4 terdapat di dua kawasan industri, yaitu di Kawasan Surabaya Industrial Estate
Rungkut SIER dan di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Pabrik Unilever yang berlokasi di Rungkut, Surabaya memproduksi sabun dan bahan
kosmetik seperti Lux, Sunsilk, Pepsodent, Citra, dan sebagainya, sedangkan yang berlokasi di Cikarang, Bekasi memproduksi makanan dan non soap
detergent. Di kawasan industri Cikarang, pabrik Unilever terbagi menjadi dua
bagian, yaitu pabrik Foods yang terdiri atas pabrik SCCC Spread Cooking Category and Culinary, TBB Tea Based Beverages, dan Ice Cream Wall’s
serta pabrik NSD Non Soap Detergent dengan alamat Jl. Jababeka IX Blok D No.1-29 Foods dan Jl. Jababeka VI Blok O NSD, Cikarang, Bekasi,
Jawa Barat 17520.
C. MANAJEMEN PERUSAHAAN
Program pengembangan manajemen yang diberlakukan PT. Unilever Indonesia, Tbk. adalah program Total Productive Maintenance TPM.
Program TPM mengembangkan metode untuk mewujudkan zero failure tanpa kesalahan, zero accident tanpa kecelakaan, dan zero defect tanpa
cacat. Hal ini diwujudkan dengan perolehan sertifikat Total Productive Maintenance TPM dari Japan Institute of Plant Maintenance JIPM, Jepang
oleh pabrik-pabrik PT. Unilever Indonesia, Tbk. Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin
standar mutu produk bertaraf internasional, seluruh pabrik PT Unilever Indonesia, Tbk. telah mendapat sertifikat ISO 9001, serta penghargaan nihil
kecelakaan dari Unilever Global maupun pemerintah RI. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, PT Unilever Indonesia, Tbk. juga
mulai menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3. Untuk menjamin keamanan produk pangannya, pabrik-pabrik Divisi
Foods dan Divisi Ice Cream PT. Unilever Indonesia, telah memperoleh sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point HACCP.
5
D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PT. Unilever Indonesia, Tbk. menggunakan struktur organisasi staf dan lini. Bentuk struktur organisasi pabrik SCCC adalah struktur garis dan
staf. Pada struktur ini pendelegasian wewenang langsung dan tidak langsung dilakukan oleh general manager, sedangkan general manager bertanggung
jawab langsung kepada Supply Chain Director. Bagan struktur organisasi di pabrik SCCC dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian struktur tersebut adalah sebagai berikut : 1. Supply Chain Director
Mengkoordinasi aktivitas teknik dari kegiatan perusahaan dan bertanggung jawab memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari
seluruh sistem manajemen mutu perusahaan. 2. General Manager Manufacturing Foods
Bertanggung jawab atas efektivitas dan efisisensi manajemen dari seluruh segi operasi, memastikan persediaan produk dengan mutu yang baik, biaya
rendah, dan tepat waktu. 3. Production Manager
Mengelola mutu produk sesuai spesifikasi dan kondisi proses, memastikan bahan mentah, materi pengemas, dan produk akhir disimpan dalam kondisi
yang sesuai, mudah digunakan, dan mudah dipindahkan. 4. Engineering Manager
Merencanakan dan mengatur pemeliharaan alat dan sarana pendukung proses produksi dan memastikan seluruh peralatan terinstalasi dengan
benar. 5. Quality Manager
Mengelola seluruh uji spesifik yang sesuai dan memeriksa mutu bahan mentah, material pengemas, dan produk akhir.
6. Development Manager Bertanggung jawab dalam pengembangan produk termasuk pemilihan
bahan baku, formulasi, perancangan proses produksi dan spesifikasi produk.
6
III. TINJAUAN PUSTAKA