commit to user
6 Media Media merupakan bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan
yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan. Marshall McLuhan dalam Oemar Hamalik, 2003:
201 menjelaskan bahwa media adalah ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengannya. 7 Evaluasi
Evaluasi yakni cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya. Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program
pendidikan termasuk perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian assessment dan pelaksanaannya,
pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan managemen, pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan Sarwiji
Suwandi, 2008: 16. Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
terdapat beberapa komponen yang terlibat. Ketujuh komonen tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena kesemua komponen tersebut
merupakan kesatuan. Di Sekolah Menengah Pertama, tujuh komponen tersebut juga ada dalam pembelajaran menulis puisi.
d. Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Puisi
Pembelajaran selalu diakhiri dengan penilaian. Hal ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran. Penilaian sangat penting dilakukan
karena dengan adanya penilaian dapat diketahui keberhasilan seseorang dalam pembelajaran dan dari hasil yang diperoleh akan dapat membuat seseorang
lebih termotivasi untuk belajar. Penilaian pembelajaran menulis puisi tentu harus dapat mengukur tujuan pembelajaran menulis puisi, yakni kemampuan
siswa dalam menciptakan sebuah puisi. Sarwiji Suwandi 2008: 15 mengungkapkan bahwa penilaian
merupakan suatu proses untuk mengetahui keberhasilan dari suatu pogram
commit to user
kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria, baik itu dari segi proses maupun hasil. Penilaian yang digunakan untuk menilai pembelajaran menulis
puisi dalam penelitian ini ada dua yaitu penilaian proses pembelajaran yang berkaitan dengan keaktifan siswa dan penilaian kemampuan siswa dalam
menulis puisi. 1 Penilaian Proses Pembelajaran
Penilaian sikap dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran. Sarwiji Suwandi 2008: 89-90 memaparkan bahwa sikap
bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu atau objek. Sikap juga suatu ekspresi dari nilai-
nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah: 1 sikap
terhadap materi pelajaran; 2 sikap terhadap guru atau pengajar; 3 sikap terhadap proses pembelajaran; dan 4 sikap berkaitan dengan nilai atau
norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Sejalan dengan pendapat Sarwiji Suwandi, Mimin Haryati 2007:
38 menjelaskan bahwa karakteristik ranah afektif yang penting diantaranya adalah sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral.
a Sikap yang dimaksud di sini adalah sikap siswa terhadap sekolah dan mata pelajaran.
b Minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi. Minat adalah suatu disposisi yang terorganisasi melalui pengalaman
yang mendorong untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau
pencapaian. c Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu yang
bersangkutan terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. d Nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh
individu untuk mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan. e Moral menyinggung akhlak, tingkah laku, karakter seseorang atau
kelompok.
commit to user
Nana Sudjana 1991: 60-61 menjelaskan beberapa kriteria yang bisa digunakan dalam menilai proses belajar-mengajar, antara lain: 1
konsistensi kegiatan
belajar-mengajar dengan
kurikulum; 2
keterlaksanaannya oleh guru; 3 keterlaksanaannya oleh siswa; 4 motivasi belajar siswa; 5 keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar; 6
interaksi guru-siswa; 7 kemampuan atau keterampilan guru mengajar; dan 8 kualitas belajar yang dicapai siswa.
Nana Sudjana 1991: 62 menambahkan bahwa delapan kriteria di atas masih bersifat umum, sehingga dapat saja dikembangkan dan
dijabarkan lebih lanjut sesuai dengan bidang studi dan mata pelajaran yang diajarkan. Dari pendapat tersebut, jelas bahwa kriteria penilain proses
dapat saja dimodifikasi sendiri oleh seorang guru sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan kenyataan tersebut, dalam penelitian ini peneliti
membuat instrumen yang digunakan untuk menilai penilain proses untuk siswa. Berdasarkan beberapa kriteria yang dijabarkan oleh para pakar,
peneliti menggunakan empat kriteria, yaitu: keaktifan, perhatian, minat dan motivasi, serta kerja sama.
a Keaktifan Seorang
guru dalam
proses belajar-mengajar
harus mengoptimalkan kadar keaktifan siswa karena guru bertanggung jawab
atas tercapainya hasil belajar siswa yang optimal. Syaiful Bahri Djamarah dalam Danik Nofiana, 2008: 17 menjelaskan bahwa dalam
proses belajar-mengajar aktivitas siswa yang diharapkan tidak hanya aspek fisik melainkan juga aspek mental. Siswa bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas, berdiskusi, menulis, membaca, membuat grafik, dan mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru merupakan
sejumlah aktivitas anak didik yang aktif secara mental maupun fisik. Nana Sudjana 1991: 61 menjelaskan penilaian proses belajar-
mengajar berarti melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1
turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; 2 terlibat dalam
commit to user
pemecahan masalah; 3 bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; 3 berusaha
mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; 4 melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk
guru; 5 menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; 6 melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah
yang sejenis; dan 7 kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesikan tugas atau persoalan
yang dihadapi. b Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar.
Menurut Sumadi Suryabrata dalam Shvoong, 2011 perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
dilakukan. Wasti Sumanto dalam Shvoong, 2011 berpendapat perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada
suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.
Perhatian menurut Bimo Walgito dalam Kaniya F. Trianasari, 2007: 18 merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditunjukkan pada suatu atau sekumpulan objek. Wina Sanjaya 2008: 268 mengungkapkan bahwa tingkat perhatian
seseorang dalam belajar berpengaruh dalam hasil belajar yang diperoleh. Semakin tinggi perhatian siswa dalam belajar, maka
semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh. Salah satu cara untuk meningkatkan perhatian dan konsentrasi
siswa dalam pembelajaran adalah gerak guru. Gerak guru yang dimaksudkan adalah gerakan guru yang dapat membantu kelancaran
berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami dan diterima oleh siswa Wina Sanjaya, 2008: 270.
commit to user
c Minat dan motivasi Minat menurut Mimin Haryati 2007: 38 adalah suatu
disposisi yang terorganisasi melalui pengalaman yang mendorong untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Sardiman A. M 2001: 73 mengartikan minat sebagai suatu kondisi yang terjadi
apabila seorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan sendiri.
Minat berkaitan dengan masalah kebutuhan dan keinginan. Hal terpenting yang harus dilakukan guru untuk membangkitkan minat
siswa mengikuti pembelajaran adalah membuat siswa merasa bahwa belajar merupakan kebutuhan hidupnya. Guru dapat membangkitkan
minat belajar siswa denagn mengemas pembelajaran secara kreatif dan inovatif agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat berjalan dengan
baik. Nana Sudjana 1991: 61 menjelaskan keberhasilan proses
belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditunjukkan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar–mengajar.
Hal ini dapat dilihat dalam hal: 1 minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran; 2 semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya;
3 tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya; 4 reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru;
dan 5 rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan. d Kerja sama
Kerja sama menjadi salah satu aspek penentu keberhasilan penliaian proses pembelajaran karena dengan kerja sama, siswa dapat
aktif dan belajar secara bersama-sama. Kebersamaan dalam pembelajaran merupakan kerja sama di antara para siswa untuk
mencapai tujuan belajar bersama. Kerja sama dalam pembelajaran ini diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berkolaborasi untuk
menyelesaikan permasalah secara bersama-sama.
commit to user
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut, antara lain.
a Observasi Perilaku Perilaku seseorang pada umunya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan observasi terhadap siswa yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan
sebagai umpan balik dalam pembinaan. b Pertanyaan Langsung
Pertanyaan langsung digunakan dengan menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap seseorang berkaitan dengan
suatu hal. Jawaban atau reaksi yang diberikan dapat dipahami sikap siswa terhadap objek sikap.
c Laporan Pribadi Penggunaan teknik ini adalah dengan meminta siswa membuat
ulasan yang berisi pandangan atau tanggapan tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.
