commit to user 72
72
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus II dapat diambil kesimpulan sementara dalam penelitian ini, bahwa secara keseluruhan penelitian
pada siklus II sudah berhasil karena sudah mencapai indikator ketercapaian yang telah ditentukan sehingga penelitian dianggap selesai dan tidak dilakukan tindakan
pada siklus berikutnya. Berdasarkan pengamatan dan tindakan yang dilakukan pada siklus II dapat
diperoleh kesimpulan sementara bahwa pembelajaran yang dilakukan secara demokratis yang dilakukan oleh guru atau peneliti dapat membuat siswa semangat
saat mengikuti proses pembelajaran membaca pemahaman, ini dibuktikan adanya partisipasi aktif siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa dengan
senang mengerjakan sendiri tes evaluasi tanpa guru ikut campur tangan dan guru membebaskan siswa untuk memilih sendiri pasangan diskusinya dengan memilih
sendiri tempat duduk yang disenangi. Pada siklus II ini terjadi peningkatan nilai membaca pemahaman baik
secara individu maupun secara klasikal. Dari hasil membaca pemahaman dengan metode reading aloud yang dilakukan dalam tahapan pra siklus, siklus I dan
siklus II diperoleh hasil peningkatan yang nyata, sehingga peneliti tidak lagi meneruskan tindakan dan menganggap penelitian ini sudah bisa dikatakan berhasil
karena sudah mencapai indikator ketercapaian yang telah ditentukan.
C. Hasil Penelitian
Setelah mengadakan pengamatan dan penilaian hasil siswa dalam membaca pemahaman dapat diketahui adanya peningkatan proses pembelajaran
terutama kemampuan membaca pemahaman siswa setelah penggunaan metode reading aloud. Peningkatan terlihat dari perhitungan nilai hasil membaca
pemahaman yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan, siklus I dan siklus II. Hal ini tampak jelas pada tabel perbandingan nilai
membaca pemahaman siswa kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II yang ditunjukkan Tabel 10:
commit to user 73
73 Tabel 10. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMALB-
C Setya Darma Surakarta pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
No. Inisial Siswa
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
1. CDT
50 58
70 2.
EDP 52
62 75
3. GAT
40 48
58 4.
YIK 62
73 80
Jumlah 204
241 283
Nilai rata-rata 51,00
60,25 70,75
Ketuntasan Klasikal 25
50 75
Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 51,00 terdapat 3 siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 dan 1 siswa mendapat
nilai lebih dari 60, ketuntasan secara klasikal sebesar 25 . Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 60,25 terdapat 2 siswa yang mendapat nilai kurang
dari 60 dan 2 siswa mendapat nilai lebih dari 60, ketuntasan secara klasikal sebesar 50 . Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 70,75 terdapat 1
siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 dan 3 siswa mendapat nilai lebih dari 60, ketuntasan secara klasikal sebesar 75 .
Berdasarkan deskripsi di atas maka peneliti merasa bahwa penelitian ini telah dinyatakan berhasil pada siklus II karena telah terjadi peningkatan nilai
membaca pemahaman secara individu maupun secara klasikal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode reading aloud terbukti dapat meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman siswa. Data dari Tabel 10 dapat disajikan dalam bentuk Grafik 4 yaitu grafik
peningkatan nilai membaca pemahaman setiap siswa melalui metode reading aloud.
commit to user 74
74
10 20
30 40
50 60
70 80
N i
l a
i
CDT EDP
GAT YIK
Siswa
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
Grafik 4. Peningkatan Nilai Membaca Pemahaman Setiap Siswa Melalui Metode Reading Aloud
Dari hasil nilai rata-rata secara klasikal dari setiap siklus dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut:
Tabel 11. Peningkatan Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Setiap Siklus
Siklus Nilai Rata-rata
Peningkatan
Tes Awal 51,00
- Siklus I
60,25 9,25
Siklus II 70,75
10,50 Dari peningkatan nilai membaca pemahaman siswa kelas X SMALB-C
Setya Darma Surakarta melalui metode reading aloud secara klasikal dapat disajikan dalam grafik 5 yaitu grafik peningkatan nilai rata-rata membaca
pemahaman.
10 20
30 40
50 60
70 80
Nilai Rata-rata
Kondisi Awal
Siklus I
Grafik 5. Peningkatan Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Setiap Siklus
commit to user 75
75 Hasil penilaian melalui tes menunjukkan bahwa rerata nilai membaca
pemahaman telah mencapai 70,75 sebanyak 3 siswa mendapat nilai lebih dari 60 dan 1 siswa mendapat nilai kurang dari 60, ketuntasan secara klasikal 75 .
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode reading aloud telah berjalan maksimal dan sudah
mencapai indikator kinerja ketuntasan belajar yang telah ditentukan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian