2. Untuk mengetahui konsep ideal perlindungan hukum terhadap pelapor tindak
pidana dan saksi pelaku yang bekerjasama dengan pendekatan restorative justice.
E. Manfaat Penelitian
Terkait dengan tujuan di atas, maka penulisan penelitian skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan praktis sebagai berikut :
1. Sudut pandang teoritis hasil penelitian skripsi ini diharapkan dapat
memberikan sebuah sumbangan pemikiran dan sekaligus memberi manfaat bagi perkembangan ilmu hukum, khususnya dalam perkembangan hukum
pidana di Indonesia yang berorientasi pada keadilan restoratif. 2.
Dalam sudut pandang praktis, hasil penulisan penelitian skripsi ini diharapkan memberi manfaat bagi arah kebijakan legislasi dalam memperbaharui
membuat undang-undang pidana pada umumnya dan khususnya terhadap perlindungan hukum pelapor tindak pidana dan saksi pelaku yang
bekerjasama dengan pendekatan restorative justice. 3.
Bagi Masyarakat Akademis diaharapkan penelitian skripsi ini merupakan sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan praktisi
hukum di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya.
F. Metodologi Penelitian
Setiap penelitian ilmiah memiliki metode pendekatan penelitian.
6
Penelitian mengenai kebijakan legislatif dalam perlindungan hokum terhadap whistle blower dan justice collaborator ini menggunakan penelitian hukum
normatif. Adapun metode pendekatan yang diterapkan adalah melalui pendekatan perundangan-undangan Statute Approach, pendekatan konseptual Analytical
and Conceptual Approach, dan pendekatan persepsional perceptional approach dengan menggunakan penalaran deduktif danatau induktif guna mendapatkan
dan menemukan kebenaran obyektif. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
Adapun sumber data sekunder berasal dari penelitian kepustakaan library reserach terhadap berbagai macam sumber bahan hukum yang dapat
diklasifikasikan menjadi 3 tiga jenis, yaitu:
7
1 Bahan hukum primer primary resource atau authooritative records, berupa
UUD 1945, Ketetapan MPR, peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya.
2 Bahan hukum sekunder secondary resource atau not authoritative records,
berupa bahan-bahan hukum yang dapat memberikan kejelasan terhadap bahan
6
Cholid Nurboko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi Aksara Pustaka, 1997, h.1. Lihat juga Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 1996, h.144
7
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, h. 13