kejahatan. Hal ini semata-mata demi kepuasan dan manfaat psikologis baik bagi pihak yang dirugikan korban maupun masyarakat.
3. Keadilan Distributif
Prinsip-prinsip keadilan distributif merupakan prinsip-prinsip normatif dirancang untuk memandu alokasi manfaat dan beban kegiatan ekonomi.
Prinsip yang relatif sederhana dari keadilan distributif adalah ketatnya egalitarianisme, yang menjadi pendukung alokasi material ke semua anggota
masyarakat. John Rawls adalah salah satu tokoh penganut paham keadilan ini. Keadilan distributif menurut Aristoteles berfokus pada distribusi,
honor, kekayaan, dan barang-barang lain yang sama-sama bisa didapatkan dalam masyarakat. D
engan mengesampingkan “pembuktian” matematis, bahwa apa yang ada dibenak Aristoteles ialah distribusi kekayaan dan barang
berharga lain berdasarkan nilai yang berlaku dikalangan warga.
22
Adapun teori bagi keadilan distributif ini dibagi lagi menjadi: teori egalitarianistis,
teori sosialistis, teori liberalistis, dan keadilan sosial
4. Keadilan Restoratif
Konsep pendekatan
restorative justice
merupakan suatu
perkembangan dari pemi kiran manusia yang didasarkan pada tradisi-tradisi
peradilan dari peradaban bangsa Arab Purba, bangsa Yunani, dan bangsa
22
Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum Perspektif Historis, Bandung: Nuansa dan Nusamedia, 2004, h. 239.
Romawi dalam menyelesaikan masalah termasuk penyelesaian masalah tindak pidana.
23
Istilah umum tentang pendekatan restorative justice diperkenalkan untuk pertama kali oleh Albert Eglash. Dalam tulisannya yang mengulas
tentang reparation dia mengatakan bahwa restorative justice adalah suatu alternatif pendekatan restitutif terhadap pendekatan keadilan retributif dan
keadilan rehabilitatif.
24
Dalam buku berjudul Keadilan Restoratif, Eva Achjani Zulfa menyatakan bahwa restorative justice atau sering
diterjemahkan sebagai keadilan restoratif merupakan suatu model pendekatan yang muncul sejak era tahun 1960-an dalam upaya penyelesaian perkara
pidana.
25
Dalam kajian tatabahasa, kata “Restorative Justice” berasal dari dua
kata, yaitu kata “Restorative” atau “Restore” yang artinya adalah
memperbaiki atau memulihkan,
26
dan kata “Justice” yang berarti keadilan,
peradilan, adil, hakim.
27
23
Rufinus Hotmaulana Hutauruk, Penanggulangan Kejahatan Korporasi Melalui Pendekatan Restoratif Suatu Terobosan Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, h. 103
24
Ibid, h. 103
25
Eva Achjani Zulfa, Keadilan Restoratif di Indonesia Studi Tentang Kemungkinan Pendekatan Keadilan Restoratif dalam Praktek penegakan Hukum Pidana, Disertasi FH UI, h. 2
26
Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2005, h. 482
27
I.P.M. Ranuhandoko BA, Terminologi Hukum Inggris Indonesia, Jakarta: Sinargrafika, 2003, Cet. III, h. 367. Lihat juga Bryan A. Garner,
Black’s Law Dictionary, Amerika: West Pblishing Co, 2009, Nhinty Edition, h. 942. Lihat juga Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-
Indonesia, h. 339