commit to user 34
34
C. Kerangka Berpikir
Membaca merupakan suatu aktivitas yang rumit dan kompleks bagi anak tuna grahita karena melibatkan ingatan, daya ingat dan proses mental yang tinggi.
Bagi anak tunagrahita kurangnya memahami isi suatu bacaan mengakibatkan anak tunagrahita tidak dapat menangkap materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu
metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang variasi karena belum bisa mengoptimalkan kemampuan membaca pemahaman siswa, sehingga
mengakibatkan prestasi membaca pemahaman siswa rendah. Peneliti memilih metode Reading Aloud dalam pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia materi membaca pemahaman karena dengan metode reading aloud ini dapat menggugah diskusi sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh guru dengan cara berdiskusi sehingga dapat meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman, selain itu juga menambah konsentrasi pada
siswa. Pada kondisi akhir setelah menggunakan metode reading aloud dalam
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca pemahaman diharapkan kemampuan membaca pemahaman pada anak tunagrahita meningkat.
Untuk mengetahui rencana jalannya penelitian, maka penulis membuat kerangka berpikir sebagai berikut:
commit to user 35
35 Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah penggunaan metode reading aloud dapat meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada anak tunagrahita kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran
20102011. Kondisi Awal
Guru belum menggunakan
metode reading aloud
Kemampuan membaca
pemahaman siswa rendah
Refleksi Dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia materi membaca
pemahaman guru menggunakan metode
reading aloud
Melalui metode reading aloud kemampuan
membaca pemahaman siswa meningkat
Tindakan I
Kondisi Akhir Tindakan II
commit to user 36
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian