26 Uji selanjutnya ialah analisa ragam ANOVA dan uji Duncan
dilakukan untuk melihat perbedaan antar sampel dalam perlakuan atribut yang sama. Jika masing-masing sampel tersebut dapat dibedakan secara
signifikan pada taraf 5, dilakukan uji korelasi antara intensitas atribut dengan tingkat penerimaan panelis. Jika hasil uji korelasi bersifat positif,
berarti terdapat hubungan antara intensitas atribut dengan penerimaan panelis dan data dari kedua variabel dapat dipakai untuk menentukan
batasan penerimaan mutu. Penentuan batasan penerimaan mutu produk dilakukan dengan membuat grafik hubungan antara nilai penerimaan
panelis dan nilai intensitas atribut lalu dibandingkan dengan intensitas
atribut yang terdapat pada profil atribut sensori.
Sampel dengan intensitas atribut yang sama dengan intensitas atribut pada profilnya dinyatakan sebagai produk standar. Batasan
penerimaan mutu ditentukan dengan melihat nilai hedonik yang diperoleh masing-masing sampel. Sampel dengan nilai hedonik 4 hingga 7 dapat
diterima dan dijual ke pasar. Sampel dengan nilai hedonik 1 hingga 3 dinyatakan sebagai produk yang telah menurun mutu organoleptiknya dan
tidak dapat diterima untuk dijual ke pasar.
c. Perbaikan Metode Uji Organoleptik dan Dokumen dalam Pemeriksaan Mutu Organoleptik
Metode uji organoleptik yang selama ini digunakan akan diperbaiki jika dinilai informasi yang diberikan oleh metode tersebut tidak mendukung
proses penerapan sistem pemeriksaan mutu organoleptik selama proses produksi. Tujuannya agar metode uji organoleptik lebih mudah dipahami
panelis dan tepat guna. Perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti jenis uji organoleptik yang digunakan, memperbaiki sistem penilaian yang ada,
atau memberi keterangan tambahan mengenai deskripsi produk untuk masing-masing nilai yang ada. Bentuk perbaikan harus disesuaikan dengan
kondisi perusahaan. Perbaikan dokumen dalam pemeriksaan mutu organoleptik dapat
dilakukan dengan memperbaiki instruksi kerja serta format uji organoleptik
27 yang ada. Instruksi kerja adalah dokumen yang merinci pelaksanaan
pekerjaan yang menunjang penerapan prosedur di fungsi terkait dan dapat berupa uraian langkah kerja, tabel atau diagram alir. Format uji organoleptik
adalah contoh dokumen kosong yang digunakan oleh pemeriksa panelis dalam mencatat hasil pemeriksaan mutu organoleptik suatu produk. Format
uji organoleptik pada akhirnya akan berisi informasi mengenai skor atau nilai mutu masing-masing sampel produk yang diperiksa. Dokumen lainnya yang
perlu dipersiapkan adalah lembar deskripsi atau kriteria mutu produk yang dapat digunakan panelis sebagai bantuan dalam menilai mutu produk.
28
Serah terima bon palet
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM PEMERIKSAAN MUTU
SELAMA PROSES PRODUKSI DI PABRIK SCCC
Kebijakan manajemen pabrik SCCC untuk menerapkan sistem pemeriksaan mutu produk bumbu pelezat serbaguna dilatarbelakangi oleh
sejumlah hal. Salah satunya adalah karena tidak semua produk akhir bumbu pelezat serbaguna yang telah disimpan di gudang dapat segera dilepas ke pasar
setelah diperiksa mutunya, termasuk mutu organoleptik. Produk seperti demikian harus ditahan terlebih dahulu di dalam pabrik.
Bagi perusahaan, penurunan mutu produk merupakan salah satu penghambat utama efisiensi. Selain itu, produk dengan penyimpangan mutu
berpeluang menjadi limbah. Hal ini akan menjadi penghambat dalam mencapai sasaran TPM, yakni zero accident tidak ada kecelakaan, zero
waste tidak ada limbah, dan zero breakdown tidak ada kerusakan. Semua produk yang diproduksi oleh Divisi Produksi akan diserahkan
ke Divisi Finish Product Storage untuk disimpan di gudang. Produk-produk akhir yang telah disimpan di gudang akan diperiksa mutunya sebelum dilepas
ke pasar, yakni paling lambat satu hari setelah produksi. Pemeriksaan mutu semua produk akhir dilakukan oleh Divisi Quality Gambar 2.
Gambar 2. Diagram Alir Arus Produk Akhir dari Divisi Produksi ke Divisi
Finish Product Storage
FINISH PRODUCT
FINISH PRODUCT
STORAGE PRODUKSI
QUALITY CHECK
OK?
Ya
Tidak RELEASED
PRODUCT BLOCKED
PRODUCT