commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan di MTs Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 20102011 yang beralamatkan di Jalan MT. Haryono 24 Surakarta. Sekolah ini
dipimpin oleh bapak Siswadi, S.Ag. MTs Negeri 1 Surakarta memiliki 26 ruang kelas ruang kelas VII, 8 lokal, ruang kelas VIII, 8 lokal, ruang kelas IX, 8 lokal,
dan 2 ruang kelas khusus. Secara khusus penelitian ini dilakukan di kelas VII-H. Alasan pemilihan sekolah dan kelas VII-H sebagai tempat penelitian
karena: 1 kemampuan menulis puisi siswa kelas VII-H di sekolah tersebut tergolong masih rendah diindikatori dengan rata-rata kelas di bawah KKM 65
yaitu, 59,9; 2 sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang; dan 3
peneliti sudah memiliki hubungan yang cukup baik dengan pihak sekolah. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan, dimulai pada bulan Januari
sampai Mei 2011. Penelitian dimulai dengan tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian. Untuk tahap persiapan dan survei dilaksanakan pada bulan
Januari 2011, 2011 tahap pengajuan proposal pada bulan Januari dan Februari 2011, pembuatan instrumen pada bulan Februari 2011, tahap pengumpulan data
pelaksanaan tindakan pada bulan Februari sampai Maret 2011, tahap analisis data pada bulan April 2011, dan tahap pelaporan dilaksanakan pada bulan Mei
2011. Adapun rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
45
commit to user
Tabel 5. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
No. Waktu
Jenis Penelitian
Januari Februari
Maret April
Mei 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2
3 4
1 2 3 4 1
2 3
4
1. Persiapan dan
survei x x x
2. Pengajuan
proposal x x x
3. Persiapan
instrumen x X
4. Pengumpulan
data x
x X x
5. Analisis data
x x
X x x
x x x
6. Penyusunan
laporan penelitian
x x x x x
x x
x
B. Bentuk Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas Classroom Action Research, yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti,
guru, siswa, dan staf sekolah yang lain untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Sukarno 2009: 5 menjelaskan bahwa berdasarkan penjelasan
dari Sanford yang telah ia kutip sebelumnya, disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan sikluistis yang bersifat menyeluruh,
yang terdiri atas analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta tambahan, dan evaluasi.
Senada dengan pendapat di atas, Kemmis dalam Rochiati Wiriatmadja, 2005: 12 menjelaskan bahwa penelitian tindakan merupakan sebuah inkuiri yang
reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasionalitas dan
keadilan dari 1 praktik-praktik sosial maupun kependidikan, 2 pemahaman
commit to user
terhadap praktik-praktik tersebut, dan 3 situasi pelaksanaan praktik-praktik pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini membutuhkan kerja sama
aktif antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik.
Karakteristik PTK menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007: 62, antara lain: 1 menambah wawasan keilmiahan dan keilmuan; 2
sumber permasalahan berasal dari masalah yang dialami guru dalam pembelajaran; 3 permasalahan yang diangkat bersifat sederhana, nyata, jelas,
dan penting; 4 adanya kolaborasi antara praktikan dan peneliti; 5 ada tujuan penting dalam pelaksanaan PTK, yaitu meningkatkan profesionalisme guru, ada
keputusan kelompok, bertujuan untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan. Prinsip utama dalam PTK adalah adanya pemberian tindakan yang
diaplikasikan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan. Daur ulang siklus dalam aktivitas
penelitian tindakan
diawali dengan
merencanakan tindakan,
melaksananakan tindakan, mengobservasi, dan melakukan refleksi. Kegiatan tersebut terus diulang sampai pada perbaikan atau peningkatan yang diharapkan
tercapai dilihat dari kriteria keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dan mendeskripsikan
permasalahan-permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Setelah itu, peneliti memberikan alternatif tindakan
guna mengatasi permasalahan tersebut. Alternatif tindakan tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi ke arah perbaikan pembelajaran menulis puisi di
kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan dua kali pertemuan dalam setiap siklusnya.
C. Subjek Penelitian