Tekanan Emosional terhadap Efektivitas Komunikasi Pengaruh Faktor Situasional terhadap Efektivitas Komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan

yang awalnya dianggap efek placebo Efek placebo ternyata ilmiah. Makin besar harapan dokter bahwa pasien akan sembuh, makin besar kemungkinan pasien untuk sembuh. Kepedulian dokter terhadap pasien ternyata mengurangi kecemasan, rasa sakit, dan tekanan darah serta meningkatkan kesehatan mereka secara umum. Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan dokter kepada masyarakat adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Salah satu kebiasaan dokter yang merusak adalah keengganan mereka untuk mendengarkan pasien. Salah satu aspek komunikasi nonverbal yang penting adalah sentuhan. Riset dalam komunikasi kesehatan menunjukkan bahwa kebutuhan pasien akan sentuhan tidak dipenuhi oleh profesional medis Kreps dan Thornton, 1992. Pijitan dan sentuhan oleh dokter dan perawat menghasilkan efek positif pada pasien yang dirawat di rumah sakit Knapp dan Hall, 2002.

b. Tekanan Emosional terhadap Efektivitas Komunikasi

Hasil penelitian tentang tekanan emosional ditemukan bahwa dari 5 pernyataan tentang tekanan emosional dalam berkomunikasi sebagian besar menjawab tidak setuju, artinya dokter di RSUP H. Adam Malik Medan relatif mampu mengendalikan tekanan emosional pada saat berkomunikasi dengan pasien. Sesuai dengan penelitian Payne 2005 yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari motivasi untuk menyesuaikan komunikasi, pengetahuan komunikasi dan ketrampilan komunikasi terhadap kinerja karyawan. Hubungan dokter dengan pasien yang sempurna juga akan semakin terbangun dengan kesadaran bahwa hak akan pelayanan kesehatan merupakan hasil kontrak antara Universitas Sumatera Utara kedokteran dan masyarakat serta antara dokter dan pasien. Setiap orang berhak mendapat kesempatan akan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan seekstensif mungkin dalam sistem yang sama untuk semua, dan bahkan dokter tidak boleh menolaknya bila pasien tidak sanggup membayar. Pertolongan dokter terutama didasarkan pada perikemanusiaan; diberikan tanpa perhitungan terlebih dahulu tentang untung ruginya, setiap penderita harus diperlakukan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Profesi dokter adalah suatu profesi yang disertai dengan moralitas tinggi, dimana setiap dokter harus siap setiap saat untuk memberi pertolongan kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Profesional kedokteran juga mengenal etika profesi sebagai panduan dalam bersikap dan berperilaku code of ethical conduct. Nilai-nilai dalam etika profesi tercermin di dalam sumpah dokter dan kode etik kedokteran. Sumpah dokter berisikan suatu kontrak moral antara dokter dengan Tuhan sang penciptanya, sedangkan kode etik kedokteran berisikan kontrak kewajiban moral antara dokter dengan peer-groupnya, yaitu masyarakat profesinya.

5.2 Pengaruh Faktor Situasional terhadap Efektivitas Komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan

Faktor situasional pada dokter di RSUP H. Adam Malik Medan meliputi : daya tarik fisik, ganjaran, kedekatan dan kemampuan . Hasil penelitian tentang faktor situasional ditemukan sebanyak 52 responden pada kategori tidak baik dan komunikasi dengan pasien dominan tidak efektif. Uji multivariat dengan uji statistik regresi berganda menunjukkan variabel faktor situasional berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi p0,05. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan Universitas Sumatera Utara bahwa perbaikan pada aspek faktor situasional akan berkontribusi terhadap peningkatan efektivitas komunikasi. Keterkaitan antara indikator faktor situasional dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Rakhmat 2011 yaitu daya tarik fisik, ganjaran, kedekatan dan kemampuan menjadi bahan pembahasan dengan melihat relevansi antara keempat aspek tersebut dengan efektivitas komunikasi antara dokter dengan pasien.

a. Daya Tarik Fisik terhadap Efektivitas Komunikasi