Penentuan Batasan Penerimaan Mutu Produk Bumbu Pelezat

22 menjadi patokan dari semua penilaian Ivory, 1994. Kegiatan ini diikuti oleh 8-12 panelis terpilih yang merupakan karyawan pabrik SCCC. Masing-masing panelis diberi larutan 0,016 wv gold standard bumbu pelezat serbaguna rasa ayam dan rasa sapi dan diminta untuk mengevaluasi flavor rasa dan aroma, warna larutan dan warna powder masing-masing produk serta mendeskripsikan atribut-atribut yang terdeteksi. Hasilnya ditulis dengan bahasa masing-masing panelis pada lembar kuesioner. Informasi tentang atribut flavor dan warna yang diperoleh dijabarkan dan ditulis di papan tulis oleh moderator. Selanjutnya atribut flavor dan warna yang maknanya saling tumpang-tindih dieliminasi. Atribut- atribut yang tersisa kemudian diberi definisi untuk digunakan kemudian. Tahap selanjutnya dalam FGD adalah melakukan konsensus terhadap atribut flavor dan warna terpilih. Tujuannya ialah untuk menentukan atribut flavor dan warna yang terdeteksi oleh semua panelis dan disetujui oleh semua panelis dengan persepsi dan definisi yang sama. Atribut-atribut hasil konsensus akan digunakan sebagai calon atribut kunci yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan mutu rasa dan aroma selama proses produksi. Atribut-atribut yang tidak terpilih tidak akan dipakai sebagai calon atribut kunci untuk produk bumbu pelezat serbaguna. Calon atribut kunci yang diperoleh akan disesuaikan dengan profil atribut sensori dan spesifikasi organoleptik bumbu pelezat serbaguna yang ada di dalam perusahaan. Pada saat yang sama, dilakukan diskusi dengan Divisi Development dan Divisi Quality. Calon atribut-atribut kunci akan dipilih menjadi atribut kunci jika dinilai mewakili keseluruhan mutu organoleptik bumbu pelezat serbaguna.

b. Penentuan Batasan Penerimaan Mutu Produk Bumbu Pelezat

Serbaguna berdasarkan Atribut Kunci Terpilih Penentuan batasan penerimaan mutu produk bumbu pelezat serbaguna dilakukan dengan pendekatan uji organoleptik. Uji organoleptik berupa uji rating dan uji hedonik dilakukan secara bersamaan terhadap sampel bumbu pelezat serbaguna rasa ayam dan rasa sapi. Sampel yang diuji 23 akan mewakili masing-masing atribut kunci terpilih. Uji-uji organoleptik ini dilaksanakan dengan menggunakan panelis terlatih. Panelis terlatih diperoleh dari hasil seleksi panelis. Kegiatan ini terdiri atas tiga tahap utama, yakni persiapan sampel, pelatihan panelis dan uji organoleptik. 1 Persiapan Sampel Bumbu Pelezat Serbaguna Sampel-sampel untuk uji organoleptik disiapkan dengan menentukan bahan baku pendukung atribut terlebih dahulu. Bahan baku pendukung atribut adalah bahan-bahan baku yang akan membentuk atribut sensori produk. Hasil penentuan bahan baku pendukung atribut beserta konsentrasinya untuk masing-masing varian bumbu pelezat serbaguna dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Persiapan Sampel Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Rasa Ayam Atribut Spicy Spicy Warna Perlakuan Asin Gurih AS AK Meaty larutan A AA1 AG1 AS1 AK1 AM1 AP1 B AA2 AG2 AS2 AK2 AM1 AP2 C AA3 AG3 AS3 AK3 AM3 AP3 D AA4 AG4 AM4 AP4 E AA5 AG5 AM5 AP5 Bahan baku pendukung atribut AA AG AS AK AM AP Jenis perlakuan dibedakan berdasarkan urutan konsentrasi bahan baku pendukung atribut dari yang terendah A hingga yang tertinggi E Tabel 2. Persiapan Sampel Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Rasa Sapi Atribut Warna Perlakuan Asin Gurih Spicy Meaty larutan A SA1 SG1 SS1 SM1 SF1 B SA2 SG2 SS2 SM2 SF2 C SA3 SG3 SS3 SM3 SF3 D SA4 SG4 SM4 SF4 E SA5 SG5 SM5 SF5 Bahan baku pendukung atribut SA SG SS SM SF Jenis perlakuan dibedakan berdasarkan urutan konsentrasi bahan baku pendukung atribut dari yang terendah P hingga yang tertinggi T 24 Masing-masing atribut kunci akan dibuat lima sampel dengan konsentrasi yang berbeda, mulai dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Perbedaan perlakuan konsentrasi bahan baku pendukung atribut diharapkan akan membentuk korelasi yang positif dengan intensitas atribut. Jika konsentrasi bahan baku pendukung atribut di dalam formula normal terlalu kecil, maka hanya tiga buah sampel yang akan disiapkan untuk atribut sebagai simulasi dari tidak dimasukkannya bahan baku pendukung atribut ke dalam campuran bumbu, dimasukkannya bahan baku pendukung atribut ke dalam campuran bumbu sesuai formula normal, dan bahan baku dimasukkan berlebih ke dalam campuran bumbu. Persiapan sampel dilaksanakan bersama-sama dengan Divisi Development. 2 Pelatihan Panelis Pelatihan panelis terdiri atas sejumlah tahapan, yakni pengenalan sistem olfaktori, pelatihan bahasa flavor dan deskriptor flavor dan warna larutan khusus untuk atribut kunci terpilih, serta pengenalan dan pelatihan penggunaan skala hedonik dan skala garis untuk uji rating. Pelatihan bahasa flavor serta deskriptor-flavor dan warna larutan bertujuan agar setiap panelis dapat mempelajari, mengingat dan mengidentifikasi deskriptor yang akan digunakan untuk mendeskripsikan atribut-atribut produk bumbu pelezat serbaguna. Pengenalan dan pelatihan penggunaan skala garis bertujuan agar panelis mengenal skala garis yang akan digunankan serta dapat menggunakannya dengan baik. Pelatihan penskalaan akan diambil dari Sensory Evaluation Techniques Meilgaard et al., 1999. Setelah itu, para panelis dilatih untuk mengetahui letak skor rating produk bumbu pelezat serbaguna pada skala garis berdasarkan profil atribut sensori yang telah terbentuk. Dengan demikian, nilai ini menjadi patokan dalam menilai intensitas atribut produk saat uji rating. 25 3 Uji Organoleptik 3.1 Uji Hedonik Meilgaard et al., 1999 Para panelis diminta untuk menentukan kesukaan mereka terhadap masing-masing sampel bumbu pelezat serbaguna yang diuji. Skala yang digunakan adalah skala hedonik 7 tingkat, dimulai dari ‘amat sangat tidak suka’ =1 hingga ‘amat sangat suka’ =7.

3.2 Uji Rating