Manfaat Penelitian Kebijakan Legislatif Dalam Perlindungan Hukum Terhadap Pelapor Tindak Pidana Dan Saksi Pelaku Yang Bekerjasama

F. Metodologi Penelitian

Setiap penelitian ilmiah memiliki metode pendekatan penelitian. 6 Penelitian mengenai kebijakan legislatif dalam perlindungan hokum terhadap whistle blower dan justice collaborator ini menggunakan penelitian hukum normatif. Adapun metode pendekatan yang diterapkan adalah melalui pendekatan perundangan-undangan Statute Approach, pendekatan konseptual Analytical and Conceptual Approach, dan pendekatan persepsional perceptional approach dengan menggunakan penalaran deduktif danatau induktif guna mendapatkan dan menemukan kebenaran obyektif. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Adapun sumber data sekunder berasal dari penelitian kepustakaan library reserach terhadap berbagai macam sumber bahan hukum yang dapat diklasifikasikan menjadi 3 tiga jenis, yaitu: 7 1 Bahan hukum primer primary resource atau authooritative records, berupa UUD 1945, Ketetapan MPR, peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya. 2 Bahan hukum sekunder secondary resource atau not authoritative records, berupa bahan-bahan hukum yang dapat memberikan kejelasan terhadap bahan 6 Cholid Nurboko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi Aksara Pustaka, 1997, h.1. Lihat juga Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, h.144 7 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, h. 13 hukum primer, seperti literatur, hasil-hasil penelitian, makalah-makalah dalam seminar, artikel-artikel dan lain sebagainya. 3 Bahan hukum tersier tertiary resource, berupa bahan-bahan hukum yang dapat memberi petunjuk dan kejelasan terhadap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder seperti berasal dari kamusleksikon, ensiklopedia dan sebagainya. Data kepustakaan yang merupakan data utama penelitian ini dikumpulkan melalui metode sistematis guna memudahkan analisis permasalahan. 8 Adapun bahan-bahan tersebut yang dicatat dalam kartu antara lain permasalahannya, asas- asas, argumentasi, implementasi yang ditempuh, alternatif pemecahannya dan lain sebagainya. Data kepustakaan yang dominan dipergunakan adalah kepustakaan dalam bidang hukum pidana, khususnya mengenai kebijakan legislatif dalam perlindungan terhadap hukum whistle blower dan justice collaborator. Adapun lokasi penelitian kepustakaan dilakukan di beberapa tempat antara lain di Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Umum Universitas Indonesia, Perpustakan Universitas Muhammadiyah Jakarta, serta perpustakaan lain yang menyediakan data sekunder yang sesuai dan diperlukan dalam penelitian ini. Sebagai akhir dari pengolahan data, data primair dan data sekunder yang diperoleh dalam penelitian dideskripsikan sesuai dengan pokok permasalahan 8 Sudarwan Danim, Menjadi peneliti Kualitatif , Bandung: Pustaka Setia, 2002, h. 51