Pengertian NPF Non Performing Financing NPF

62

b. Hubungan NPF dengan Pembiayaan Murabahah

Menurut Duddy Roesmara dan Nurul Chotimah 2008:17 Bahwa ada dugaan NPF bank syariah relatif kecil dibandingkan dengan bank konvensional sehingga bukan merupakan pertimbangan utama dalam menawarkan pembiayaan. Sehingga pengaruh NPF terhadap pembiayaan murabahah signifikan positif. Menurut M. Emier Faisal 2010:73 Bahwa terdapat hubungan signifikan positif NPF terhadap Pembiayaan Murabahah. Hal ini dilihat dari konstantanya sebesar 1095,273 yang artinya jika pembiayaan bermasalah NPF nilainya 0, maka pembiayaan murabahah nilainya positif sebesar 1095,273 dan dilihat dari koefisien regresi variabel pembiayaan murabahah sebesar 0,008 artinya jika pembiayaan murabahah meningkat 1 maka pembiayaan murabahah akan meningkat sebesar 0,008 koefisien bernilai positif. Menurut penelitian Septiana Ambarwati 2008:74. Variabel NPF mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap pembiayaan murabahah. Artinya jika persentase NPF meningkat maka persentase pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh bank syariah akan berkurang, dengan asumsi variabel lain tetap. Kondisi signifikansi variabel NPF tersebut sejalan dengan penelitian siregar 2004, yang menyimpulkan bahwa NPF signifikan mempengaruhi Financing to Deposit Ratio FDR perbankan syariah dan mempunyai hubungan negatif. 63

8. Dana Pihak Ketiga DPK a. Pengertian Dana Pihak Ketiga DPK

Nur Kurnaliyah 2011:30 Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang berasal dari masyarakat yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. DPK yang dimiliki oleh bank akan disalurkan ke berbagai jenis pembiayaan, semakin besar keuntungan yang diraih bank dengan bagi hasil, maka akan menarik nasabah untuk menempatkan dananya di bank syariah. Nasabah akan membandingkan secara cermat antara expected rate of return yang ditawarkan bank syariah dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank konvensional. Hal ini akan menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah nasabah dan dana pihak ketiga. Arifin 2006:41 Yang termasuk dalam dana pihak ketiga yaitu: giro, tabungan dan deposito. Ketiga macam dana pihak ketiga tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1 Giro, giro yang pada bank syariah disebut giro wadiah umumnya tetap sama dengan giro bank konvensional, dimana bank tidak membayar apapun kepada pemegangnya, bahkan tidak mengenakan biaya layanan service charge. Dana giro ini boleh dipakai bank syariah dalam operasional bagi hasil profit sharing. Pembayaran kembali nilai nominal giro dijamin sepenuhnya oleh bank dan dilihat sebagai pinjaman depositor kepada bank. Beberapa ulama memandang giro sebagai kepercayaan, dimana 64 dana diterima bank sebagai simpanan untuk keamanan wadi’ah yad al dhamanah. 2 Tabungan, tabungan di bank konvensional berbeda dari giro dimana ada beberapa restriksi seperti berapa dan kapan dapat ditarik. Tabungan biasanya memperoleh hasil pasti fixed return. Pada bank bebas bunga, tabungan juga mempunyai sifat yang sama kecuali bahwa penabung tidak memperoleh hasil yang pasti. Menurut para ulama, penabung boleh menerima hasil yang berfluktuasi sesuai dengan hasil yang diperoleh bank dan setuju untuk berbagi resiko dengan bank. 3 Deposito, deposito pada bank konvensional menerima jaminan pembayaran kembali atas simpanan pokok dan hasil bunga yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada bank dengan sistem bebas bunga, deposito diganti dengan simpanan yang memperoleh bagian dari labarugi bank. Oleh karena itu, bank syariah menyebutnya rekening investasi atau simpanan investasi. Rekening-rekening itu dapat mempunyai tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda. Giro dan tabungan itu dikumpulkan pooled menjadi satu dengan rekening investasi oleh bank syariah sebagai sumber dana utama bagi kegiatan pembiayaan financing. 65

b. Hubungan DPK terhadap Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan adalah salah satu aktiva produktif yang merupakan lawan daripada dana pihak ketiga DPK. Karenanya permintaan dan penawaran terhadap pembiayaan tentunya juga haruslah mempertimbangkan faktor likuiditas dalam penghimpunan DPK karena dengan semakin meningkat DPK yang dikumpulkan bank syariah maka kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan atau penyaluran dana yang diberikan bank syariah kepada masyarakat. Sehingga hubungan DPK terhadap pembiayaan murabahah adalah signifikan positif. Jadi jika jumlah DPK meningkat maka pembiayaan murabahah yang diberikan oleh bank syariah juga meningkat. Saras Pinaringani 2011:26 Akhyar Adnan dan Pratin 2005:37 Secara teknis yang dimaksud simpanan adalah seluruh dana yang dihasilkan dari produk penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti: giro wadiah, tabungan wadiah dan deposito mudharabah. Salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan loan adalah simpanan, sehingga semakin meningkat sumber dana simpanan yang ada maka bank akan dapat menyalurkan pembiayaan murabahah semakin meningkat pula. Jadi hubungan Dana Pihak Ketiga DPK dengan Pembiayaan Murabahah adalah signifikan positif. 66

B. Penelitian Sebelumnya

1. Desti Setyowati dan MB Hendrie Anto 2010 Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara bank syariah dengan bank konvensional apakah terdapat moral hazard dan hasilnya menunjukkan bahwa Penyaluran kepada pihak ketiga pada perbankan syariah menunjukkan adanya indikasi moral hazard yang lebih tinggi 2. Duddy Roesmara Donna dan Nurul Chotimah 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi variabel-variabel yang mempengaruhi pembiayaan-pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia ditinjau dari sisi penawaran. Hasil penelitanya adalah semua variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat adalah signifikan positif. 3. Akhyar Adnan dan Pratin 2005 Bahwa Simpanan mempunyai hubungan signifikan positif terhadap Pembiayaan. Sementara Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil dan Keuntungan mark-up tidak mempunyai hubungan yang signifikan. 4. Aldrin Wibowo dan Susi Suhendra Menunjukkan bahwa variabel Nilai Kurs Rupiah terhadap Dolar, Inflasi dan Suku Bunga SBI berpengaruh lemah terhadap DPK pada Bank Devisa di Indonesia. Hanya ada beberapa bank saja yang DPK-nya dipengaruhi kuat oleh variabel Inflasi, Kurs Rupiah, dan Suku bunga SBI. Contohnya pada Bank Permata, Bank Pan Indonesia dan Bank UOB

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), Kurs, dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Januari 2010- Januari 2016)

8 37 116

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Analisis Pengaruh Inflasi, BI RATE, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Perfoming Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Februari 2011–Maret 201

0 14 180

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010-2014

0 5 104