5 menggunakan pengalaman masa lampau dan menggunakan intuisi untuk menemukan alternatif pemecahannya,
6 mencoba berbagai cara, bekerja secara sistematis, mencatat apa yang terjadi, mengecek hasilnya dengan mengulang kembali
langkah - langkahnya, dan 7 mencoba memahami dan menyelesaikan persoalan yang lain.
4. Pedoman Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara relatif
berstruktur untuk mengetahui karakter yang terbentuk pada peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Wawancara relatif berstruktur adalah wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengajukan sejumlah pertanyaan atau pertanyaan disertai alternatif jawabannya, namun sangat terbuka bagi perluasan jawaban
Danim, 2002: 138. Oleh karena itu peneliti harus menyiapkan instrumen berupa pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan. Penggunaan pedoman
wawancara memiliki keunggulan yaitu data hasil wawancara mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan sari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono, 2010b: 330. Dalam menggunakan metode triangulasi selain
peneliti berusahan mengumpulkan data, peneliti juga dapat mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik mencakup
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatklan data dari sumber yang sama. Oleh karenanya peneliti menggunakan metode observasi partisipasif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan metode tes adalah metode tambahan untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah peserta didik. Data yang diperoleh melalui metode tes juga akan digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dengan menggunakan
metode traiangulasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kaitannya dengan pengumpulan
data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Metode Observasi Partisipasif untuk karakter mandiri dan keterampilan pemecahan masalah
Metode observasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap tingkah laku
dan aktifitas peserta didik. Dalam observasi partisipasif peneliti terlibat dalam kegiatan orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian Sugiyono, 2010b: 310. Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai guru yang melakukan pengajaran serta melakukan observasi mengenai perilaku
dan karakter peserta didik. Metode observasi digunakan untuk mengamati karakter peserta didik berupa karakter mandiri dan keterampialn menyelesaikan
masalah. Observasi dilakukan dengan mengamati, mengadakan pertimbangann kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat yang selanjutnya
akan dianalisis. Metode observasi juga digunakan untuk pengamat atau observer
untuk mengamati jalannya pembelajaran. Pengamat dalam penelitian adalah guru matematika kelas XI Ku SMK Cut Nya’ Dien Semarang dan dosen pembimbing.
2. Metode Wawancara Mendalam untuk karakter mandiri dan keterampilan
pemecahan masalah Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu
Sugiyono, 2010b: 317. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dimana nantinya peneliti dibantu dengan instrumen pedoman
wawancara untuk mengetahui sikap dan karakter peserta didik setelah mengikuti kegiatan pemebelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Jadi dengan wawancara
mendalam ini peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam mengintrepretasikan kegiatan pembelajaran dan karakter yang
ada dalam dirinya, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Selain itu hasil wawancara juga dapat digunakan untuk mengecek kredibilitas data
observasi, apakah apa yang dilakukan oleh partisipan yang diperoleh melalui hasil observasi cocok dengan apa yang sebenarnya diraskan oleh partisipan yang
datanya diperoleh melalui hasil wawancara. 3.
Metode Tes untuk kemampuan pemecahan masalah Tes yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan
pemecahan masalah dalam matematika. Tes tersebut diberikan kepada populasi yang didalamnya terdapat subjek penelitian untuk mengetahui apakah kemampuan
pemecahan masalah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran
Probing-Prompting berbantuan Scaffolding dapat mencapai ketuntasan. Tes ini terdiri atas butir-butir soal uraian pada materi barisan dan deret aritmetika dan
geometri. Instrumen tes sebelumnya telah diujicobakan pada kelas yang telah ditentukan.
3.7. Metode Analisis Data Uji Coba Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah