17 dapat diukur secara organoleptik. Oleh karena itu, jika kedua parameter ini
dikontrol secara bersamaan, data yang satu akan menunjang data lainnya.
G. ALAT PENGENDALI MUTU
Alat pengendali mutu atau yang biasa dikenal dengan Seven Tools for Quality Control adalah instrumen fundamental yang digunakan manajemen
mutu dalam upaya untuk meningkatkan mutu produk terus-menerus. Alat bantu ini dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa dan digunakan untuk
mengidentifikasi masalah utama, menganalisis proses produksi, mengontrol terjadinya fluktuasi mutu produk, serta untuk mencari solusi terhadap
masalah-masalah mutu yang ada maupun terhadap penyimpangan- penyimpangan mutu yang mungkin terjadi di masa depan Arpah, 2006.
Alat pengendali mutu terdiri atas check sheet, diagram Pareto, diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan atau diagram Ishikawa, histogram,
diagram pencar, grafik, dan bagan kendali. Ketujuh alat ini dinamakan juga The Old Seven Tools for Quality Control. Saat ini telah dikembangkan tujuh
alat pengendali mutu yang baru oleh Japanese Society for Quality Control, yakni diagram afinitas, diagram hubungan timbal balik, diagram pohon, grid
prioritas, diagram matriks, bagan proses keputusan program, dan diagram jaringan kerja Herjanto, 2006.
Alat-alat tersebut hanyalah alat bantu dan tidak semua alat harus digunakan di dalam suatu perusahaan. Manajemen perusahaan sebaiknya
memilih alat yang paling sesuai dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Manajemen juga dapat memodifikasi alat yang ada dan
mengembangkan alat baru yang dinilai lebih sesuai dengan kondisi perusahaan.
18
IV. KEGIATAN MAGANG
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Manajemen pabrik SCCC mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan sistem pemeriksaan mutu organoleptik produk bumbu pelezat serbaguna
selama proses produksinya. Hal ini didorong oleh beberapa hal, seperti tingginya jumlah produk bumbu pelezat serbaguna yang tertahan akibat
penyimpangan mutu organoleptik dan meningkatnya kapasitas produksi bumbu pelezat serbaguna. Peningkatan kapasitas produksi tentu saja harus
diiringi dengan pemeliharaan mutu produk, bahkan dengan peningkatan mutu produk jika memungkinkan.
Kegiatan pemeriksaan mutu organoleptik produk bumbu pelezat serbaguna akan dilaksanakan oleh karyawan yang bertindak sebagai panelis.
Akan tetapi, kegiatan ini belum pernah diterapkan sebelumnya di dalam pabrik SCCC. Oleh karena itu, kegiatan pemeriksaan mutu organoleptik
produk bumbu pelezat serbaguna selama proses produksi harus dipersiapkan dengan baik hingga terbentuk suatu sistem kerja yang sistematis dan berdaya
guna. Persiapan dan perancangan yang dikehendaki meliputi persiapan tenaga kerja, prosedur kerja, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.
B. METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
Metode pemecahan masalah terbagi atas tiga bagian utama, yakni penelitian pendahuluan, penelitian lanjutan dan perumusan langkah
implementasi Gambar 1. Kegiatan yang dilakukan selama kegiatan magang adalah penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Perumusan langkah
implementasi tidak dilaksanakan selama kegiatan magang karena keterbatasan waktu yang ada.