kemungkinan mediator akan tergoda untuk mendukung posisi pihak yang lebih lemah atau yang lebih kuat.
43
3. Hak- hak Korban
Dalam penyelesaian suatu masalah melalui pendekatan restorative justice, hak-hak korban perlu mendapat perhatian karena korban adalah pihak
yang berkepentingan yang seharusnya mempunyai kedudukan hukum dalam proses penyelesainya. Pada sistem peradilan pidana pada umumnya. ditengarai
bahwa korban tidak menerima perlindungan yang setara dari pemegang wewenang sistem peradilan pidana, sehingga kepentingan yang hakiki dan
korban sering terabaikan dan kalaupun itu ada hanya sekedar pemenuhan sistem administrasi atau manajemen peradilan pidana.
44
Rowland berpendapat bahwa kepentingan- kepentingan korban sering bersimpangan dengan kepentingan- kepentingan negara. Para pendukung
terhadap konsep perlindungan bagi hak- hak korban juga berpandangan adalah jelas tidak adil bagi korban bila negara lebih mengindahkan kebutuhan-
kebutuhan material, psikologi, hukum bagi pelaku pelanggar, sementara negara tidak memberikan tanggungjawabnya atas kehidupan yang layak bagi
korban. padahal tahap yang sangat mendasar dari proses penyelesaian masalah khususnya advokasi adalah korban harus memperoleh kedudukannya untuk
berpartisipasi dalam proses, agar dapat melindungi kepentingan mereka,
43
Ibid, h. 129
44
Ibid, h. 130
termasuk hak untuk memberikan kesaksian testimony pada tahapan pemeriksaan kesalahan dan penjatuhan hukuman, hak untuk menerima
pemulihan, hak untuk diberi informasi atas sidang-sidang pengadilan dan hak untuk diwakili oleh pengacara.
45
4. Proporsionalitas
Gagasan fairness didalam sistem restorative justice didasarkan pada konsensus
persetujuan yang
memberikan pilihan
alternatif dalam
menyelesaikan masalah, sedangkan pengertian proporsionalitas adalah berkaitan dengan lingkup kesamaan sanksi-sanksi penderitaan yang harus
dikenakan pada pelanggar yang melakukan pelanggaran. Dalam peradilan pidana pada umumnya, proporsionalitas dianggap telah terpenuhi bila telah
memenuhi suatu perasaan keadilan retributif keseimbangan timbal balik antara punish dan reward, sedangkan dalam pendekatan restorative justice
dapat memberlakukan sanksi-sanksi yang tidak sebanding terhadap pelanggar yang melakukan pelanggaran yang sama. Beberapa korban mungkin hanya
menginginkan suatu permintaan maaf yang bersahaja, sementara korban- korban lainnya mungkin mengharapkan restorasi penuh dari pelanggar.
46
5. Praduga tidak bersalah
Negara memiliki beban pembuktian untuk membuktikan kesalahan tersangka. Sejak dan sampai beban pembuktian itu dilakukan, tersangka harus
45
Ibid, h. 131
46
Ibid, h. 131