Latar Belakang Masalah PENGGUNAAN METODE READING ALOUD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS X SMALB C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

commit to user 1 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara sadar demi mengembangkan potensi siswa dalam segala aspek baik dalam hal spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup long life education dan berlaku untuk semua tidak terkecuali untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Semua ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 2 yang menyebutkan bahwa, “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, danatau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu hidup serta martabat manusia. Oleh karena itu kita sebagai guru harus meningkatkan potensi siswa sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak terutama Anak Berkebutuhan Khusus. Anak Berkebutuhan Khusus merupakan anak yang mengalami kelainan dalam penglihatan, pendengaran, fisik, mental intelektual, dan sosial emosional yang memerlukan perlakuan khusus sesuai dengan kelainan yang dialami. Anak yang memiliki kelainan mental intelektual disebut juga anak tunagrahita. Anak tunagrahita merupakan anak yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata dan memiliki keterbatasan dalam hal berpikir, daya ingatnya lemah serta mengalami kesulitan dalam hal akademik. Hal ini senada dengan pendapat Moh. Amin 1995:11, mengemukakan bahwa: Anak tunagrahita adalah mereka yang kecerdasannya jelas berada di bawah rata-rata. Di samping itu mereka mengalami keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Mereka kurang cakap dalam memikirkan hal-hal yang abstrak, yang sulit-sulit dan yang berbelit-belit. Mereka kurang atau terbelakang atau tidak berhasil bukan commit to user 2 2 untuk sehari dua hari atau sebulan dua bulan, tetapi untuk selama-lamanya dan bukan hanya dalam satu dua bulan, dan bukan hanya dalam satu dua hal tetapi hampir segala-segalanya, lebih-lebih dalam pelajaran seperti: mengarang, menyimpulkan isi bacaan, menggunakan simbol-simbol, berhitung dan dalam semua pelajaran yang bersifat teoritis. Dan juga mereka kurang atau terhambat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, dan itu merupakan salah satu fungsi utama bahasa. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia dapat saling berhubungan berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan intelektual. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Henry Guntur Tarigan 1994:1 adalah “pembelajaran keterampilan berbahasa yang meliputi empat aspek yaitu: 1 keterampilan menyimak mendengarkan listening skills, 2 keterampilan berbicara speaking skills, 3 keterampilan membaca reading skills, 4 ketrampilan menulis writing skills ”. Setiap keterampilan berbahasa erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan yang lainnya, misalnya saja keterampilan membaca berhubungan dengan keterampilan mendengarkan, berbicara, maupun menulis. Dawson dalam Henry Guntur Tarigan 1994:1 mengemukakan “keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal”. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan bahasa yang sangat penting sehingga keterampilan membaca harus dikuasai oleh siswa. Dalam keterampilan membaca dibutuhkan penguasaan kemampuan membaca. Kemampuan membaca merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam mengikuti proses pembelajaran sebagian besar pengetahuan disampaikan dalam bentuk bahasa tulis maka siswa harus melakukan kegiatan membaca untuk memperoleh pengetahuan tersebut. Dengan kemampuan membaca yang memadai, siswa akan lebih mudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber tertulis. commit to user 3 3 Burns, dkk dalam Farida Rahim 2008:1 mengemukakan bahwa “kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar”. Belajar membaca merupakan usaha yang terus-menerus, dan anak- anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Dengan demikian, pembelajaran membaca mempunyai kedudukan yang strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Kegiatan membaca juga merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan membaca orang dapat memperoleh informasi dari seluruh dunia. Melalui membaca orang juga dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, memperluas wawasannya, serta semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang. Orang yang banyak membaca mempunyai pengetahuan yang lebih daripada orang yang jarang atau tidak pernah membaca. Membaca dapat dilakukan tanpa terikat ruang dan waktu. Orang dapat membaca apa saja karena sesuatu yang dibaca pasti mempunyai informasi. Dengan demikian, kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapa pun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh karena itu, kemampuan membaca mempunyai peran yang penting dalam membantu siswa mempelajari berbagai hal. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dari bacaan yang dibacanya. Semakin banyak membaca, maka pengetahuan siswa pun semakin bertambah. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan prestasi siswa. Selain itu, dengan banyaknya pengetahuan yang dimiliki siswa maka akan dapat membantu siswa dalam kehidupannya kelak. Di samping pengetahuan siswa meningkat, maka kemampuan berpikir siswa pun meningkat karena siswa sering menyerap informasi yang diperolehnya dari bacaan yang dibacanya. Kemampuan membaca siswa tidak diperoleh secara alamiah, tetapi melalui proses pembelajaran yang diperoleh sejak duduk di bangku SD, yaitu membaca permulaan dan membaca lanjut atau pemahaman. Kemampuan membaca selalu commit to user 4 4 dibutuhkan dalam setiap tema pembelajaran. Melalui kemampuan membaca tersebut diharapkan siswa mampu membaca dan memahami teks bacaan dengan kecepatan yang memadai. Kemampuan membaca menjadi dasar utama, tidak saja bagi pengajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. Membaca terutama membaca pemahaman merupakan kegiatan yang aktif. Membaca bukan sekedar memahami lambang-lambang tertulis, melainkan pula memahami, menerima, menolak, membandingkan dan meyakini pendapat- pendapat yang ada dalam bacaan. Bagi anak tunagrahita membaca merupakan suatu aktivitas yang rumit dan kompleks karena melibatkan ingatan, daya ingat dan proses mental yang tinggi. Di kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta, kemampuan siswa dalam membaca khususnya membaca pemahaman masih rendah. Hal ini terlihat ketika siswa tidak memahami bacaan yang diberikan, bahkan tidak jarang siswa salah dalam hal memahami maksud dan tujuan dari bacaan tersebut, sehingga siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dan harus membaca kembali apa yang sudah dibacanya. Penyebab rendahnya kemampuan dalam membaca pemahaman pada anak tunagrahita disebabkan karena beberapa faktor baik itu faktor dari guru maupun siswa sendiri. Salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat membaca pemahaman adalah dalam pembelajaran membaca pemahaman biasanya guru hanya memberikan bacaan atau buku teks kemudian siswa disuruh membaca dalam hati dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan bacaan yang diberikan atau siswa diberi catatan yang ditulis dipapan tulis lalu disuruh menjawab pertanyaan yang sesuai dengan bacaan. Sehingga tidak jarang siswa menjadi bosan dan kurang memperhatikan. Apabila salah satu siswa diminta membaca, siswa yang lain bicara sendiri sehingga apa yang dibaca salah satu siswa tadi kurang disimak. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa untuk menyampaikan materi kepada anak tunagrahita tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi guru ketika berhadapan langsung dengan siswa. Kesulitan yang sering dijumpai karena setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Selain itu hambatan commit to user 5 5 bagi guru adalah konsentrasi dan perhatian siswa serta keadaan psikologis siswa yang tidak stabil. Salah satu cara untuk mengatasi masalah terhadap pembelajaran dalam membaca pemahaman adalah dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dilakukan dalam situasi yang menarik dan menyenangkan agar anak tunagrahita termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan untuk menjembatani keabstrakan prinsip konsep membaca pemahaman, maka diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak tunagrahita. Oleh karena itu untuk menunjang proses belajar mengajar dan agar tujuan pengajaran tercapai, guru dituntut untuk kreatif dan tepat dalam memilih berbagai macam metode pembelajaran yang digunakan untuk memberikan pengalaman dan membentuk pemahaman siswa. Metode dalam kegiatan belajar mengajar memiliki peranan yang penting karena melalui metode yang bervariasi dalam suatu pembelajaran akan meningkatkan ketertarikan anak terhadap suatu pembelajaran serta memudahkan siswa menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca saat ini kurang variasi atau monoton, maka dari itu guru dituntut untuk memiliki kreativitas dalam memilih metode sehingga dapat membantu guru memperjelas materi yang akan disampaikan kepada siswa. Dengan metode yang baik diharapkan siswa dapat mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah dengan metode reading aloud. Metode reading aloud merupakan metode membaca yang dilakukan secara keras. Metode ini dapat menumbuhkan kecintaan anak pada buku. Jadi jika awalnya anak cinta pada buku yang akan dibaca, maka ia akan dengan mudah memahami bacaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada anak. Berdasarkan pengamatan penulis dalam setiap pembelajaran ternyata masih terdapat beberapa anak yang kurang dalam memahami suatu bacaan, salah satu penyebabnya karena belum digunakannya metode pembelajaran yang tepat commit to user 6 6 dalam pembelajarannya. Penulis mencoba menerapkan metode reading aloud pada anak tunagrahita untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Berdasarkan latar belakang di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang Penggunaan Metode Reading Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 20102011.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

KOMUNIKASI LISAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMPLB C1 YAYASAN SOSIAL SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 21 59

PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

8 202 61

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAMPANGAN 26 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 97

PENGGUNAAN METODE FERNALD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PADA ANAK KESULITAN BELAJAR KELAS II SD DI SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 92

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II YPSLB-C DESA GENENG DUWUR, KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 6

PENERAPAN MODEL READING ALOUD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS V SDN Penerapan Model Reading Aloud Untuk Menigkatkan Kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas V SDN Cakraningratan No.32 Kec.Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENGGUNAAN METODE SQ3R PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENGGUNAAN METODE SQ3R PADA MATA PELAJARAN IPS (Survey pada siswa kelas IX.PK SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011)

0 1 15

Upaya meningkatkan kemampuan sensomotorik melalui pembelajaran olahraga kesehatan pada anak tuna grahita kelas III SLB/C YPCM BANYUDONO.

0 0 18

PENGARUH METODE BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSENTRASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI KELAS VIII SLB-C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/ 2014.

0 0 19