2.2.3 Komunikasi Interpersonal yang Efektif
Menurut Devito dalam Liliweri 1997, menyatakan bahwa ada 5 lima karakteristik dalam komunikasi interpersonal yang efektif, yaitu :
a. Keterbukaan Openness Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi
interpersonal. Pertama, individu terbuka pada orang yang diajaknya berinteraksi. Hal ini tidak berarti bahwa individu harus membuka semua riwayat hidupnya, akan tetapi
harus ada kesediaan untuk membuka diri, mengungkap informasi yang biasanya disembunyikan asalkan pengungkapan diri ini pantas. Kedua, mengacu kepada
kesediaan individu bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain. Ketiga, mengakui bahwa perasaan dan
pikiran yang dilontarkan adalah memang milik individu serta bertanggung jawab atasnya.
b. Empati Empathy Empati merupakan suatu kemampuan merasakanorang lain. Jika seorang
mampu berempati dengan orang lain, maka orangtersebut akan berada dalam posisi yang lebih baik.
c. Sikap Mendukung Supportiveness Sikap mendukung diperlihatkan dengan bersikap menyampaikan perasaan
tanpa menilai. Komunikasi yang bernada menilai sering kali membuat individu bersikap defensif, bersedia mengubah sikap dan pandangannya yang mungkin keliru
Universitas Sumatera Utara
serta menghargai pendapat orang lain, berpikiran terbuka serta bersedia mendengar pandangan atau pendapat yang berlawanan.
d. Sikap Sportif Supportivenes Sikap sportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensive dalam
komunikasi. Seseorang bersikap defensive bila tidak diterima, tidak jujur, dan tidak empati sehingga akan mengalami kegagalan dalam hubungan interpersonal.
Komunikasi defensive dapat terjadi karena faktor-faktor personal ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah, pengalaman defensive dan sebagainya atau
faktor-faktor situasional yaitu perilaku komunikasi orang lain. e. Kesetaraan Equality
Hubungan interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan
berharga, menerima pihak lain apa adanya dan tidak merasa dirinya lebih tinggi dari pihak lain.
2.2.4 Keterampilan Komunikasi Interpersonal