BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN DAN LITERATUR
7
Program Program
Pengembangan Wilayah Tertinggal Program
Pengembangan Wilayah Perbatasan
jaringan transportasi.
serta aturan perndung‐undangan terhadap
pelanggaran yang terjadi di wilayah
perbatasan.
2.1.4. Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Stranas PPDT
Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Stranas PPDT, sebagaimana dalam
Peraturan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal No. 07PerM‐PDTIII2007 tentang
Perbahan Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal No. 001KepM‐PDTII2005
tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal, merupakan dokumen kebijakan yang
memberikan arah, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan jangka menengah kepada
kementerian, departemen, lembaga pemerintah non departemen, pemerintah daerah, serta
masyarakat
agar tercapai optimalisasi nilai pembangunan di daerah tertinggal. Tujuannya adalah :
1. Mendukung koordinasi antar kementerian, departemen, lembaga pemerintah non
departemen, pemerintah daerah, serta masyarakat.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang,
antarwaktu, antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaa, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan. 4.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. 5.
Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
6. Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antara pembanguna jangka menengah dengan
operasional kebijakan pembangunan daerah tertinggal.
A. Visi, Misi, dan Sasaran
Melalui
Stranas PPDT, visi dalam pembangunan daerah tertinggal adalah terwujudnya daerah
tertinggal sebagai daerah dengan wilayah dan masyarakat yang maju dan setaraf dengan daerah lain
di
Indonesia, melalui misi mengembangkan perekonomian lokal, memberdayakan masyarakat,
meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat, mengurangi
keterisolasian daerah tertinggal, dan mengembangkan daerah perbatasan sebagai beranda depan
negara. Agar
pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal dapat terlaksana secara terpadu, tepat sasaran, dan
tepat kegiatan, maka terdapat lima prioritas yang diarahkan untuk menyelesaikan persoalan‐
persoalan mendasar, yaitu pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, peningkatan
kapasitas kelembagaan, pengurangan keterisolasian daerah, dan penanganan karakteristik khusus
daerah.
Tabel 2.3 Prioritas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Prioritas PPDT
Tujuan Fokus
1. Pengembangan
Ekonomi Lokal
Mengembangkan ekonomi
daerah tertinggal didasarkan
pada pendayagunaan potensi
sumberdaya lokal manusia,
kelembagaan, dan fisik yang
dimiliki masing‐masing daerah
a. Kemampuan dan keterampilan masyarakat
b. Modal sosial yang ada dalam masyarakat
c. Tumbuhnya pusat kegiatan ekonomi baru
d. Akses masyarakat dan usaha mikro, kecil, dan menengah
kepada permodalan, pasar, informasi, dan teknologi
e. Keterkaitan kegiatan ekonomi di daerah tertinggal dengan
pusat ‐pusat pertumbuhan
f. Kerjasama dan keterkaitan kegiatan ekonomi antardaerah
dalam kegiatan ekonomi lokal
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN DAN LITERATUR
8
Prioritas PPDT
Tujuan Fokus
g. Penguatan dan penataan kelembagaan pemerintahan
daerah dan masyarakat
2. Pemberdayaan
Masyarakat
Meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk berperan aktif
dalam mengatasi
ketertinggalannya di bidang
ekonomi, sosial, budaya, dan
pembangunan regional.
a. Pemenuhan kebutuhan sosial dasar masyarakat
b. Kemampuan dan keterampilan massyarakat
c. Pengelompokkan permukiman untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas penyediaan pelayanan umum,
khususnya untuk komunitas adat terpencil
d. Kepastian hukum hak atas tanah kepada masyarakat
melalui penegakan hukum pertanahan yang adil dan
transparan 3.
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan
Meningkatkan kapasitas
kelembagaan dan sumberdaya
manusia pemerintah dan
masyarakat di daerah tertinggal.
Memberikan dukungan strategi pengembangan ekonomi lokal,
pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan prasarana
dan sarana
4. Pengurangan
Keterisolasian Daerah
Membuka keterisolasian daerah
tertinggal agar mempunyai
keterkatian dengan daerah maju,
meningkatkan mobilisasi
masayrakat, modal, dan faktor‐
faktor produksi lainnya guna
menunjang pengembangan
ekonomi lokal.
a. Pengembangan prasarana dan sarana sosial dasar,
terutama bidang pendidikan dan kesehatan
b. Meningkatkan ketersediaan prasarana dan sarana
ekonomi, antara lain melalui sim USO universal service
obligation untuk telekomunikasi, keperintisan untuk
transportasi, dan listrik masuk desa
c. Menyerasikan sistem transportasi di daerah tertinggal ke
dalam satu kesatuan sistem yang terpadu dengan daerah
maju d.
Memperluas jaringan informasi dan teknologi e.
Mengembangkan prasarana perdesaan, khususnya prasarana
pertanian dan transportasi penghubung dengan kawasan
perkotaan 5.
Penanganan Karakteristik
Khusus Daerah
Mengurangi risiko dan
memulihkan dampak kerusakan
yang diakibatkan oleh konflik dan
bencana alam.
Mengembangkan
daerah perbatasan
sebagai garda terdepan
dalam pengembangan ekonomi
regional. a.
Rehabilitasi prasarana dan sarana sosial ekonomi yang rusak
akibat bencana b.
Percepatan proses rekonsiliasi antara masyarakat yang terlibat
konflik dan pemulihan mental masyarakat akibat trauma
konflik c.
Peningkatan rasa saling percaya dan harmoni antarkelompok
d. Sosialisasi penerapan spesifikasi bangunan yang memiliki
ketahanan terhadap bencana
e. Menerapkan sistem deteksi dini terjadinya bencana
a. Memfasilitasi dan memotivasi pemerintah daerah untuk
menjadikan wilayahnya sebagai beranda depan negara
dengan mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi
b. Meningkatkan kapasitas daerah perbatasan sebagai
koridor peningkatan ekspor dan perolehan devisa
c. Menyusun rencana strategis pengembangan wilayah
perbatasan d.
Mengembangkan wawasan kebangsaan masyarakat
Berdasarkan
tahapan pembangunan, sasaran pembangunan daerah tertinggal jangka panjang dan
jangka menengah mengacu pada RPJPN 2005‐2025 dan RPJMN 2005‐2009.
Sasaran jangka panjang tahun 2025 :
1. Berkurangnya isu kesenjangan antardaerah
2. Munculnya pusat‐pusat pertumbuhan ekonomi pada daerah yang saat ini dikategorikan
tertinggal 3.
Hilangnya daerah yang terisolasi secara fisik transportasi dan komunikasi 4.
Berkurangnya kesenjangan sosial dan ekonomi antara daerah tertinggal dengan daerah lain 5.
Meningkatnya pendapatan per kapita penduduk did aerah tertinggal mendekati pendapatan per
kapita nasional
Sasaran 1.
2. 3.
4. 5.
Berdasa Nasiona
dalam p
permasa pemban
Rencana kemudia
berkaita Di
tingka Daerah
kabupat penyusu
tingkat p
Gambar
jangka men
Berkurangny Menurunnya
masyarakat Berkurangny
tertinggal se
Meningkatn pendapatan
Tercapainya alam
B. Kerang