10 hitam memiliki rasa pedas yang sedang Clarke, 1994. Rasa dan aroma
lada yang khas diberikan oleh hidrokarbon monoterpen Katzer, 2006. Kekhasan seperti inilah yang disukai. Lada yang biasa digunakan dalam
proses produksi bumbu pelezat serbaguna berbentuk bubuk.
b. Seledri
Seledri Apium graveolens L. adalah tanaman aromatik. Bagian yang digunakan dari tanaman seledri dalam bumbu pelezat serbaguna
adalah bijinya. Menurut Clarke 1994, biji seledri memiliki rasa pahit khas seledri. Umumnya biji seledri digunakan dalam bentuk utuh dalam
bumbu pelezat serbaguna atau bentuk bubuk. Biji seledri banyak digunakan di dalam sup dan saus.
c. Kunyit
Kunyit Curcuma longa L. atau turmeric adalah tanaman rempah dan obat yang banyak ditanam di daerah Asia Tenggara.
Minyak atsiri kunyit, cucurmin, memberikan warna kuning dan flavor mild serta earthy Clarke, 1994. Kunyit banyak digunakan sebagai
pewarna alami untuk warna kuning pada berbagai makanan olahan. Kunyit banyak digunakan dalam bentuk bubuk karena warna yang
diberikannya lebih stabil.
7. Zat Pewarna
Zat pewarna yang digunakan adalah zat pewarna makanan yang diizinkan dan bersertifikasi. Di PT. Unilever Indonesia, Tbk., zat pewarna
sebagai bahan baku hanya digunakan untuk bumbu pelezat serbaguna rasa ayam. Pewarna yang digunakan akan memberikan warna kuning lemon.
Pewarna yang digunakan bersifat stabil pada kisaran pH 3-8, juga terhadap panas 105
o
C dan asam. Pewarna tersebut juga bersifat stabil terhadap cahaya tetapi kurang stabil terhadap basa dan SO
2
.
11
C. PROSES PRODUKSI BUMBU PELEZAT SERBAGUNA DI PT.
UNILEVER INDONESIA, TBK.
Proses produksi bumbu pelezat serbaguna di PT. Unilever Indonesia, Tbk. terdiri atas lima tahap utama, yakni penimbangan bahan, pencampuran
mixing, pengayakan, pengisian dan pengeliman. Proses produksi bumbu pelezat serbaguna di PT. Unilever Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 3.
Satu campuran bumbu pelezat serbaguna dalam pabrik SCCC PT. Unilever Indonesia, Tbk. dinamakan satu batch produk bumbu pelezat serbaguna.
Campuran bumbu pelezat serbaguna yang dicampur di dalam mesin mixer. Kegiatan mengeluarkan campuran bumbu dari dalam mesin mixer dinamakan
dumping atau unloading. Tahap produksi setelah dumping ialah ageing. Ageing adalah waktu
pendiaman produk agar terbentuk karakter produk sesuai yang diinginkan, khususnya karakteristik flavor. Bumbu pelezat serbaguna terdiri atas sejumlah
bahan yang memiliki karakteristik flavor yang berbeda. Setelah pencampuran, beragam flavor yang berasal dari bahan yang berbeda akan terbentuk menjadi
satu kesatuan flavor. Hal ini dinamakan efek ageing Hirasa dan Takemasa, 1998.
Tahap ageing dilanjutkan dengan proses pengayakan. Pengayakan bertujuan untuk menahan benda-benda asing yang mungkin terdapat dalam
campuran bumbu pelezat serbaguna dan partikel-partikel bumbu yang berukuran besar. Setelah pengayakan, campuran bumbu pelezat serbaguna
dikemas pada masing-masing ukuran kemasan sesuai dengan varian yang diproduksi. Produk bumbu pelezat serbaguna yang telah dikemas kemudian
dikemas lanjut di dalam kemasan sekunder berupa kardus fibrite. Setelah itu, produk bumbu pelezat serbaguna ini disimpan di gudang sebelum diluncurkan
untuk dijual di pasar.
D. MUTU DAN PEMERIKSAAN MUTU
Mutu memiliki beragam definisi. Umumnya mutu dinilai dari penampilan, hasil kerja atau pemenuhan terhadap persyaratan. Para ahli telah
memberikan beragam definisi mengenai mutu. Juran 1974 diacu dalam