2 Ranah afektif affective domain Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari dua aspek yaitu pandangan atau
pendapat opinion dan sikap atau nilai attitude, value. 3 Ranah Psikomotor psychomotor domain
Berkenaan dengan hasil belajar kemampuan bertindak. Secara mendasar perlu dibedakan antara dua hal yaitu keterampilan skills dan kemampuan abilities.
Dalam penelitian ini yang dimaksud hasil belajar mencakup ketiga ranah tersebut. Aspek afektif
yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah perkembangan karakter mandiri peserta didik selama pembelajaran matematika.
Sedangkan aspek psikomotornya dilihat dari keterampilan peserta didik dalam pemecahan masalah yang terbentuk, dan aspek kognitifnya kemampuan
pemecahan masalah peserta didik yang diukur dari tes kemampuan pemecahan masalah.
2.4.1. Karakter Mandiri
Belajar mandiri
bukan berarti
belajar sendiri.
Seringkali orang
menyalahartikan belajar mandiri sebagai belajar sendiri. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Depdikbud, 2007: 625, kemandirian adalah keadaan dapat
berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Berdasarkan Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, mandiri yaitu sikap dan perilaku
yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Dalam keseharian peserta didik sering dihadapkan pada permasalahan yang
menuntut peserta didik untuk mandiri dan menghasilkan suatu keputusan yang
baik. Song dan Hill 2007: 31-32 menyebutkan bahwa kemandirian terdiri atas beberapa aspek sebagai berikut.
1 Personal Attributes Personal attributes merupakan aspek yang berkenaan dengan motivasi dari
pembelajar, penggunaan sumber belajar, dan strategi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari diri seseorang yang merangsang
pembelajar untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam belajar, sumber belajar yang digunakan peserta didik tidak terbatas, asalkan sesuai dengan materi yang
dipelajari dan dapat menambah pengetahuan peserta didik. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi belajar di sini adalah segala usaha yang dilakukan
peserta didik untuk menguasai materi yang sedang dipelajari, termasuk usaha yang dilakukan apabila peserta didik tersebut mengalami kesulitan.
2 Processes Processes merupakan aspek yang berkenaan dengan otonomi proses pembelajaran
yang dilakukan oleh pembelajar meliputi perencanaan, monitoring, serta evaluasi pembelajaran
3 Learning Context Fokus dari learning context adalah faktor lingkungan danbagaimana faktor
tersebut mempengaruhi tingkat kemandirian pebelajar. Ada beberapa faktor dalam konteks pembelajaran yang dapat mempengaruhi pengalaman mandiri pebelajar
antara lain, structure dan nature of task. Perlunya kemandirian belajar peserta didik didukung oleh beberapa hasil
studi. Temuan itu antara lain adalah adalah bahwa individu yang memiliki
kemandirian belajar tinggi cenderung belajar lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara efektif; menghemat waktu dalam
menyelesaikan tugasnya; mengatur belajar dan waktu secara efisien, dan memperoleh skor yang tinggi dalam sains Hargis. Istilah yang berkaitan dengan
kemandirian belajar diantaranya adalah self regulated learning. Menurut Hargis dalam Hidayati Listyani, 2009 mendefinisikan kemandirian belajar sebagai
self regulated learning yakni upaya memperdalam dan memanipulasi jaringan asosiatif dalam suatu bidang tertentu, dan memantau serta meningkatkan proses
pendalaman yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa self regulated learning merupakan proses perancangan dan pemantauan diri yang seksama
terhadap proses kognitif dan afektif dalam menyelesaikan suatu tugas akademik. Bandura dalam Hidayati dan Listyani, 2009 menyarankan tiga langkah dalam
melaksanakan self regulated learning yaitu: 1 mengamati dan mengawasi diri sendiri, 2 membandingkan posisi diridengan standar tertentu, dan 3
memberikan respons sendiri yang meliputi respons positif dan respons negatif. Berdasarkan
pendapat-pendapat di
atas dapat
disimpulkan bahwa
kemandirian belajar peserta didik merupakan suatu bentuk belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan tujuan belajar,
perencanaan belajar,
sumber-sumber belajar,
mengevaluasi belajar,
dan menentukan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Aspek yang
menunjukkan kemandirian belajar peserta didik dalam penelitian ini, yaitu personal attributes, processes, dan learning context. Dalam pembelajaran
matematika, kemandirian belajar dapat dilakukan dalam kegiatan berdiskusi.
Semakin besar peran aktif peserta didikdalam berbagai kegiatan tersebut, mengindikasikan bahwa peserta didik tersebut memiliki kemandirian belajar yang
tinggi. Sedangkan Hidayati dan Listyani 2009 merumuskan enam indikator
kemandirian belajar yaitu, 1 Ketidaktergantungan terhadap orang lain, 2 Memiliki kepercayaan diri, 3 Berperilaku disiplin, 4 Memiliki rasa tanggung
jawab, 5 Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan 6 Melakukan kontrol diri. Dari enam indikator tersebut dijabarkan indikator praktis yaitu, 1 Peserta
didik belajar dibawah kendali orang lain, 2 Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuannya sendiri, 3 Peserta didik berani menyampaikan
pendapat yang berbeda dari orang lain, 4 Peserta didikberani berkomunikasi dengan teman untuk menyelesaikan masalah, 5 Peserta didik mampu
memfokuskan perhatian dalam kegiatan belajar mengajar, 6 Peserta didik berlatih
secara kontinu
dalam menghadapi
masalah, 7
Peserta didikmencerminkan mempunyai ide dalam bentuk diskusi kelompok, 8 Ada
keinginan membantu teman dalam segala tindakan, 9 Peserta didikberjuang untuk menyelesaikan permasalahaan dengan tuntas, 10 Peserta didikberusaha
mencari informasi
bila dihadapkan
dengan permasalahan,
11 Peserta
didikberusaha menampilkan diri bahwa dia dapat menyelesaikan masalah, 12 Menampilkan kesiapan diri dalam menerima masalah untuk dipecahkan, 13
Pengendalian emosi dalam menghadapi masalah.
Karakter mandiri dalam penelitian ini diukur dengan observasi dan wawancara mendalam. Lembar observasi dan pedoman wawancara tersaji dalam
Lampiran 21 dan 24.
2.4.2. Keterampilan Pemecahan Masalah