Uji Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik

86

2. Uji Hipotesis a. Uji t

Uji t biasanya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan statistik t yang dihitung dengan cara sebagai berikut : Dimana b adalah nilai parameter dan Sb adalah standar error dari b. Standar error dari masing-masing parameter dihitung dari akar varian masing-masing. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan derajat keyakinan yang digunakan sebesar α = 1, α = 5 dan α = 10 begitu pula sebaliknya bila t hitung t tabel maka menerima H dan menolak H a artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Uji Adj R

2 Adjusted R Square Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien determinasi R 2 merupakan angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varian atau penyebaran dari variabel-variabel independen yang menerangkan variabel dependen atau b t = Sb 87 angka yang menunjukkan seberapa besar variasi variabel dependen dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 atau 0 R 2 1, yang berarti variasi dari variabel bebas semakin dapat menjelaskan variasi dari variabel tidak bebas bila angkanya semakin mendekati 1. Pada penelitian ini juga akan digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan dengan jumlah variabel dan jumlah observasinya adjusted R 2 atau dilambangkan dengan adj R 2 , karena lebih menggambarkan kemampuan yang sebenarnya dari variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.

D. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel independen variabel bebas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Inflasi, SBIS, NPF dan DPK. Sedangkan variabel dependen variabel terikat adalah Pembiayaan Murabahah. Variabel dependen Y pada penelitian ini adalah pembiayaan murabahah. Menurut Adiwarman Karim 2004:113 Murabahah adalah akad jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk Natural Certainty Contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa keuntungan yang ingin diperoleh required rate of profit. 88 Variabel independen X pada penelitian ini terdiri dari :

1. Inflasi

Inflasi merupakan salah satu masalah makro yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Berbagai pengertian inflasi dari berbagai sudut pandang telah dikemukakan, dalam hal ini berbeda ahli ekonomi berbeda pula pengertian inflasi. Sampai saat ini belum ada suatu batasan inflasi yang baku yang diterima oleh seluruh ahli ekonomi. Skala pengukuran yang digunakan adalah IHK atau Consumer Price Index CPI. Menurut Adiwarman Karim 2008:135 Inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara umum dari barangkomoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu.

2. Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS

SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No. 1011PBI2008

3. Non Performing Financing NPF

Non Performing Financing NPF atau rasio pembiayaan bermasalah mungkin tidak cukup akrab bagi pelaku perbankan konvensional. Hal itu bisa dimaklumi karena kalangan perbankan konvensional memiliki istilah sedikit berbeda untuk istilah tersebut, di perbankan dengan sistem bunga NPF lebih dikenal dengan istilah Non Performing Loan NPL atau rasio kredit bermasalah yakni NPF Gross dan NPF Nett.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), Kurs, dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Januari 2010- Januari 2016)

8 37 116

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Analisis Pengaruh Inflasi, BI RATE, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Perfoming Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Februari 2011–Maret 201

0 14 180

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010-2014

0 5 104