Sanksi Hubungan SBIS dengan Pembiayaan Murabahah

60 Besarnya NPF yang diperbolehkan Bank Indonesia adalah maksimal 5, jika melebihi 5 akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan yaitu akan mengurangi nilai skor yang diperoleh. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20, skor nilai NPF ditentukan sebagai berikut : Lebih dari 8, skor nilai = 0 Antara 5 - 8, skor nilai = 80 Antara 3 - 5, skor nilai = 90 Kurang dari 3, skor nilai = 100 Bila resiko pembiayaan meningkat, marginbunga kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi Islam sektor perbankan tidak mengenal instrumen bunga, sistem keuangan Islam menerapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian, bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di muka. 1 Non Performing Financing Penyedia Dana Bermasalah Gross Septiana Ambarwati 2008:65 NPF Gross adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang diberikan dengan tingkat kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total pembiayaan yang diberikan oleh bank. Terdapat 5 kategori tingkat kolektabilitas pembiayaan yaitu: lancar currrent, dalam perhatian khusus special mention, kurang lancar sub-standar, diragukan doubtful, dan macet loss. Berikut ini adalah rumusnya: 61 Keterangan : a. Penyediaanpenyaluran dana berupa piutang dan ijarah. b. Pembiayaan merupakan pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain. c. Penyediaan dana bermasalah adalah penyediaan dana dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. d. Penyediaan dana bermasalah dihitung secara gross tidak dikurangi PPAP. e. Angka dihitung perposisi tidak disetahunkan. 2 Non Performing Financing Penyediaan Dana Bermasalah Net Keterangan: PPAP adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sesuai ketentuan tentang PPAP yang berlaku bagi bank syariah. Penyediaan Dana Bermasalah NPF Gross = Total Penyediaan Dana Penyediaan Dana Bermasalah – PPAP NPF Net = Total Penyediaan Dana 62

b. Hubungan NPF dengan Pembiayaan Murabahah

Menurut Duddy Roesmara dan Nurul Chotimah 2008:17 Bahwa ada dugaan NPF bank syariah relatif kecil dibandingkan dengan bank konvensional sehingga bukan merupakan pertimbangan utama dalam menawarkan pembiayaan. Sehingga pengaruh NPF terhadap pembiayaan murabahah signifikan positif. Menurut M. Emier Faisal 2010:73 Bahwa terdapat hubungan signifikan positif NPF terhadap Pembiayaan Murabahah. Hal ini dilihat dari konstantanya sebesar 1095,273 yang artinya jika pembiayaan bermasalah NPF nilainya 0, maka pembiayaan murabahah nilainya positif sebesar 1095,273 dan dilihat dari koefisien regresi variabel pembiayaan murabahah sebesar 0,008 artinya jika pembiayaan murabahah meningkat 1 maka pembiayaan murabahah akan meningkat sebesar 0,008 koefisien bernilai positif. Menurut penelitian Septiana Ambarwati 2008:74. Variabel NPF mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap pembiayaan murabahah. Artinya jika persentase NPF meningkat maka persentase pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh bank syariah akan berkurang, dengan asumsi variabel lain tetap. Kondisi signifikansi variabel NPF tersebut sejalan dengan penelitian siregar 2004, yang menyimpulkan bahwa NPF signifikan mempengaruhi Financing to Deposit Ratio FDR perbankan syariah dan mempunyai hubungan negatif.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), Kurs, dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Januari 2010- Januari 2016)

8 37 116

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Analisis Pengaruh Inflasi, BI RATE, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Perfoming Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Februari 2011–Maret 201

0 14 180

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010-2014

0 5 104