Sistem Bank Syariah Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah
24 a Bai’al-Murabahah
Pada dasarnya adalah transaksi jual-beli barang dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Untuk memenuhi
kebutuhan barang oleh nasabahnya, bank membeli barang dari supplier sesuai dengan spesifikasi barang yang dipesan atau
dibutuhkan nasabah, kemudian bank menjual kembali barang tersebut kepada nasabah dengan memperoleh keuntungan
margin yang disepakati. Nasabah sebagai pembeli dalam hal ini dapat memilih jenis transaksi tunai, cicilan, atau tangguhan.
Umumnya, nasabah memilih metode pembayaran secara cicilan. Bai’al-Murabahah, merupakan kegiatan jual-beli pada
harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. b Bai’as-Salam
adalah pembelian
suatu barang
yang penyerahannya delivery dilakukan kemudian hari sedangkan
pembayarannya dilaksanakan dimuka secara tunai. Bai’as- salam dalam perbankan biasanya diaplikasikan pada
pembiayaan berjangka pendek untuk produksi agribisnis atau hasil pertanian atau industri lainnya. Barang yang dibeli harus
diketahui secara jelas jenis, macam, ukuran, mutu, jumlah dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang. Harga jual
yang disepakati harus dicantumkan dalam akad dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad.
25 c Bai’al-Istishna’ adalah kontrak penjualan antara pembeli
dengan produsen pembuat barang tetapi pembayaran di muka atau secara berangsur-angsur. Bai’al-Istishna pada dasarnya
merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang dengan pembayaran dimuka, baik dilakukan dengan
cara tunai, cicilan, atau ditangguhkan. Prinsip bai’al-istishna ini
menyerupai bai’as-salam,
namun dalam
istishna pembayarannya dapat dilakukan dimuka, dicicil atau
ditangguhkan. Sementara dalam bai’as-salam dilakukan secara tunai.
d Sharf Jual-beli valuta asing, adalah pertukaranjual-beli antara uang yang berbeda dengan penyerahan segera
berdasarkan kesepakatan harga sesuai dengan harga pasar pada saat pertukaran. Sharf hanya bisa dilakukan untuk tujuan
pelindung nilai hedging dan tidak untuk spekulatif. 4 Prinsip Sewa Al-Ijarah
a Ijarah, sewa murni. b Ijarah al muntahiya bit tamlik, adalah kegiatan penyewaan
mengambil manfaat suatu barang dengan imbalan tertentu. Bila terdapat kesepakatan pengalihan kepemilikan pada akhir masa
sewa.