BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN DAN LITERATUR
19
Tujuan dari penggunaan LFA adalah untuk melakukan suatu proses perencanaan proyek yang
bersifat partisipatoris dan berorientasi kepada tujuan. Teknik ini memerlukan keterlibatan seluruh
stakeholder terkait dalam suatu serial workshop untuk menentukan prioritas dan rencana
implementasi serta monitoring. Terdapat 4 langkah utama dalam melakukan LFA, yaiitu : 1 Analisis
Situasi; 2 Analisis Strategis; 3 Penyusunan Matriks Perencanaan Proyek; 4 Implementasi.
A. Analisis Situasi
LFA dimulai dengan menganalisis situasi eksisting dan membangun tujuan‐tujuan untuk mengatasi
kebutuhan nyata di lapangan. Tahapan ini merupakan tahapan paling kritis dan sulit untuk
membangun kerangka logis proyek. Analisis situasi terdiri dari 3 aspek :
a. Analisis stakeholder
b. Analisis masalah
c. Analisis tujuan
ANALISIS STAKEHOLDER
Suatu proyek dipengaruhi oleh banyak aktor, dimana berbagai kepentingan yang dimiliki oleh
berbagai aktor tersebut dapat mempengaruhi desain dan implementasi dari suatu kegiatan.
Seringkali terjadi permasalahan dalam proses pembangunan karena tidak dilibatkannya beberapa
kelompok stakeholder dalam perencanaannya. Analisis stakeholder sangat penting untuk dilakukan,
antara lain untuk mengidentifikasi masalah, kepentingan, harapan, dan hambatan yang dihadapi
oleh stakhodelder, baik pihak‐pihak yang dapat mempengaruhi jalannya proyek atau sebaliknya,
dipengaruhi oleh kegiatan.
ANALISIS MASALAH
Analisis masalah dilakukan dengan mengidentifikasi akar dari permasalahan dan membangun pohon
masalah problem tree melalui teknik brainstorming. Pohon masalah dibangun dengan menseleksi
masalah ‐masalah dan membuat keterkaitan antar masalah melalui pendekatan sebab‐akibat cause‐
effect. Apabila suatu masalah merupakan penyebab dari masalah lain yang lebih besar, maka
masalah tersebut ditempatkan dibawahnya. Sebaliknya, apabila suatu masalah merupakan dampak
dari masalah lain yang lebih besar, maka masalah tersebut ditempatkan diatasnya
ANALISIS TUJUAN
Analisis tujuan merupakan prosedur untuk mengidentifikasi, mengkategorisasi, memperjelas, dan
menyeimbangkan tujuan diantara seluruh stakeholder. Analisis tujuan dan analisis masalah memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lain, dimana pohon masalah yang dihasilkan dari analisis
masalah ditransformasikan menjadi pohon tujuan. Pohon tujuan dapat dipandang sebagai
“gambaran positif” dari pohon masalah. Jika pohon masalah merupakan hubungan “sebab” cause
dengan “akibat” effect, maka pohon tujuan merupakan hubungan antara “cara” means dengan
“tujuan” end sebagai solusi dari masalah. Berdasarkan pohon tujuan ini, “cara” yang berhasil
disusun merupakan landasan untuk membangun program, proyek, atau strategi untuk mengatasi
berbagai permasalahan.
B. Analisis Strategi
Setelah menyelesaikan analisis situasi, langkah berikutnya dari LFA adalah analisis strategi atau
analisis alternatif. Analisis ini merupakan langkah sistematis untuk mencari dan memutuskan solusi‐
solusi dari permasalahan. Analisis ini dilakukan dengan mengacu kepada hasil analisis masalah dan
analisis tujuan, serta merupakan prasyarat untuk menyusun strategi pelaksanaan proyek. Analisis
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN DAN LITERATUR
20
strategi pertama‐tama dilakukan dengan melakukan seleksi strategi untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Tujuan utama dalam pohon tujuan menjadi tujuan utama proyek project purpose
sementara tujuan‐tujuan lain yang lebih rendah tingkatannya menjadi hasil results, keluaran
output, atau aktivitasproses activitiesprocess.
C. Matriks Perencanaan Proyek