Penilaian sikap yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan format penilaian dengan observasi. Format penilaian
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Penilaian Proses Pembelajaran
Format diadaptasi dari Sarwiji Suwandi, 2008 : 92-93
a Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut. 1 = sangat kurang
4 = baik
No. Nama
Siswa Keaktifan
siswa selama
apersepsi Keaktifan dan
perhatian siswa pada saat guru
menyampaikan materi
Minat dan motivasi
siswa saat mengikuti
kegiatan pembelajaran
Kerja sama siswa dalam
kerja kelompok
Skor Nilai
Ket.
1. 2.
commit to user
2= kurang 5 = amat baik
3= cukup b Untuk mencari nilai setiap siswa menggunakan teknik penilaian yang
dikembangkan oleh Foreign Service Institute FSI sebagai berikut: 1 Jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai
setiap unsur penilaian yang diperoleh siswa, 2 Nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
Total nilai X
skor ideal 100 = nilai
Skor maksimal 20
c Keterangan diisi dengan kriteria berikut. 1 Nilai = 10 – 29 sangat kurang
2 Nilai = 30 – 49 kurang 3 Nilai = 50 – 69 cukup
4 Nilai = 70 – 89 baik 5 Nilai = 90 – 100 sangat baik
2 Penilaian Hasil Pembelajaran Sarwiji Suwandi 2008:39 mengemukakan bahwa penilaian hasil
pembelajaran dapat dilakukan dengan tes, baik tes lisan maupun tes tertulis. Pada umumya tes dipergunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran. Tingkat keberhasilan siswa dimaksudkan juga tingkat kemampuan siswa yang
diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Tes esai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban
siswa dalam bentuk uraian dengan menggunakan bahasa sendiri. Tes ini menuntut siswa untuk berpikir tentang dan mempergunakan apa yang
diketahui yang berkenaan dengan pertanyaan yang harus dijawab. Tes bentuk esai memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun dan
mengemukakan jawaban sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi. Oleh karena itu, tes esai disebut sebagai tes subjektif. Tes objektif yaitu
disebut juga sebagai tes jawaban singkat short answer test. Jawaban terhadap tes objektif bersifat pasti, hanya ada satu kemungkinan jawaban
commit to user
yang benar. Jenis tes objektif yang banyak dipergunakan orang ádalah tes jawaban benar-salah true-false, pilihan ganda multiple choice, isian
completion, dan penjodohan matching Sarwiji Suwandi, 2008: 57-59. Dalam penelitian ini, penilaian pembelajaran sastra, khususnya
menulis puisi dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Penilaian hasil dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VII ini didasarkan pada
hasil pekerjaan siswa dalam bentuk puisi dengan pilihan kata yang sesuai dan memperhatikan unsur yang membangun sebuah puisi.
Sebagai pedoman untuk penilaian menulis puisi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Format Penilaian Menulis Puisi
No. Nama
Aspek yang Dinilai Skor Nilai
Ket.
Tema Pilihan Kata
Imaji Rima
Diksi Majas
K.Konkret 1.
2. 3.
Format diadaptasi dari Sarwiji Suwandi, 2008 : 137 Untuk mencari nilai setiap siswa menggunakan teknik penilaian
yang dikembangkan oleh Foreign Service Institute FSI sebagai berikut: a jumlah skor atau total nilai diperoleh dari menjumlahkan nilai setiap
unsur penilaian yang diperoleh siswa, b nilai akhir siswa diperoleh dengan menggunakan rumus:
Total nilai X
skor ideal 100 = nilai
Skor maksimal 20
c nilai didasarkan pada pedoman penskoran. Lebih jelasnya pedoman penskoran tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
commit to user
Tabel 3. Pedoman Penskoran
No Aspek yang dinilai
Skor
1.
Kesesuaian dengan tema 1 Pengungkapan isi puisi sesuai dengan tema.
2 Pengungkapan isi puisi kurang sesuai dengan tema. 3 Pengungkapan isi puisi tidak sesuai dengan tema.
Skor 1-3 3
2 1
2. Pilihan Kata