Pihak-Pihak dalam Lelang SBIS Pembatalan Hasil dan Transaksi Lelang SBIS
59 maupun pengembalian pokok pinjaman. Proses pemberian dan
pengelolaan kredit yang baik diharapkan dapat menekan NPF sekecil mungkin, dengan kata lain tingginya NPF sangat dipengaruhi oleh
kemampuan bank-bank syariah dalam menjalankan proses pemberian kredit dengan baik maupun dalam hal pengelolaan kredit, termasuk
tindakan pemantauan monitoring setelah kredit disalurkan dan tindakan pengendalian bila terdapat indikasi penyimpangan kredit
maupun indikasi gagal bayar. Profil resiko pembiayaan suatu bank dapat dilihat dari rasio
pembiayaan bermasalah Non Performing FinancingNPF dan pembentukan cadangan cash provision. Semakin tinggi NPF, semakin
tinggi resiko yang dihadapi bank, karena akan mempengaruhi permodalan bank tersebut karena dengan NPF yang tinggi akan
membuat bank mempunyai kewajiban untuk memenuhi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP yang terbentuk. Bila hal ini
terus terjadi maka mungkin saja modal bank tersebut akan tersedot untuk membayar PPAP, karena itulah bank menginginkan NPF yang
rendah, nilai NPF yang rendah akan meningkatkan nilai profitabilitas bank syariah. Menurut Maryanah 2006 dalam Nur Kurnaliyah
2011:32
60 Besarnya NPF yang diperbolehkan Bank Indonesia adalah maksimal
5, jika melebihi 5 akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan yaitu akan mengurangi nilai skor yang
diperoleh. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20, skor nilai NPF ditentukan sebagai berikut :
Lebih dari 8, skor nilai = 0
Antara 5 - 8, skor nilai = 80 Antara 3 - 5, skor nilai = 90
Kurang dari 3, skor nilai = 100 Bila resiko pembiayaan meningkat, marginbunga kredit akan
meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi Islam sektor perbankan tidak mengenal instrumen bunga, sistem keuangan Islam menerapkan
sistem pembagian keuntungan dan kerugian, bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di muka.
1 Non Performing Financing Penyedia Dana Bermasalah Gross Septiana Ambarwati 2008:65 NPF Gross adalah perbandingan
antara jumlah pembiayaan yang diberikan dengan tingkat kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total
pembiayaan yang diberikan oleh bank. Terdapat 5 kategori tingkat kolektabilitas pembiayaan yaitu: lancar currrent, dalam perhatian
khusus special mention, kurang lancar sub-standar, diragukan doubtful, dan macet loss. Berikut ini adalah rumusnya: