dilakukan guru, yaitu dengan menerapkan metode demostrasi.
Metode demonstrasi ini adalah metode atau teknik pengajaran puisi yang dilakukan
dengan cara guru memberikan contoh membaca puisi yang baik dan benar, dengan memperlihatkan penjiwaan, ekspresi, keatraktifan dalam membaca puisi,
sehingga pusi tersebut seolah-olah hidup saat dibaca. Kesempurnaan sebuah puisi dapat terlihat ketika seseorang mampu membacanya dengan baik, sehingga
pendengar puisi akan merasakan kenikmatan dan kepuasan saat puisi tersebut di baca.
Berdasarkan uraian di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran
kemampuan membaca puisi dengan judul: “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi dengan Metode Demostrasi di Kelas III MI
Nurul Huda”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakangdapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya minat membaca puisi siswa kelas III MI Nurul Huda Sawangan-Depok.
2. Siswa kelas III Nurul Huda Sawangan-Depok masih kesulitan memahami suatu teks.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topic kajian maka pembatasan msalah perlu dilakukan guna memperoleh
kedalaman kajian untuk menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah :
1. Pokok bahasan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca puisi melalui metode demonstrasi.
2. Subjek peneilitian adalah siswa kelas III MI Nurul Huda Sawangan- Depok.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran membaca puisi melalui metode demostrasi pada siswa kelas III MI Nurul Huda Sawangan-Depok ?
2. Bagaimana kemampuan membaca puisi siswa melalui metode demonstrasi pada siswa kelas III MI Nurul Huda Sawangan-Depok ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum
penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi melalui metode demostrasi di kelas III MI Nurul Huda Sawangan-Depok.
Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah : a. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran membaca puisi melalui
metode demonstrasi pada siswa kelas III MI Nurul Huda Sawangan- Depok
b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa membaca puisi melalui metode demostarsi pada siswa kelas III MI Nurul Huda Sawangan-Depok ?
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, yaitu secara teoretis danpraktis.
1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharpakan dapat memperluas wawasan khasanah
keilmuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam membaca puisi.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan metode demostrasi.
c. Sebagai pengembangan bahan mengajar membaca puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa
1 Menumbuhkan kesenangan siswa pada karya sastra khususnya puisi;
2 Memberikan suasana yang menyenangkan bagi siswa; 3 Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca puisi;
4 Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca puisi siswa. b. Bagi guru
1 Dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengajar khususnya dalam mengatasi kesulitan guru dalam pembelajaran membaca
puisi; dan 2 Dapat digunakan sebagai alternative dalam mengajarkan materi
membaca puisi. c. Bagi sekolah
1 Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran bagi guru-guru yang lain.
2 Memberikan konstribusi dalam pengembangan kurikulum sekolah berdasarkan indikator-indikator pembelajaran membaca puisi yang
telah ditentukan; dan 3 Meningkatkan kualitas pembelajaran membaca puisi baik proses
maupun hasil. d. Bagi peneliti
1 Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian mengenai pembelajaran terutama dalam pembelajaran membaca puisi; dan
2 Peneliti dapat melakukan kajian-kajian lebih lanjut untuk menyusun suatu rencana pembelajaran membaca puisi dengan
metode demostrasi.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Kemampuan Membaca Puisi
1. Pengertian Membaca Puisi
Kemampuan berbahasa adalah suatu daya yang harus diusahakan dan dipelajari secara formal atau informal sebelum manusia memiliki
kemampuan tersebut.Seseorang dikatakan mampu berbahasa apabila orang tersebut dapat menggunakan bahasa lisan pada saat mendengarkan dan
berbicara, atau dapat menggunakan bahasa tulis pada saat membaca dan menulis.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Suharno mengartikan kemampuan sebagai ketrampilan proses. Keterampilan proses yaitu,
keterampilan yang diperoleh dari latihan kemapuan-kemampuan mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-
kemampuan yang lebih tinggi. Dengan bekal kemampuan prose situ, siswa mampu mengikuti interaksi dalam kegiatan berbahasa secara penuh.
1
Berdasakan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan merupakan kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu
kegiatan secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tuli yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam sutu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individu akan dapat
diketahui.
2
Membaca merupakan perbuatan yang dikatakan bedasarkan kerja sama beberapa keterempilan, yakni mengamati, memahami, dan
memikirkan. Di samping itu, membaca adalah laku penguraian tulisan,
1
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas , Jakarta: PT. Bumi Akasara, 2008, hlm 17.
2
Hendry Guntur Tarigan Prinsip-Prinsip Dasar Sastra, Bandung : PT.Bumi Aksara, 1983, hlm 7.
suatu analisisi
bacaan.Dengan demikian
membaca merupakan
penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah.
Membaca adalah aktivitas memahami isi bacaan.
3
Menurut Nurhadi membaca adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks,
artinya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksernal pembaca. Faktor internal dapat berupa intelegensi IQ, minat,
sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca dan sebaagainya.Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca teks bacaan sederhana-berat, mudah-
sulit, faktor lingkungan, faktor latar belakang, social, ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
4
secara singkat dapat dikatakn membaca adalah memetik serta memahami arti atau makan yang terkandung di dalam bahan
tertulis.
5
Dari pengertian kemampuan dan membaca di atas, dapat disimpulkan kemampuan membaca pada dasarnya merupakan suatu
proses kesanggupan individu baik fisik maupun psikologis yang dilakukan oleh individu tersebut untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis
melalui makna yang terkandung atau tersirat pada lamban-lambang tertulis secara maksimal. Makna itu akan berupah karena setiap pembaca memiliki
pengalaman yang berbeda-beda yang akan digunakan sebagai alat untuk menginterpretasikan kata-kata tersebut. Kegiatan fisik pada saat menbaca
disebut prosesmekanik yang berupa kegiatan mengamati tulisan secara verbal sedangkan kegiaatan psikologis berupa kegiatan berpikir dalam
mengolah informasi. Kegiatan memabaca puisi merupakan upaya appresiasi puisi.
Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahkan, memberi pengertian,
3
Ramlan A. Gani dan Mahmud Fitriyah Z A, Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta; FITK Press, 2011.hlm. 149
4
Nurhadi, Memebaca Cepat dan Efektif , Bandung ;Sinar Baru, 1987, hlm 27
5
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa, Bandung; Angkasa Bandung, 2008, hlm 9