31
d. Prinsip dan Ketentuan Umum Murabahah
Adapun yang menjadi prinsip dan ketentuan umum dalam
pembiayaan murabahah yaitu : www.hendrakholid.net
1 Akad murabahah bebas riba. 2 Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan.
3 Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang. 4 Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri, dari pembelian ini harus dan bebas riba. 5 Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian. 6 Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga jual senilai
harga beli ditambah keuntungannya. 7 Bank harus memberi tahu secara jujur harga pokok barang kepada
nasabah berikut biaya yang diperlukan. 8 Nasabah membayar harga barang yang disepakati pada jangka
waktu tertentu. 9 Untuk mencegah penyalahgunaan atau kerusakan akad, bank dapat
mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 10 Jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual-beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.
32
e. Teknis Pelaksanaan Murabahah
Berikut merupakan teknis pelaksanaan murabahah secara umum dalam perbankan syariah :
1 Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari produsen
pabriktoko ditambah keuntungan mark-up. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.
2 Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlaku akad. Dalam
perbankan, murabahah
lazimnya dilakukan
dengan cara
pembayaran cicilan bitsaman ajil. 3 Dalam transaksi ini, bila sudah ada barang diserahkan segera
kepada nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh. Berikut ini merupakan skema pembiayaan murabahah :
Gambar. 2.1 Skema Pembiayaan
Murabahah
1 Negosiasi
2 Akad jual-beli
6 Bayar 5 Terima barang
dokumen
3 Beli barang 4 Kirim
Sumber: Hery Sudarsono 2008:70
Bank Nasabah
Produsen
33
f. Praktek Murabahah
Menurut Yusuf 2005:42 dalam Saras 2011:24 Praktek murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1 Praktek murabahah tanpa pesanan Yaitu baik ada pesanan atau tidak, ada yang beli atau tidak, bank
syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau terkait langsung dengan
ada tidaknya pesanan atau pembeli. 2 Praktek murabahah berdasarkan pesanan
Artinya bank syariah baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual-beli apabila ada nasabah yang memesan barang, sehingga
penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. Pada murabahah ini, pengadaan barang sangat tergantung atau terkait
dengan pesanan atau pembelian barang tertentu.
g. Sumber Dana
Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah dibedakan menjadi tiga kelompok. Adiwarman Karim 2004:117
1 Pembiayaan murabahah yang didanai dengan URIA Unrestricted Investment Account investasi tidak terikat.
2 Pembiayaan murabahah yang didanai dengan RIA Restricted Investment Account investasi terikat.
3 Pembiayaan Murabahah yang didanai dengan modal bank.
34
h. Sumber Hukum
1 Al-Qur’an a Prinsip At-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling
bekerjasama diantara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an :
Artinya: “...dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. Q.S. Al-Maidah
[5]:2.
b Prinsip menghindari Al-Iktinaz, yaitu saling menahan uang dana dan membiarkannya menganggur idle dan tidak
berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an :
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu”. Q.S. An-Nisaa’[4]:29