KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM PEMERIKSAAN MUTU

28 Serah terima bon palet

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM PEMERIKSAAN MUTU

SELAMA PROSES PRODUKSI DI PABRIK SCCC Kebijakan manajemen pabrik SCCC untuk menerapkan sistem pemeriksaan mutu produk bumbu pelezat serbaguna dilatarbelakangi oleh sejumlah hal. Salah satunya adalah karena tidak semua produk akhir bumbu pelezat serbaguna yang telah disimpan di gudang dapat segera dilepas ke pasar setelah diperiksa mutunya, termasuk mutu organoleptik. Produk seperti demikian harus ditahan terlebih dahulu di dalam pabrik. Bagi perusahaan, penurunan mutu produk merupakan salah satu penghambat utama efisiensi. Selain itu, produk dengan penyimpangan mutu berpeluang menjadi limbah. Hal ini akan menjadi penghambat dalam mencapai sasaran TPM, yakni zero accident tidak ada kecelakaan, zero waste tidak ada limbah, dan zero breakdown tidak ada kerusakan. Semua produk yang diproduksi oleh Divisi Produksi akan diserahkan ke Divisi Finish Product Storage untuk disimpan di gudang. Produk-produk akhir yang telah disimpan di gudang akan diperiksa mutunya sebelum dilepas ke pasar, yakni paling lambat satu hari setelah produksi. Pemeriksaan mutu semua produk akhir dilakukan oleh Divisi Quality Gambar 2. Gambar 2. Diagram Alir Arus Produk Akhir dari Divisi Produksi ke Divisi Finish Product Storage FINISH PRODUCT FINISH PRODUCT STORAGE PRODUKSI QUALITY CHECK OK? Ya Tidak RELEASED PRODUCT BLOCKED PRODUCT 29 Pemeriksaan mutu yang dilakukan oleh Divisi Quality terhadap produk akhir bumbu pelezat serbaguna meliputi analisa mikrobiologi Total Viable Count, kapang, khamir dan koliform, analisa kimiawi kadar NaCl, kadar air, dan uji organoleptik rasa, warna dan penampakan. Semua produk akhir, termasuk produk bumbu pelezat serbaguna, yang dinilai tidak memenuhi persyaratan mutu sesuai spesifikasi, baik dari produk pangannya maupun kemasannya, akan ditahan di gudang agar tidak segera terjual ke pasar. Produk ini dinamakan blocked product. Setiap blocked product dilengkapi dengan informasi keputusan akhir dari Divisi Quality. Blocked product dengan penyimpangan mutu yang tidak dapat ditolerir harus ditolak reject dan dihancurkan. Namun, blocked product dengan penyimpangan mutu yang masih dapat ditolerir dapat digunakan kembali sebagai bahan baku dalam produksi berikutnya. Produk seperti demikian, dinamakan produk rework. Rework akan dilaksanakan oleh Divisi Produksi dan tentu saja membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Data historis milik PT. Unilever Indonesia, Tbk. menunjukkan bahwa sejak bulan Agustus tahun 2006 hingga bulan Februari tahun 2007 terdapat 23,19 ton produk bumbu pelezat serbaguna yang ditahan akibat penyimpangan mutu, baik pada produk akhir maupun pada kemasan Gambar 3. Penyebab penahanan produk akhir bumbu pelezat serbaguna selama waktu tersebut adalah karena tidak terpenuhinya spesifikasi mutu substandard flavor, warna, penampakan appearance, kemasan, berat produk dalam kemasan, dan mikrobiologi. Dalam diagram Pareto, 80 masalah dapat diatasi jika penyebab utama yang umumnya ditimbulkan oleh sekelompok kecil penyebab utama 20 dapat diselesaikan Arpah, 2006. Gambar 3 menunjukkan bahwa 80 masalah penyimpangan mutu yang menyebabkan tertahannya produk akhir bumbu pelezat serbaguna disebabkan oleh penyimpangan mutu flavor dan kemasan. Selain itu, manajemen pabrik SCCC menilai perlunya dilaksanakan kegiatan pemeriksaan mutu selama proses produksi demi mencapai sasaran produksi yang simultan antara volume dan kecepatan 30 produksi serta mutu produk yang telah ditetapkan. Kegiatan pemeriksaan mutu produk di pabrik SCCC direncanakan untuk mengawasi mutu berbagai varian produk, khususnya pada kemasan dan mutu organoleptiknya. Akan tetapi, tulisan ini difokuskan pada kegiatan pemeriksaan mutu organoleptik produk bumbu pelezat serbaguna rasa ayam dan rasa sapi. 2 4 6 8 10 12 P eny im pangan m u tu fl a v o r P eny im pangan mu tu k e ma s a n P eny im pangan mu tu penam pak an P eny im pangan m u tu berat B enda as ing P eny im pangan mu tu m ik robi ol ogi P eny im pangan mu tu w a rn a Jenis Penyimpangan Mutu Ton 20 40 60 80 100 120 P er sen Ton Persen Akumulatif Gambar 3. Diagram Pareto Penyimpangan Mutu Penyebab Blocked Product Akhir Bumbu Pelezat Serbaguna Produksi PT. Unilever Indonesia, Tbk. Agustus 2006-Februari 2007

B. ANALISIS KEBUTUHAN PERUSAHAAN