5. Putusan Yang Bersifat Integratif
Putusan pengadilan merupakan tahap akhir dari proses peradilan, terkait dengan whistle blower dan justice collaborator, maka putusan
pengadilan tersebut harus sesuai dengan konsep restorative justice, karena memang sejak awal sang whistle blower dan justice collaborator sudah
mengikatkan diri, tunduk dan mengikitu setiap ketentuan yang berlaku berdasarkan prinsip restorative justice.
Oleh karena itu, setiap putusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana serius dan terorganisir, hanya ada satu whistle blower dan justice
collaborator, maka putusan pengadilan tersebut harus memuat dan berisi dua hal, yaitu Pertama, pemidanaan bagi aktor intelektual atau pelaku utama
kasus tindak pidana terorganisir. Kedua, pembebasan bersyarat terhadap whistle blower dan justice collaborator, dengan ketentuan ia telah memenuhi
kualifikasi dan syarat mendapat perlindungan hukum dari Negara. Sehingga pembebasan bersyarat bagi whistle blower dan justice
collaborator baru dapat diberikan apabila whistle blower dan justice collaborator sudah terlebih dahulu melalui serangkaian proses persidangan di
pengadilan. Pembebasan bersyarat terhadap whistle blower dan justice collaborator dilakukan ini harus dilakukan secara integratif, artinya
pembebasan bersyarat tersebut diintegrasikan kedalam putusan pengadilan yang memidana terdakwa aktor intelektual atau pelaku utama dalam kasus
tindak pidana serius dan terorganisir tersebut.
6. Pembebasan Bersyarat
Berdasarkan apa yang telah penulis jelaskan diatas, seorang whistle blower dan justice collaborator dapat dibebaskan dengan pembebasan
bersyarat apabila ia tunduk, patuh dan melaksanakan ketentuan kualifikasi dan syarat memperoleh perlindungan hukum dari Negara, ia juga telah melewati
proses persidangan di pengadilan. Putusan pengadilan yang dimaksud penulis disini adalah putusan pengadilan yang bersifat tetap atau berkekuatan hukum
tetap inkra, yaitu putusan pengadilan yang tidak dapat dilakukan upaya hukum terhadapnya. Ini merupakan penghargaan Negara yang patut didapat
oleh sang whistle blower dan justice collaborator, sehingga berdampak positif terhadap pemberantasan kasus tindak pidana serius dan terorganisir, seperti
kasus korupsi di Indonesia ini yang akan terus terjadi. Pemberian penghargaan kepada whistle blower dan justice
collaborator dengan pembebasan bersyarat memiliki kelebihan-kelebihan, yaitu penghargaan dari Negara tersebut dapat mendorong para koruptor
misalnya, sebagai tindak pidana serius dan terorganisir akan banyak yang tertarik menjadi whistle blower dan justice collaborator, sehingga tindak
pidana tersebut akan terungkap secara signifikan dan masif. Kemudian dampaknya mereka yang akan berniat melakukan kejahatan serius dan
terorganisir, merasa takut karena rekan kerja mereka dapat melaporkannya dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum.