3. Bentuk dan Gaya Membacaa Puisi
Setiap bentuk dan gaya membaca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan.
Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan, 1.Jenis acara; pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance- art dan lain-lain.
2. Mencari jeni puisi yang cocok dangan tema; perenungan, perjuangan, pemberontakan, kasih sayang, ketuhanan, dan lain-lain 3. Pemahaman
puisi yang utuh 4 pemilihan bentuk dan gaya puisi 5. Kualitas komunikasi dan 6.Totalitas.
10
Suwignyo mengungkapkan bahwa bentuk dan gaya puisi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Bentuk dan gaya baca puisi secara poerty reading adalah diperkenankannya membaca puisi membawa teks puisi. Adapun posisi
bentuk dan gaya membaca puisi ini dapat dilakukan dengan berdiri, duduk, dan berdiri-duduk-bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan
gaya puisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan dengan melalui gerakan kepala, badan, wajah dan tanggan. Intonasi baca seperti keras-
lemah, cepat-lambat, tinggi-rendah dilakukan dengan cara sederhana. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya membaca puisi duduk, maka
pesan puisi desampaikan dengan melalui, gerakan kepala; menengadah, menunduk, dan menoleh, gerakan raut wajah; mengerut
dahi, mengangkat alis. Intonasi baca dengan cara membaca keras, lambat, dan tinggi untuk kata-kata tertentu. Maka jika pembaca
memilih bentuk dan gaya membaca puisi berdiri-duduk-bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk, adalah memilih duduk
dengan santai, arah dan pandangan mata dilakukan dengan bervariasi, dan melakukan gerakkan tangan dengan sepenuhnya. Adapun hal
yang dilakukan pada saat berdiri adalah mengambil sikap santai, gerakan tangan, gerakan bahu dan posisi berdiri dilakukan dengan
bebas, ekspresi wajah dengan kerutan dahi, gerakan mata, dan senyum yang dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak
adalah dilakukan dengan tenang dan terkendali dan menghindari dari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca yang dilakukan
dengan cara keras, tinggi, dan lambat pada kata-kata tertentu.
2. Bentuk dan gaya membaca puisi secara deklamatoris, adalah lepasnya teks puisi dari pembaca puisi. Jadi, sebelum mendeklamasikan puisi,
teks puisi harus dihafalkan. Bentuk dan gaya baca puisi ini daapat dilakukan dengan tiga posisi: 1 berdiri dengan disampaikan melalui
gerakan tangan, gerakan kepala, gerakan mata, gerakan bibir dan
10
Nurhadi, Memebaca Cepat dan Efektif , Bandung ;Sinar Baru, 1987, hlm 32
gerakan-gerakan tangan, bahu dan badan dan raut muka dilakukan dengan total. Intonasi baca dilakukan dengan cara keras, lambat, dan
tinggi pada kata-kata tertentu. 2 posisi duduk, jika deklamator dilakukan dengan bentuk dan gaya posisi duduk santai dengan kaki
agak ditekuk, posisi miring dan badan agak membungkuk, dengan arah pandangan mata dilakukan dengan bervariasi. 3 posisi berdiri-
duduk-bergerak, yaitu mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan nunjuk, wajah berseri-seri dan bibir tersenyum.
Yang dilakukan pada saat bergerak melakukan dengan tenang dan bertenaga, kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa.
Intonasi dilakukan dengan baca keras, lambat, dan tinggi pada kata- kata tertentu.
3. Bentuk dan gaya membaca puisi teaterikal, adalah membaca puisi denga tertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung
misalnya property, kostum, musik, seting, dan lain-lain, meskipun masih terikat pada teks puisi atau tidak. Bentuk dan gaya membaa
puisi denan teaterikal lebih rumit daripada poertry reading dan deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan
ekspresi akan mempesona.
11
4. Penilaian Dalam Pembelajaran Puisi
Penilaian adalah suatu proses untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil dari suatu program kegiatan telah sesuai dengan tujuan
atau kriteria.
12
Teknik penilaian yang tepat memerlukan data yang berkaitan dengan objek penilitian yang dilakukan.
Beredasarkan pedoman penilaian tersebut proses yang digunakan dalam penilaian pembelajaran puisi adalah sebagai berikut :
Table 1 Penilaian Proses Pembelajaran No
Nama Siswa
Keaktifan Siswa pada saat guru
menyampaikan materi
Minat dan motivasi siswa pada saat
mengikuti kegiatan pembelajaran
Nilai
a Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kreteria berikut :
1= sangat kurang 4= baik
11
Nurhadi, Memebaca Cepat dan Efektif , Bandung ;Sinar Baru, 1987, hlm 37
12
Sawiji Suwandi, Penelitian tindakan Kelas PTK dan Karya Tulis Ilmiah, Surakarta; UNS Press, 2009, hlm. 35
2=kurang 5=sangat baik
3=cukup b Menghitung nilai
1 Nilai 10-29 = sangat kurang 4 Nilai 70-89= baik 2 Nilai 30-49 = kurang
5 Nilai 90-100= sangat baik 3 Nilai 50-69 = cukup
1 Keaktifan dan perhatian siswa pada saat pembelajaran Skor 5
: jika siswa sepenuhnya memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi, dan aktif bertanya, menjawab,
menamai serta member tanggapan, dan mengerjakan setiap tugas.
Skor 4 : jika siswa memperhatikan pada saat guru menyampaikan
materi dan sesekali mau bertanya, menjawab, menamai serta memberi tanggapan dan mengerjakan setiap tugas.
Skor 3 : jika siswa memperhatikan pada saat guru menyampaikan
mteri dan sama sekali tidak mau bertanya, menjawab, menamai serta memberi tanggapan, dan mengerjakan setiap
tugas. Skor 2
: jika siswa kurang memperhatikan serta kurang fokus apabila guru sedang menyampaikan materi dan sama sekali tidak
mau bertanya, menjawab, menamai serta memberi tanggapan. Skor 1
: jika siswa tidak sama sekali memperhatikan serta kurang fokus apabila guru sedang menyampaikan materi.
2 Minat dan motivasi siswa pada saat mengikuti pembelajaran Nana Sujana mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar adalah
proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa