-kadang apabila pasien melakukan kesalahan, saya akan
menasehati dan memberikan penjelasan untuk tidak melakukannya lagi.
4.5.3 Sikap Mendukung Supportiveness
Hasil penelitian tentang sikap mendukung sebagai indikator komunikasi diketahui sebanyak 49 orang 62,0 responden menyatakan kadang-kadang untuk
mencapai penyembuhan pasien, saya percaya bahwa suatu proses penyembuhan akan lebih optimal dengan komunikasi dengan pasien, 48 orang 50,8 responden
menyatakan kadang-kadang pada saat saya capek dan sibuk mengerjakan sesuatu, saya tetap akan senyum dengan pasien atau keluarga pasien, yang membutuhkan
bantuan, 49 orang 62,0 responden menyatakan kadang-kadang saya bersedia mendengar pandangan atau pendapat pasien meskipun berlawanan dengan pendapat
saya, 39 orang 49,4 responden menyatakan kadang-kadang saya berupaya menyampaikan setiap informasi dengan cara yang mudah dimengerti pasien dan
Universitas Sumatera Utara
keluarga pasien, 42 orang 53,2 responden menyatakan kadang-kadang kata-kata saya sangat jelas, sehingga orang lain sangat mengerti apa yang saya bicarakan
dengannya, 41 orang 51,9 responden menyatakan kadang-kadang saya berusaha pasien mampu mengungkapkan gagasannya serta tidak menilai baik buruknya
gagasan tersebut.
4.5.4 Sikap Sportif Sportiveness
Hasil penelitian tentang sikap sportif sebagai indikator efektivitas komunikasi diketahui sebanyak 41 orang 51,9 responden menyatakan kadang-kadang
berupaya mengurangi sikap defensive bertahan dalam berkomunikasi tentang sesuatu hal dengan pasien, 41 orang 51,9 responden menyatakan kadang-kadang
berupaya mendengarkan keluhan pasien meskipun menyita waktu yang seharusnya dapat saya gunakan untuk pekerjaan lain, 36 orang 45,6 responden menyatakan
kadang-kadang berusaha berbicara dengan kata-kata yang tidak menimbulkan kecemasan pada pasien, 35 orang 44,3 responden menyatakan kadang-kadang
berkomunikasi dengan setiap pasien dengan tidak menimbulkan rasa rendah diri pada pasien, 38 orang 48,1 responden menyatakan kadang-kadang dalam
berkomunikasi dengan pasien, saya menghindari kata-kata yang dapat menimbulkan pasien tersinggung, 45 orang 57,0 responden menyatakan kadang-kadang
berusaha mendorong pasien untuk senantiasa patuh minum obat demi kesembuhan penyakitnya.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5 Kesetaraan Equality
Hasil penelitian tentang sikap positif sebagai indikator komunikasi diketahui
sebanyak 40 orang 50,6 responden menyatakan kadang-kadang berupaya mengungkapkan pendapat saya sesuai dengan sudut pandang pasien, 38 orang
48,1 responden menyatakan kadang-kadang berupaya berupaya menempatkan diri sebagai teman berkomunikasi yang baik serta bersedia berdiskusi tentang pengobatan
pasien, 37 orang 46,8 responden menyatakan kadang-kadang berupaya berbicara dengan pasien tentang penyakitnya dan bagaimana tindakan yang akan saya berikan,
41 orang 51,9 responden menyatakan kadang-kadang berupaya membagi waktu untuk berkomunikasi dengan setiap pasien meskipun ada pasien lain yang lebih
membutuhkan, 37 orang 46,8 responden menyatakan kadang-kadang berupaya menjalin komunikasi dengan pasien meskipun pasien tersebut bersikap apatis acuh
tak acuh dengan saya, 36 orang 45,6 responden menyatakan tidak berupaya menceritakan pengalaman saya yang sesuai dengan dengan kondisi pasien, seperti
pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Efektivitas Komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan
No Efektivitas Komunikasi
Jawaban Jumlah
Ya Kadang-
kadang Tidak
n n
n n
A Keterbukaan
1 Saya berupaya mengkomunikasikan secara jelas dan terbuka supaya pasien
dapat mengetahui penyakitnya 15 19.0 57 72.2
7 8.9 79 100.0
2 Saya berupaya supaya pasien dapat mengkomunikasikan seluruh informasi
tentang penyakit yang dideritanya 13 16.5 52 65.8 14 17.7 79 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Lanjutan
3 Saya berupaya dapat memahami perasaan pasien dan menerima setiap
keluhan penyakit yang diungkapkannya 17 21.5 43 54.4 19 24.1
79 100.0 4 Saya berupaya supaya pasien bersedia
dan merespons setiap tindakan medis yang saya lakukan
15 19.0 46 58.2 18 22.8 79 100.0
5 Saya berupaya supaya pasien bersedia
diajak berinteraksi serta berkomunikasi 11 13.9 50 63.3 18 22.8
79 100.0 6
Saya tidak pernah memaksa pasien untuk mengungkapkan hal-hal yang menurut
pasien tidak pantas dibicarakan. 12 15.2 50 63.3 17 21.5
79 100.0
B Empati
1 Meskipun pasien yang saya rawat menjengkelkan tetapi saya berusaha
berkomunikasi dengan baik dan wajar 16 20.3 47 59.5 16 20.3
79 100.0 2 Saya berusaha untuk tetap bicara sopan
meskipun pasien atau keluarga pasien berperlilaku yang menjengkelkan
16 20.3 46 58.2 17 21.5 79 100.0
3 Saya lebih senang menahan diri untuk memberi kesempatan kepada pasien
untuk berbicara 14 17.7 39 49.4 26 32.9
79 100.0 4 Saya berusaha sabar melayani pasien
yang emosional 14 17.7 44 55.7 21 26.6
79 100.0 5 Para pasien mencari saya untuk
mengungkapkan masalahnya, karena saya menjaga kesopanan berbicara
10 12.7 55 69.6 14 17.7 79 100.0
6 Apabila pasien melakukan kesalahan, saya menasehati dan menjelaskan untuk
tidak melakukannya lagi. 11 13.9 49 62.0 19 24.1
79 100.0
C Sikap Mendukung
1 Untuk mencapai penyembuhan pasien, saya percaya bahwa suatu proses
penyembuhan akan lebih optimal dengan komunikasi dengan pasien
13 16.5 49 62.0 17 21.5 79 100.0
2 Pada saat saya capek dan sibuk mengerjakan sesuatu, saya tetap akan
senyum dengan pasien atau keluarga pasien, yang membutuhkan bantuan saya
14 17.7 48 60.8 17 21.5 79 100.0
3 Saya bersedia mendengar pandangan atau pendapat pasien meskipun
berlawanan dengan pendapat saya 15 19.0 49 62.0 15 19.0
79 100.0 4 Saya berupaya menyampaikan setiap
informasi dengan cara yang mudah dimengerti pasien dan keluarga pasien
16 20.3 39 49.4 24 30.4 79 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Lanjutan
5 Kata-kata saya sangat jelas, sehingga orang lain sangat mengerti apa yang saya
bicarakan dengannya 18 22.8 42 53.2 19 24.1
79 100.0 6 Saya berusaha pasien mampu
mengungkapkan gagasannya serta tidak menilai baik buruknya gagasan tersebut.
