Ganjaran terhadap Efektivitas Komunikasi Kedekatan terhadap Efektivitas Komunikasi Kemampuan terhadap Efektivitas Komunikasi

adalah komunikasi untuk mempengaruhi orang lain. Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator dan pesan yang menimbulkan efek komunikasi. Persuasi didefinisikan ”proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.”. 4 hubungan yang makin baik. Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Manusia berhubungan dengan orang lain secara positif. Supaya manusia tetap hidup secara sosial maka dia harus terampil dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi khususnya komunikasi interpersonal. 5 Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Komunikasi yang bersifat persuasif juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki. Komunikasi untuk menimbulkan pengertian memang sukar tetapi lebih sukar lagi mempengaruhi sikap dan jauh lebih sukar lagi mendorong orang bertindak. Efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikan. Menimbulkan tindakan nyata memang indikator efektivitas yang paling penting. Tindakan timbul berarti harus berhasil lebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik.

b. Ganjaran terhadap Efektivitas Komunikasi

Hasil penelitian tentang ganjaran ditemukan bahwa dari 5 pernyataan, persentase terbesar 68.4 menyatakan kurang setuju memberikan pujian kepada pasien melalui cara berkomunikasi yang baik Universitas Sumatera Utara

c. Kedekatan terhadap Efektivitas Komunikasi

Hasil penelitian tentang kedekatan ditemukan 67.1 responden menyatakan kurang setuju lebih memilih untuk berkomunikasi dengan pasien yang mempunyai pengalaman hidup yang sama. Tubbs dan Moss dalam Kriyantono 2008 menyatakan komunikasi efektif bisa diartikan terjadi bila ada kesamaan antara kerangka berpikir frame reference dan bidang pengalaman field of experience antara komunikator dengan komunikan. Kriteria komunikasi yang efektif yaitu jika terjadi pengertian, menimbulkan kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku. Bila dalam proses komunikasi terjadi khalayak merasa tidak mengerti akan apa yang dimaksud komunikator, maka telah terjadi kegagalan proses komunikasi primer. Bila setelah proses komunikasi terjadi hubungan semakin renggang, maka terjadi kegagalan sekunder dalam proses komunikasi.

d. Kemampuan terhadap Efektivitas Komunikasi

Hasil penelitian tentang kemampuan ditemukan 58.2 responden menyatakan kurang setuju tentang kemampuan memahami topik pembicaraan dengan pasien yang dirawat di ruang VIP. Salah satu diantara keterampilan faktor personal adalah human relation, disamping dua keterampilan lainnya, yaitu conceptual skills, dan technical skills. Keterampilan human relation, ialah suatu keterampilan yang didalamnya meliputi berbagai penguasaan dan kemampuan, diantaranya “kemampuan berkomunikasi secara jelas dan efektif”. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan bagian dari keterampilan “human relation” sebagai bagian Universitas Sumatera Utara dari kualitas atau persyaratan utama yang mutlak diperlukan oleh seorang pemimpin, disamping keterampilan-keterampilan yang lain. Keefektifan kita dalam hubungan antarpribadi ditentukan oleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kita inginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita. Kita dapat meningkatkan kefektifan dalam hubungan interpersonal dengan cara berlatih maksud keinginan kita, menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan memodifikasikan tingkah laku kita sampai orang laian mempersepsikannya sebagaimana kita maksudkan. Artinya sampai akibat yang ditimbulkan oleh tingkah laku kita ada dalam diri orang lain seperti yang kita maksudkan. 5.3 Efektivitas komunikasi di RSUP H. Adam Malik Medan a Keterbukaan Openness Hasil penelitian tentang keterbukaan sebagai indikator efektivitas komunikasi ditemukan 72.2 responden menyatakan kadang-kadang berupaya supaya pasien dapat penyakit yang dideritanya mengkomunikasikan secara jelas dan terbuka. Komunikasi interpersonal oleh Spritzer dkk 1999, dalam Ferris, 2003 diketahui berpengaruh terhadap aktivitas-aktivitas koordinasi yang lebih baik, dan sebagai hasilnya, kinerja tim meningkat. Ashkanasy dan Hooper 1999, dalam Ferris, 2003 beralasan bahwa komitmen afektif terhadap orang lain diperlukan untuk komunikasi yang positif. Dengan demikian, semakin kohesif suatu tim kerja, semakin Universitas Sumatera Utara positif dan menguntungkan pula upaya-upaya komunikasi tim. Lebih lanjut, Wong dan Law 2002 menemukan bahwa komunikasi yang positif diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam lingkungan kerja. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif berpengaruh untuk meningkatkan upaya-upaya koordinasi, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja tim.

b. Empati Empathy