4.1.2.5 Karakter Mandiri E
Subjek E merupakan peserta didik yang memperoleh peringkat terakhir pada nilai tes pendahuluan. Dari hasil pengamatan pada pertemuan I, E hanya
belajar ketika di sekolah, sedangkan pada pertemuan ke II-IV E belajar karena ada tugas dari guru. Pada pertemuan II E sesekali melihat pekerjaan temannya ketika
mengerjakan tugas. Namun setelah diberikan pengertian oleh guru bahwa tugas terstruktur membantu siswa dalam mengulang dan memperdalam materi yang
diajarkan, E pada pertemuan III-IV sudah mau mencoba mengerjakan sendiri meskipun belum benar, seperti dinyatakannya dalam wawancara sebagai berikut:
P : Apakah kamu selalu belajar sebelum pelajaran matematika?
E : Ya kadang-kadang bu
P : Kapan?
E : Sebelum pelajaran matematika, malamnya pas menjadwal bu
P : Belajar materi berikutnya atau mengulang materi sebelumnya?
E : Ya kalau mengerjakan tugas berarti kan sudah mengulang materi
sebelumnya bu wawancara tanggal11 Mei 2013
Subjek E tergolong siswa yang pasif, ia tidak pernah menyampaikan pendapatnya sendiri pada pertemuan I-II, kemudian setelah diberikan dorongan
pada setiap pertemuan akhirnya pada pertemuan III-IV E berani menyampaikan pendapatnya sendiri. Meskipun subjek E merupakan siswa yang pasif, namun
tidak berarti E anak pendiam. Ia sering berbicara dengan temannya ketika pelajaran berlangsung sehingga ia belum mampu memfokuskan perhatian dalam
kegiatan pembelajaran, sebagaimana dikutip dalam wawancara berikut: P
: Apakah Anda mampu memfokuskan perhatian dalam kegiatan pembelajaran?
E : Kadang-kadang, biasanya sambil ngobrol sama teman
P : Apa yang kalian obrolkan? Mengenai materi yang dibahas atau
masalah lain? E
: Masalah lain bu
P : Lain kali kalau mau membahas masalah lain jangan saat pelajaran ya,
itu yang membuatmu tidak dapat memahami materi. E
: Iya bu wawancara tanggal 11 Mei 2013
Setelah diberikan teguran, pada pertemuan III-IV E mulai mau mendengarkan dan tidak berbicara dengan teman sebangkunya. Dalam diskusi
kelompok, E juga awalnya tidak pernah manyampaikan pendapat, namun pada pertemuan selanjutnya ia pernah sesekali menyampaikan pendapatnya.
Kemandirian peserta didik juga dilihat dari kebiasaan belajar diluar pembelajaran. Pada pertemuan I, E masih kurang berlatih memecahkan soal
terbukti tugas yang diberikan belum dikerjakan sama sekali. Ia mau berlatih soal- soal sendiri semampunya pada pertemuan II-IV, terbukti dari pekerjaan tugas
yang telah dikerjakan meskipun masih ada yang ditanyakan kepada temannya. Dorongan pada E sangatlah dibutuhkan karena E mau mengerjakan tugas dan
latihan soal jika disuruh ataupun dinilai, seperti pernyataanya sebagai berikut: P
: Apakah kamu sering mengerjakan sosal-soal latihan, meskipun bukan sebagai tugas?
E : Tidak pernah bu
P : Mengapa?
E : Ya kan tidak dinilai bu
P : Apakah kamu tahu gunanya banyak latihan soal?
E : Agar kita terampil mengerjakan soal-soal
wawancara tanggal 17 Mei 2013 Subjek E pada pertemuan I belum membuat rangkuman dan catatan karena
tidak memperhatikan pembelajaran yang berlangsung. Pada pertemuan II-IV E membuat rangkuman pada buku catatannya, meskipun dibuat hanya bersumber
dari modul. Lembar pengamatan karakter mandiri untuk E dapat dilihat pada Lampiran 21. Berikut adalah skor yang diperoleh E untuk karakter mandiri dari
pertemuan I-IV:
Tabel 4.5 Perolehan Skor Afektif Karakter Mandiri E
4.1.3 Deskripsi Data Keterampilan Pemecahan Masalah Psikomotorik