masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. Dengan demikian guru perlu teliti dalam menentukan soal
yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Dalam kehidupan kita tidak bisa lepas dari masalah, tetapi tidak bisa
dipungkiri bahwa masalah yang biasa dihadapi sehari-hari itu tidak selamanya bersifat matematis. Dalam hal ini guru bertugas membantu siswa untuk
memahami makna kata-kata atau istilah yang muncul dalam suatu masalah sehingga
kemampuannya dalam
memahami konteks
masalah bisa
terus berkembang. Dalam matematika hal seperti biasanya berupa pemecahan masalah
matematika yang di dalamnya termasuk soal cerita Suherman, et al, 2003: 92. Dalam penelitian ini, soal tes kemampuan pemecahan masalah berupa soal
cerita berbentuk uraian yang disesuaikan dengan indikator pemecahan masalah dan indikator materi barisan dan deret aritmetika dan geometri. Kisi-kisi, soal, dan
kunci jawaban dapat dilihat pada lampiran 25, 26, dan 27.
2.5. Model Pembelajaran Probing-Prompting
2.5.1. Definisi Model Pembelajaran Probing-Prompting
Pengertian probing menurut bahasa adalah menyelidiki. Probing berupa pertanyaan yang bersifat menggali, pertanyaan berkelanjutan yang akan
mendorong peserta didik untuk mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya. Probing adalah alat yang digunakan oleh guru untuk membantu
peserta didik dalam mengklarifikasi pengetahuan mereka sendiri McCune, 2007: 65. Bila peserta didik tidak dapat menjawab atau mengalami kebuntuan jawaban,
maka tugas guru adalah membimbing peserta didik melalui pemberian pertanyaan yang dapat mengarahkan ke jawaban yang benar.
Prompting menurut bahasa adalah mengarahkan atau menuntun. Prompting atau menanyakan pertanyaan yang membimbing adalah tehnik untuk
menyediakan petunjuk atau saran untuk mendorong peserta didik agar tetap berusaha dan tidak menyerah McCune, 2007: 65. Prompting berupa pertanyaan
yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses berpikirnya. Dapat disimpulkan
bahwa prompting
adalah pertanyaan
yang diajukan
untuk mengarahkan peserta didik ke pemahaman konsep dan pertanyaan yang diajukan
untuk pendalaman konsep. Probing-Prompting yaitu pembelajaran dengan cara guru menyajikan
serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali, sehingga terjadi proses
berpikir yang
mengaitkan pengetahuan
sikap peserta
didik dan
pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya peserta didik mengonstruksi konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru,
dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan Suyatno, 2009: 63. Terdapat dua aktivitas peserta didik yang saling berhubungan dalam pembelajaran
probing-prompting, yaitu aktivitas peserta didik yang meliputi aktivitas berpikir dan aktivitas fisik yang berusaha membangun pengetahuannya, serta aktivitas
guru yang berusaha membimbing peserta didik dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat rendah sampai pemikiran tingkat
tinggi Suherman, 2011.
2.5.2. Sintaks Model Pembelajaran Probing-Prompting