commit to user
untuk memperlihatkan ulang contoh puisi dan menayangkan gambar yang akan digunakan untuk membantu siswa menulis puisi. Adapun urutan
pelaksanaan tindakan I pada pertemuan kedua ini meliputi langkah- langkah sebagai berikut.
1 Guru mempresensi siswa. 2 Guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya. 3 Guru menyampaikan evaluasi terhadap pekerjaan siswa kerja
kelompok pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan materi pendalaman.
4 Guru menampilkan ulang contoh puisi yang kemarin sudah ditayangkan.
5 Guru memberi tugas pada siswa untuk membuat sebuah puisi dengan cara melanjutkan potongan puisi yang sudah ditampilkan di layar.
Potongan puisi tersebut adalah: Pantai biru nan indah terhampar di pelupuk mata
Pohon kelapa melambai diterpa bayu Menghadirkan kesejukan,
Keindahan
6 Untuk membantu mempermudah imajinasi siswa, guru menayangkan gambar keindahan pantai yang sesuai dengan potongan puisi yang
harus dilanjutkan oleh siswa. 7 Setelah waktu habis, siswa diminta mengumpulkan hasil pekerjaan
masing-masing.
c. Observasi dan Interpretasi I
Observasi dilakukan saat pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan SAVI berlangsung. Pada pertemuan pertama siklus I, langkah
pertama yang dilakukan guru yaitu masih sama dengan metode yang dilakukan pada pembelajaran sebelumnya prasiklus, yaitu dengan
metode ceramah untuk menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi. Metode yang digunakan berganti-ganti kadang
commit to user
ceramah, tanya jawab, juga penugasan. Antusias siswa mengikuti pembelajaran tampak saat guru meminta siswa bergantian membaca slide
power point yang berisi materi. Mereka tampak fokus karena setiap teman mereka melakukan kesalahan dalam membaca, mereka serempak
membenarkan bacaan teman mereka. Ada hal yang disayangkan yaitu guru kurang memberikan kesempatan siswa bertanya mengenai beberapa hal
yang mungkin ingin mereka tanyakan.
Keaktifan siswa bertambah setelah guru mengganti metode ceramah menjadi metode penugasan. Kegiatan pembelajaran menjadi lain
karena siswa belajar bersama-sama dengan kelompok masing-masing. Dalam kelompok, siswa berlatih menulis puisi. Mereka terlihat semangat
untuk mengerjakan tugas melanjutkan menulis puisi secara berkelompok tersebut. Setelah waktu untuk mengerjakan tugas habis, guru memberikan
penilaian untuk masing-masing puisi dan mengumumkan hasil karya terbaik.
Pada pertemuan kedua, yaitu pada hari Kamis, 24 Februari 2011 guru memulai pembelajaran dengan apersepsi materi yang kemarin telah
pelajari bersama-sama, kemudian guru menayangkan ulang contoh puisi, disertai penjelasan materi. Selanjutnya guru mengambil nilai kognitif
siswa dengan penugasan menulis puisi. Guru menayangkan potongan puisi kemudian siswa melanjutkan potongan puisi tersebut menjadi puisi yang
utuh. Dalam menulis, siswa dibantu dengan gambar yang sudah
disesuaikan dengan potongan puisi yang ditayangkan.
Hasil dua pertemuan tersebut, terdapat beberapa perubahan dalam pembelajaran baik dari segi keaktifan siswa maupun kemampuan siswa
dalam menulis puisi. Perubahan tersebut berarti menunjukkan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan
SAVI, walaupun memang belum maksimal. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari keterangan di bawah ini.
commit to user
1 Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa yang telah dibuat oleh peneliti dan guru, diperoleh data bahwa baru 22 siswa 59 yang
aktif dengan perincian 22 siswa tersebut mendapat predikat baik. Ini berarti sebanyak 15 siswa 41 belum aktif, dengan perincian 13
siswa mendapat prediat cukup, satu siswa mendapat predikat kurang, dan satu siswa tidak masuk.
2 Berdasarkan hasil pekerjaan siswa diketahui 24 dari 37 siswa sudah mampu menulis puisi dengan baik. Ini berarti sudah 65 siswa lulus,
sedangkan 12 siswa 32 masih memperoleh nilai di bawah KKM. Satu siswa tidak hadir dalam pelaksanaan tindakan I. Penilaian ini
didasarkan pada hasil menulis puisi siswa yang memperoleh nilai 65 batas ketuntasan ke atas. Nilai tersebut adalah nilai keseluruhan dari
penjumlahan seluruh aspek yang ada dalam pedoman penskoran. Berikut dijelaskan secara lebih rinci tentang persentase ketercapaian
pada masing-masing aspek. a Seluruh siswa yang hadir sudah mampu menulis puisi sesuai
dengan tema. Hal ini berdasarkan analisis nilai yang menyatakan bahwa kesesuaian puisi dengan tema sebanyak 97 36 siswa ini
adalah persentase maksimal dari keseluruhan jumlah siswa yang masuk, sedangkan 3 1 siswa tidak hadir dalam tindakan I.
b Dalam aspek diksi, diketahui baru 10 siswa 27 yang memperoleh nilai maksimal yaitu nilai 3, sisanya 21 siswa 57
memperoleh nilai 2, dan 5 siswa 13 memperoleh nilai 1. c Dalam aspek majas, diperoleh data bahwa hanya 4 siswa 11
yang memperoleh skor maksimal 3, selebihnya 20 siswa 54 memperoleh nilai 2, dan 12 siswa 31 memperoleh nilai 1.
d Dalam aspek kata konkret, 9 siswa 24 memperoleh nilai 3, 25 siswa 67 memperoleh nilai 2, dan sisanya 2 siswa 5
mendapatkan nilai 1. e Dalam aspek pengimajinasian, belum ada siswa yang mendapatkan
nilai sempurna 4, 8 siswa 22 baru mendapatkan nilai 3, 25
commit to user
siswa 67 mendapatkan nilai 2, dan 3 siswa 8 mendapatkan nilai 1.
f Dalam aspek rima, belum terdapat satu siswa pun yang memperoleh nilai sempurna. 6 siswa 16 mendapatkan nilai 3,
26 siswa 70 memperoleh nilai 2, dan 11 lainnya mendapatkan nilai 1.
Secara lengkap perolehan nilai menulis puisi siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 14c halaman 208. Berdasarkan hasil nilai
tersebut, dapat diketahui bahwa skor tertinggi kemampuan menulis puisi kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta pada siklus I adalah 90, sedangkan
skor terendah adalah 45. Hasil menulis pusi kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dapat disajikan dalam TDFB.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Bergolongan Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan
Pendekatan SAVI pada Siklus I
No. Kelas Interval
F Nilai Tengah
Fx 1
90-92 1
91 92
2 87-89
88 3
84-86 3
85 255
4 81-83
82 5
78-80 2
79 158
6 75-77
1 76
76 7
72-74 73
8 69-71
9 70
630 9
66-68 67
10 63-65
8 64
512 11
60-62 6
61 366
12 57-59
58 13
54-56 3
55 165
14 51-53
52 15
48-50 1
49 49
16 45-47
2 46
92 N=36
∑fx=2395
Hasil nilai tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar berikut ini.
commit to user
Gambar 4. Hasil Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta dengan Menggunakan Pendekatan SAVI pada
Siklus I
Selain pengamatan untuk penilaian proses dan hasil, peneliti juga mengamati kegiatan guru dan siswa. Dalam tindakan I ini ditemukan
beberapa kelemahan yang masih terlihat baik dari guru maupun dari siswa. Berikut penjelasan selengkapnya.
Kelemahan atau kekurangan yang ditemukan pada guru dapat dilihat sebagai berikut:
1 guru masih terlalu mendominasi kegiatan belajar-mengajar. Siswa kurang diajak untuk terlibat aktif di dalam pembelajaran, terutama
dalam penyampaian materi, siswa belum diberikan banyak kesempatan untuk bertanya;
2 dalam kegiatan kelompok, guru belum memberikan instruksi yang jelas kepada siswa mengenai kegiatan latihan menulis puisi yang akan
dilakukan. Akibatnya banyak siswa yang bingung sehingga kegiatan kelompok menjadi kacau. Latihan yang seharusnya dilakukan
bergantian satu persatu dalam kelompok menjadi tidak karuan, setiap kelompok berjalan dengan sendiri-sendiri. Dampaknya tidak semua
anggota dalam kelompok maju untuk melanjutkan puisi yang telah ditulis di papan tulis, melainkan mereka lebih sibuk diskusi untuk
commit to user
menyambung puisi yang harus diselesaikan. Kemudian meminta salah satu teman mereka untuk menulis kelanjutan puisi tersebut. Padahal
seharusnya setiap individu dalam kelompk memikirkan kelanjutan puisi itu sendiri-sendiri dan bergantian melanjutkan potongan puisi;
3 sebelum latihan menulis puisi, guru belum memberikan penguatan; dan
4 guru tidak melakukan refleksi di akhir pembelajaran. Kelemahan atau kekurangan yang ditemukan pada diri siswa dapat
dilihat sebagai berikut: 1 pada saat berlangsungnya pembelajaran, siswa terlihat belum
sepenuhnya aktif dalam aktivitas pembelajaran ini. Masih ada siswa yang bercanda dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas
lain; dan 2 pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam membuat
puisi yang puitis dengan memperhatikan struktur lahir puisi. Terbukti dari masih banyaknya tulisan siswa yang belum memenuhi KKM.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan I