Prinsip Saksi Pelaku Yang Bekerjasama

dari pasal 33, dan pasal 37 ayat 2 dan ayat 3 United Nations Convention Against Corruption UNCAC 2003 yang telah diratifikasi Indonesia dengan Undang-undang No. 7 tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Corruption 2003 Kovensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi. Intinya dalam pasal 33, dan pasal 37 ayat 2 dan 3 ini bagi setiap Negara peserta wajib melindungi dan mempertimbangkan memberikan kemungkinan pengurangan hukuman dan memberikan kekebalan dari penuntutan bagi orang yang memberikan kerjasama subtansial dalam penyelidikan atau penuntutan justice collaborator.

3. Praktik Saksi Pelaku Yang Bekerjasama

Istilah justice collaborator atau collaborator with justice atau pentiti merupakan suatu hal yang baru di Indonesia. Istilah ini bukanlah istilah hukum karena tidak bisa ditemui dalam KUHAP, istilah ini berasal dari Negara yang menganut sistem hukum anglo saxon, yaitu Amerika Serikat, namun istilah ini sudah dipakai pada praktik hukum Indonesia. Praktik justice collaborator pertama di Indonesia adalah Agus Tjondro Prayitno, mantan anggota DPR Fraksi PDI-P periode 1999-2004 dalam kasus cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Gultom tahun 1994. Pada tahun 2012, selain penghargaan berupa pemberian remisi tambahan dan pembebasan bersyarat terhadap justice collaborator kasus korupsi diperoleh oleh Agus Condro, penghargaan juga diperoleh oleh Mindo Rosalina Manulang, dan Sukotjo S. Bambang. 70 Tidak semua orang mau menjadi justice collaborator karena mereka kahawatir dengan keselamatan diri sendiri dan keluarga apabila sampai ia mengungkap suatu kasus mengingat kasus tersebut sangat terorganisir. Maka ada privilege khusus untuk justice collabolator dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dengan terbitnya SEMA Nomor 04 Tahun 2011. Selain itu, negara juga mengapresiasi tersangka yang bersedia menjadi justice collaborator dengan memberikan reward and punishment dalam bentuk keringanan hukuman, remisi, dan kebebasan bersyarat, seperti pada kasus Agus Tjondro dimana dia divonis lima belas bulan penjara yang kemudian menjadi bebas bersyarat setelah menjalani dua pertiga masa tahanannya ditambah remisi 1,5 bulan. Pemberian penghargaan pertama pada tahun 2013 terhadap justice collaborator juga diberikan kepada Kosasih Abbas, terpidana kasus dugaan korupsi Solar Home System di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dia mendapat penghargaan berupa pembebasan bersyarat. Selain Kosasih Abbas, ada juga Vincentus Amin Sutanto, tersangka penggelapan pajak. Selain itu, pemberian penghargaan diberikan kepada Thomas Claudius Ali Junaidi dalam 70 Arjun Alqindy Tumangger, “Justice Collaborator dalam Driving Simulator SIM di Korlantas POLRI ”, artikel diakses pada 19 Nopember 2013 pada http:legalscraw.wordpress.com2013 0830justice-collaborator-dalam-driving-simulator-sim-di- korlantas-polri