7 0,478
Valid 0,645
Mudah 0,312
Cukup Dipakai
Jadi, butir soal yang selanjutnya digunakan untuk menguji kemampuan pemecahan masalah peserta didik adalah butir soal 2,3,5,6 dan 7. Soal tersebut
memuat tahap-tahap dan indikator dalam pemecahan masalah yaitu: a kemampuan
menerjemahkan masalah
ke dalam
bahasa sains
linguistic knowledge; b kemampuan mengidentifikasi skema penyelesaian masalah
schematic knowledge; c kemampuan mengidentifikasi tahapan-tahapan penye- lesaian masalah strategy knowledge; dan d kemampuan melakukan tahapan-
tahapan penyelesaian masalah algorithmic knowledge
3.8. Teknik Analisis Data
Data yang diolah dalam penelitian ini berasal dari instrumen tes dan nontes yang diberikan pada populasi. Instrumen tes berupa tes kemampuan pemecahan
masalah dan instrumen nontes berupa lembar pengamatan karakter mandiri dan keterampilan pemecahan masalah. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan
pengolahan data berdasarkan uraian dibawah ini. 1.
Analisis Data Kualitatif Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama pengumpulan data
Sugiyono, 2010b: 336. a.
Analisis sebelum di lapangan Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan studi pendahuluan, data
sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Dalam
penelitian ini analisis sebelum dilapangan dilakukan dengan cara observasi awal kegiatan pembelajaran, wawancara dengan guru matematika, dan mengumpulkan
data sekunder berupa hasil belajar peserta didik serta hasil ulangan peserta didik pada materi sebelumnya. Data-data ini digunakan untuk menetukan fokus
penelitian tentang kemampuan dan ketarampilan pemecahan masalah peserta didik serta karakter peserta didik.
b. Analisis selama di lapangan Model Miles and Huberman
Langkah-langkah analisis yang dilakukan ketika peneliti di lapangan adalah sebagai berikut.
1 Data Reduction Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti akan menemukan data
yang makin kompleks, banyak dan rumit. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara merangkum,
memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dalam mereduksi data peneliti dipandu
oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum
memiliki pola, justru harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Tahap reduksi data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengoreksi hasil pekerjaan tes pendahuluan peserta didik, yang kemudian
digunakan untuk menentukan peserta didik yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
2. Hasil pengamatan terhadap subjek penelitian dihitung skornya kemudian
disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi. 3.
Hasil wawancara terhadap subjek penelitian dan guru disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi.
2 Data Display Penyajian Data
Langkah kedua dalam anilisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah menyajikan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, 2010b: 341
menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Oleh karena itu data
kualitatif berupa hasil wawancara dan observasi karakter dan keterampilan pemecahan masalah peserta didik nantinya akan disajikan secara naratif.
3 Conclusion Drawing Verification
Langkah terakhir setelah data direduksi dan disajikan adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal
penelitian didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dapat
dipandang sebagai kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan adalah temuan baru. Temuan berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas dan dalam penelitian ini berupa hipotesis
yang telah diajukan sebelumnya.
Selain mengikuti tahap-tahap analisis data di atas data kualitatif yang diperoleh dari penilaian keterampilan pemecahan masalah juga akan diolah
dengan menggunakan indeks gain. Indeks gain merupakan perbandingan nilai gain
yang dinormalisasikan. Menurut Hake sebagaimana dikutip dalam
Fachrurazi, 2011: 82 gain ternormalisasi yang dapat dihitung dengan rumus berikut:
sebelum skor
SMax sebelum
skor sesudah
skor g
sasi ternormali
Gain
Adapun untuk kriteria indeks gain menurut Hake tersaji pada tabel berikut: Tabel 3.7 Kriteria Indeks Gain
Indeks Gain
Kriteria
g ≥ 0,7
Tinggi 0,3
≤ g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
Indeks gain yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan gain kemampuan pemecahan masalah peserta didik mengingat gain
absolut selisih antara skor sesudah dan skor sebelum tidak dapat menjelaskan secara tepat mana yang sebenarnya dikatakan gain tinggi dan mana yang
dikatakan gain rendah. Misalnya, peserta didik yang memiliki gain 3 dari 2 ke 5 dan peserta didik yang memiliki gain 3 dari 6 ke 9 dari suatu soal dengan skor
maksimal 10. Gain absolut menyatakan bahwa kedua peserta didik memiliki gain yang sama. Padahal secara logis seharusnya peserta didik yang kedua memiliki
gain lebih tinggi dari peserta didik yang pertama. Hal ini karena usaha untuk
meningkatkan skor dari 6 ke 9 akan lebih berat daripada meningkatkan dari 2 ke 5. Dalam hal ini indeks gain menggantikan kedudukan rata-rata dalam pengujian.
79
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada bab l, yaitu pembelajaran matematika dengan model
Probing Prompting berbantuan Scaffolding dapat meningkatkan karakter mandiri, keterampilan pemecahan masalah, sertamencapai ketuntasan pada kemampuan
pemecahan masalah materi barisan dan deret.Materi barisan dan deret merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran matematika SMK kelas XI semester
genap berdasarkan standar kompetensi, menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar menerapkan konsep barisan dan
deret aritmetika dan geometri. Subjek penelitian sebanyak lima siswa, dipilih dari 37 siswa berdasarkan
hasil tes pendahuluan yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 April 2013. Subjek penelitian terdiri atas subjek A, B, C, D, dan E. Masing-masing merupakan
peserta didik yang mendapatkan rangking pertama, kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga, dan terakhir. Kepada kelima subjek dilakukan pengamatan dan
wawancaratanpa mendeskriminasikan peserta didik lain dalam kelas penelitian. Daftar nilai tes pendahuluan dan pemilihan subjek penelitian lebih lengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 6.