34
h. Sumber Hukum
1 Al-Qur’an a Prinsip At-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling
bekerjasama diantara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an :
Artinya: “...dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. Q.S. Al-Maidah
[5]:2.
b Prinsip menghindari Al-Iktinaz, yaitu saling menahan uang dana dan membiarkannya menganggur idle dan tidak
berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu”. Q.S. An-Nisaa’[4]:29
35 c Larangan memakan harta riba
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu
kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. Q.S. Ali Imran, [3]:130
d Tentang Jual-beli
Artinya: “...Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”. Q.S Al-Baqarah, [2]: 275
2 Al-Hadits a Rasulullah SAW pernah ditanya, pekerjaan apakah yang paling
baik, beliau menjawab : Artinya: “Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap
jual-beli yang mabrur, yaitu tidak ada tipuan dan khianat”. H.R. Tarmidzi
Juga: Artinya: “Pedagang yang jujur dan terpecaya akan bersama
para nabi, orang-orang yang jujur dan para syuhada”. H.R. Tarmidzi
dan: Artinya: “Sebaik-baik nafkah adalah hasil pekerjaan yang
halal”. H.R. Ahmad.