15 19.0 41 51.9 23 29.1 79 100.0
D Sikap Sportif
1 Saya berupaya mengurangi sikap bertahan dalam berkomunikasi tentang
sesuatu hal dengan pasien. 17 21.5 41 51.9 21 26.6 79 100.0
2 Saya berupaya mendengarkan keluhan pasien meskipun menyita waktu yang
seharusnya dapat saya gunakan untuk pekerjaan lain
16 20.3 41 51.9 22 27.8 79 100.0 3 Saya berusaha berbicara dengan kata-
kata yang tidak mencemasan pasien 13 16.5 36 45.6 30 38.0 79 100.0
4 Saya berkomunikasi dengan setiap pasien dengan tidak menimbulkan rasa
rendah diri pada pasien 13 16.5 35 44.3 31 39.2 79 100.0
5 Dalam berkomunikasi dengan pasien, saya menghindari kata-kata yang dapat
menimbulkan pasien tersinggung 13 16.5 38 48.1 28 35.4 79 100.0
6 Saya berusaha mendorong pasien untuk senantiasa patuh minum obat demi
kesembuhan penyakitnya 9 11.4 45 57.0 25 31.6 79 100.0
E Kesetaraan
1 Saya berupaya mengungkapkan pendapat saya sesuai dengan sudut
pandang pasien 12 15.2 40 50.6 27 34.2
79 100.0 2 Saya berupaya menempatkan diri
sebagai teman berkomunikasi yang baik serta bersedia berdiskusi tentang
pengobatan pasien 13 16.5 28 35.4 38 48.1
79 100.0 3 Saya berupaya berbicara dengan pasien
tentang penyakitnya dan bagaimana tindakan yang akan saya berikan
11 13.9 37 46.8 31 39.2 79 100.0
4 Saya berupaya membagi waktu berkomunikasi dengan pasien meskipun
ada pasien lain yang lebih membutuhkan 8 10.1 41 51.9 30 38.0
79 100.0 5 Saya berupaya menjalin komunikasi
dengan pasien meskipun pasien tersebut bersikap apatis dengan saya
11 13.9 37 46.8 31 39.2 79 100.0
6 Saya berupaya menceritakan pengalaman saya yang sesuai dengan
dengan kondisi pasien 9 11.4 34 43.0 36 45.6
79 100.0
Universitas Sumatera Utara
4.6 Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel faktor personal dan faktor situasional dengan efektivitas komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan,
dilakukan uji bivariat uji Chi square dengan hasil sebagai berikut. Hasil tabulasi silang antara faktor personal dengan efektivitas komunikasi
diketahui bahwa sebagian besar responden 82,4 yang mempunyai faktor personal baik dengan efektifitas komunikasi pada kategori efektif, sebaliknya responden yang
mempunyai faktor personal yang tidak baik sebagian besar 75,6 menyatakan efektivitas komunikasi yang tidak efektif. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan
bahwa faktor personal berhubungan dengan efektivitas komunikasi, di mana diperoleh nilai “significant” p=0.001p=0,05.
Hasil tabulasi silang antara faktor situasional dengan efektivitas komunikasi diketahui bahwa sebagian besar responden 88,9 yang mempunyai faktor
situasional baik dengan efektifitas komunikasi pada kategori efektif, demikian juga responden yang mempunyai faktor situsional yang tidak baik sebagian besar 71,2
menyatakan efektivitas komunikasi tidak efektif. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa faktor situasional berhubungan dengan efektivitas komunikasi, di
mana diperoleh nilai “significant” p=0.001p=0,05.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hubungan Faktor Personal dengan Efektivitas Komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan
Faktor Personal Efektivitas Komunikasi
Total p
Efektif Tidak efektif
n n
n
Baik 28
82.4 6
17.6 34
100.0 0.001
Tidak baik 11
24.4 34
75.6 45
100.0
Faktor Situasional
Baik 24
88.9 3
11.1 27
100.0 0.001
Tidak baik 15
28.8 37
71.2 52
100.0
Jumlah 39
49.4 40