Tahap Observasi Tindakan Siklus I

commit to user 58 58

c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan saat pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode reading aloud. Pertemuan pertama berlangsung pada hari Senin, 14 Februari 2011 pukul 09.25-10.45 WIB jam keempat dan kelima. Sedangkan pertemuan kedua berlangsung pada hari Rabu, 16 Februari 2011 pukul 09.25-10.45 WIB jam keempat dan kelima. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan metode reading aloud. Dalam tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru, foto, dan perekaman dengan kamera selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilaksanakan pada pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru serta kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan indikator menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang dibacakan dengan benar. Pertemuan kedua menggunakan indikator menceritakan kembali isi cerita bacaan dengan kalimat sendiri. Hasil observasi siswa dan guru pada pembelajaran membaca pemahaman dengan metode reading aloud pada siklus I yaitu: 1 Kegiatan Siswa a Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria cukup. b Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dalam kriteria baik. c Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria cukup. d Kemampuan siswa dalam melakukan diskusi masih dalam kriteria cukup. e Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria baik. f Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria baik. 2 Kegiatan Guru a Persiapan guru memulai pembelajaran dalam kriteria baik. b Kemampuan guru mengelola kelas dalam kriteria baik. commit to user 59 59 c Kemampuan guru mengelola waktu pelajaran masih dalam kriteria cukup. d Kemampuan guru memberikan apersepsi masih dalam kriteria cukup. e Kemampuan menyampaikan materi dalam kriteria baik. f Kemampuan guru memberikan pertanyaan dalam kriteria baik. g Kemampuan guru membimbing diskusi dan melakukan penjelasan konsep masih dalam kriteria cukup. h Perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria baik. i Kemampuan guru dalam mengembangkan aplikasi dalam kriteria baik. j Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kriteria baik. Berikut ini tabel hasil observasi siswa pada pembelajaran membaca pemahaman dengan metode reading aloud pada siklus I yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Observasi Siswa dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode Reading Aloud pada Siklus I No. Variabel Kriteria 1. Kedisiplinan siswa Cukup 2. Kesiapan siswa menerima pelajaran Baik 3. Keaktifan siswa Cukup 4. Kemampuan siswa melakukan diskusi Cukup 5. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan Baik 6. Kemampuan siswa mengerjakan tes Baik Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan hasil observasi siswa pada pembelajaran membaca pemahaman dengan metode reading aloud pada siklus I adalah baik, tetapi kedisiplinan siswa, keaktifan siswa, serta kemampuan siswa melakukan diskusi masih dalam kriteria cukup sehingga perlu ditingkatkan. Berikut ini tabel hasil observasi guru pada pembelajaran membaca pemahaman dengan metode reading aloud pada siklus I yang ditunjukkan pada Tabel 5: commit to user 60 60 Tabel 5. Hasil Observasi Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode Reading Aloud pada Siklus I No. Variabel Kriteria 1. Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran Baik 2. Kemampuan guru mengelola kelas Baik 3. Kemampuan mengelola waktu pembelajaran Cukup 4. Kemampuan memberikan apersepsi Cukup 5. Kemampuan menyampaikan materi Baik 6. Kemampuan guru memberikan pertanyaan Baik 7. Kemampuan membimbing diskusi dan melakukan penjelasan konsep Cukup 8. Perhatian guru terhadap siswa Baik 9. Kemampuan mengembangkan aplikasi Baik 10. Kemampuan menutup pelajaran Baik Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan hasil observasi guru pada pembelajaran membaca pemahaman dengan metode reading aloud pada siklus I adalah baik, tetapi kemampuan mengelola waktu pembelajaran, kemampuan memberikan apersepsi, kemampuan membimbing diskusi dan melakukan penjelasan konsep masih dalam kriteria cukup sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil tes membaca pemahaman, dapat dilihat kemampuan membaca pemahaman siswa mengalami peningkatan. Diperoleh nilai hasil kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta pada siklus I yang ditunjukkan pada Tabel 6: commit to user 61 61 Tabel 6. Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta pada Siklus I No. Urut Inisial Siswa Nilai Keterangan 1. CDT 58 Di bawah KKM 2. EDP 62 Di atas KKM 3. GAT 48 Di bawah KKM 4. YIK 73 Di atas KKM Jumlah 241 Nilai rata-rata 60,25 Meningkat Ketuntasan Klasikal 50 Meningkat Dari Tabel 6, dapat disajikan dalam bentuk Grafik 2 yaitu grafik nilai membaca pemahaman siswa kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta pada Siklus I: 10 20 30 40 50 60 70 80 N i l a i CDT EDP GAT YIK Siswa Nilai Siklus I Grafik 2. Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta pada Siklus I Pada Tabel 6 terlihat bahwa nilai tertinggi siswa adalah 73, sedangkan nilai terendah 48, dan nilai rata-ratanya adalah 60,25. Dibandingkan dengan nilai pada kondisi awal sebelum tindakan, nilai rata-rata kelas pada siklus I meningkat dari 51,00 menjadi 60,25. Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 60 juga mengalami peningkatan yaitu dari 1 siswa atau 25 menjadi 2 siswa atau 50 . commit to user 62 62

d. Tahap Refleksi

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

KOMUNIKASI LISAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMPLB C1 YAYASAN SOSIAL SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 21 59

PENERAPAN METODE GLOBAL DENGAN KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

8 202 61

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAMPANGAN 26 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 97

PENGGUNAAN METODE FERNALD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PADA ANAK KESULITAN BELAJAR KELAS II SD DI SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 92

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II YPSLB-C DESA GENENG DUWUR, KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 6

PENERAPAN MODEL READING ALOUD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA SISWA KELAS V SDN Penerapan Model Reading Aloud Untuk Menigkatkan Kemampuan Membaca Pada Siswa Kelas V SDN Cakraningratan No.32 Kec.Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENGGUNAAN METODE SQ3R PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENGGUNAAN METODE SQ3R PADA MATA PELAJARAN IPS (Survey pada siswa kelas IX.PK SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011)

0 1 15

Upaya meningkatkan kemampuan sensomotorik melalui pembelajaran olahraga kesehatan pada anak tuna grahita kelas III SLB/C YPCM BANYUDONO.

0 0 18

PENGARUH METODE BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSENTRASI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI KELAS VIII SLB-C SETYA DARMA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/ 2014.

0 0 19