66
B. Penelitian Sebelumnya
1. Desti Setyowati dan MB Hendrie Anto 2010 Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara bank syariah
dengan bank konvensional apakah terdapat moral hazard dan hasilnya menunjukkan bahwa Penyaluran kepada pihak ketiga pada perbankan
syariah menunjukkan adanya indikasi moral hazard yang lebih tinggi 2. Duddy Roesmara Donna dan Nurul Chotimah 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi variabel-variabel yang mempengaruhi pembiayaan-pembiayaan pada perbankan syariah di
Indonesia ditinjau dari sisi penawaran. Hasil penelitanya adalah semua variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat adalah signifikan
positif. 3. Akhyar Adnan dan Pratin 2005
Bahwa Simpanan mempunyai hubungan signifikan positif terhadap Pembiayaan. Sementara Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil dan
Keuntungan mark-up tidak mempunyai hubungan yang signifikan. 4. Aldrin Wibowo dan Susi Suhendra
Menunjukkan bahwa variabel Nilai Kurs Rupiah terhadap Dolar, Inflasi dan Suku Bunga SBI berpengaruh lemah terhadap DPK pada Bank
Devisa di Indonesia. Hanya ada beberapa bank saja yang DPK-nya dipengaruhi kuat oleh variabel Inflasi, Kurs Rupiah, dan Suku bunga SBI.
Contohnya pada Bank Permata, Bank Pan Indonesia dan Bank UOB
67 Buana. Berdasarkan nilai R Square pada pengujian Durbin Watson,
variabel DPK dapat dijelaskan oleh variabel Nilai Kurs, Inflasi dan Suku Bunga SBI sebesar 19,2. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain
di luar model. 5. Rosita Chong, Raihana Firdaus Seah Abdullah, Alex Anderson Hanudin
Amin 2008 Menunjukkan bahwa pada kenyataannya gaya Islam dalam
pembiayaan seperti salam, istisna’, murabahah dan kafalah dapat melengkapi pembiayaan tradisional. Ini adalah instrumen yang tradisional
seperti surat kredit dan jaminan bank yang dilatih oleh bank konvensional yang didasarkan pada pembiayaan, dalam Islam diizinkan. Fakta ini telah
menjadi yang terlewatkan oleh orang Islam ketika berhadapan dengan perusahaan barat, dengan begitu perlu adanya pengertian bahwa
perusahaan barat memahami prinsip pembiayaan perdagangan Islam dalam rangka memahami pilihan para pelaku bisnis dalam memudahkan
perdagangan antara muslim dan non-muslim. Di dalam waktu yang sama, penerimaan terhadap umat Islam yang melakukan instrumen pembiayaan
diantara orang Islam menyediakan sebuah format penggabungan Islam dalam perdagangan keuangan karena semua orang setuju dan menerima
itu, yang mendasari penggunaan prinsip instrumen pembiayaan.