Pembiayaan Bank Syariah Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah

26 5 Prinsip Jasa Fee-Based Service a Al-Wakalah, Amanat artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat. b Al-Kafalah, Garansi Bank merupakan jaminan yang diberikan penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggungjawab dari satu pihak kepada pihak lain seperti pembiayaan dengan jaminan seseorang. c Al-Hawalah, merupakan pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau dengan kata lain pemindahan beban hutang dari satu pihak kepada pihak lain, dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan kegiatan anjak piutang atau faktoring. d Ar-Rahn, gadai merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan hutang atau gadai. e Qard, adalah akad pinjam-meminjam uang antara satu pihak dengan pihak lainnya. Jika ada jaminan, maka ini menjadi rahn. Zainul Arifin 1999:205 27

4. Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Menurut Abdullah Al-Muslih dan Shalah Ash-Shawi 2004:196 dalam Firmansyah 2007:7 Murabahah secara bahasa adalah bentuk mutual bermakna:saling dari kata ribh yang artinya keuntungan, yakni pertambahan nilai modal jadi artinya saling mendapatkan keuntungan. Menurut terminologi ilmu fiqih artinya murabahah adalah menjual dengan modal asli bersama tambahan keuntungan yang jelas. Pembiayaan murabahah dalam istilah fiqh ialah akad jual-beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual-beli tersebut, penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil. Murabahah dalam teknis perbankan adalah akad jual-beli antara bank selaku penyedia bank dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Pembiayaan murabahah adalah istilah untuk : 1 Akad atau perjanjian jual-beli antara bank dengan supplier untuk barang yang dipesan oleh nasabah. 2 Akad atau perjanjian antara bank dengan nasabah dengan menjual barang yang telah dimiliki bank kepada nasabah. 28 Menurut Adiwarman Karim 2004:113 Murabahah adalah akad jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk Natural Certainty Contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa keuntungan yang ingin diperoleh required rate of profit. Pendapat para ulama dalam Adiwarman Karim 2004:114 : 1 Ulama mazhab Maliki, membolehkan biaya-biaya yang langsung terkait dengan transaksi jual-beli itu dan biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan transaksi tersebut, namun memberikan nilai tambah pada barang itu. 2 Ulama mazhab Syafi’i membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual-beli kecuali biaya tenaga kerjanya sendiri karena komponen ini termasuk dalam keuntungannya. Begitu pula biaya-biaya yang tidak menambah nilai barang tidak boleh dimasukkan sebagai komponen biaya. 3 Ulama mazhab Hanafi membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual-beli, namun mereka tidak membolehkan biaya-biaya yang memang semestinya dikerjakan olah si penjual. 29 4 Ulama mazhab Hambali berpendapat bahwa semua biaya langsung maupun tidak langsung dapat dibebankan pada harga jual selama biaya-biaya itu harus dibayarkan kepada pihak ketiga dan akan menambah nilai barang yang dijual. Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa keempat mazhab membolehkan pembebanan biaya langsung yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga. Keempat mazhab sepakat tidak membolehkan pembebanan biaya langsung yang berkaitan dengan pekerjaan yang memang semestinya dilakukan penjual maupun biaya langsung berkaitan dengan hal-hal yang berguna. Abdullah Saeed 2008:158 Menurut murabahah, kontrak penjualan melibatkan hubungan antara debitur-kreditur, antara klien dan bank masing-masing. Pembeli sepakat biaya barang ditambah mark-up dalam angsuran, jumlah dan waktu jatuh tempo yang dikhususkan pada perjanjian itu. Setelah bank dan klien masuk ke dalam perjanjian penjualan ini, harga penjualan menjadi kewajiban hutang sisi klien kepada bank. Hubungan klien dengan bank ini menjadi hubungan debitur-kreditur. 30

b. Rukun Murabahah

Bimb Institute of Research and Training SDM 1998:8 dalam Firmansyah 2007:11 Adapun rukun-rukun jual-beli murabahah adalah: 1 Penjual ba’i. 2 Pembeli musytari. 3 Objek atau barang yang diperjual-belikan mabi’. 4 Harga tsaman. 5 Akad jual-beli ijab qabul.

c. Syarat-syarat Murabahah

Menurut Moh. Rifai 2002:61 dalam firmansyah 2007:12 sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam transaksi ini adalah : 1 Penjual memberitahukan biaya modal kepada nasabah. 2 Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. 3 Kontrak harus bebas dari riba. 4 Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian. 5 Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian. Misalnya, jika pembelian dilakukan secara hutang. 31

d. Prinsip dan Ketentuan Umum Murabahah

Adapun yang menjadi prinsip dan ketentuan umum dalam pembiayaan murabahah yaitu : www.hendrakholid.net 1 Akad murabahah bebas riba. 2 Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan. 3 Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang. 4 Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dari pembelian ini harus dan bebas riba. 5 Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian. 6 Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli ditambah keuntungannya. 7 Bank harus memberi tahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 8 Nasabah membayar harga barang yang disepakati pada jangka waktu tertentu. 9 Untuk mencegah penyalahgunaan atau kerusakan akad, bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 10 Jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual-beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), Kurs, dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Januari 2010- Januari 2016)

8 37 116

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Analisis Pengaruh Inflasi, BI RATE, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Perfoming Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Februari 2011–Maret 201

0 14 180

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010-2014

0 5 104