Tabel 3.5 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Butir Soal
Rentang Butir Soal
Jumlah Butir Kategori
Kurang dari
0,30 9, 12, 13, 17, 19, 23, 28, 31,
32, 33, 10
Terlalu Sukar
0,30-0,70 1, 3, 4, 5, 11, 14, 15, 16, 18,
20, 21, 22, 24, 30, 35 15
Cukup Sedang
Lebih dari 0,70  2, 6, 7, 8, 10, 25, 26, 27, 29, 34
10 Terlalu Mudah
Sumber: Tingkat Kesukaran SPSS-22 Dari  hasil  rekapitulasi  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  soal  yang  diujikan
memiliki  3  kategori  yaitu  terlalu  sukar,  cukup  sedang  dan  terlalu  mudah. Kategori  soal  sukar  berjumlah  10  soal  yang  berada  pada  rentang  indeks  taraf
kesukaran kurang dari 0,30. Kategori sedang dimiliki oleh 15 soal dengan rentang indeks 0,30-0,70 sedangkan 10 soal memiliki kategori mudah karena indeks taraf
kesukarannya berada pada rentang lebih dari 0,70.
d. Daya Pembeda
Daya beda butir pertanyaan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar  daya  sebuah  butir  soal  dapat  membedakan  kemampuan  antara  peserta
kelompok tinggi dan kelompok rendah.
19
Untuk  mengetahui  besar  kecilnya  angka  indek  diskriminasi  item digunakan rumus berikut ini:
20
D = P
A
– P
B
=
B J
−
B J
Keterangan: D   = angka indek diskriminasi item
P
A
= proporsi testee kelompok atas  yang dapat  menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan.
19
Burhan Nurgiyantoro, dkk, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002 Cet. 2, h. 337
20
Anas Sudijono, op. cit. h. 389
P
B
=  proporsi  testee  kelompok  bawah  yang  dapat  menjawab  dengan  betul butir item yang bersangkutan.
B
A
=  banyaknya  testee  kelompok  atas  yang  dapat  menjawab  dengan  betul butir item yang bersangkutan.
B
B
= banyaknya testee kelompok bawah  yang dapat  menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan.
J
A
= jumlah testee yang termasuk dalam kelompok atas. J
B
= jumlah testee yang termasuk dalam kelompok bawah. Penafsiran  interpretasi  terhadap  angka  indek  diskriminasi  item,  adalah
sebagai berikut.
21
Tabel 3.6 Angka Indek Diskriminasi Item
Besarnya angka indek diskriminasi item D
Klasifikasi Interpretasi
Kurang dari 0,20 Poor
Butir  item  yang  bersangkutan  daya pembedanya  lemah  sekali  jelek,
dianggap tidak
memiliki daya
pembeda yang baik 0,20
– 0,40 Satisfactory  Butir  item  yang  bersangkutan  telah
memiliki daya pembeda yang cukup sedang
0,40 – 0,70
Good Butir  item  yang  bersangkutan  telah
memiliki daya pembeda yang baik
0,70 – 1,00
Excellent Butir  item  yang  bersangkutan  telah
memiliki  daya  pembeda  yang  baik sekali
Bertanda negatif -
Butir  item  yang  bersangkutan  daya pembedanya negatif jelek sekali
21
Anas Sudijono, op. cit., h. 389
Berdasarkan  perhitungan  daya  beda  yang  telah  dilakukan  berikut  ini disajikan tabel hasil perhitungan daya beda instrumen tes hasil belajar:
Tabel 3.7 Rekapitulasi Daya Beda Instrumen
Rentang Butir soal
Jumlah soal Keterangan
0,71-1,00 29, 34, 35
3 Sangat baik
0,41-0,70 1, 7, 10, 11, 14, 25, 26, 27, 30, 32,
10 Baik
0,21-0,40 4, 6, 13, 15, 18, 19, 22, 23, 24, 33,
10 Cukup
0,00-0,20 5, 8, 12, 16, 20, 28,
6 Buruk
Negatif 2, 3, 9, 17, 21, 31,
6 Sangat buruk
Sumber: uji validitas SPSS-22 Dari  tabel    hasil  rekapitulasi  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  setelah
dilakukan perhitungan uji beda, soal-soal yang diujikan memiliki daya beda yang berbeda-beda. Dari 35 soal  yang diujikan terdapat  3 soal  yang memiliki kategori
sangat baik, 10 soal memiliki kategori daya beda baik, sedangkan untuk kategori cukup  dimiliki  oleh  10  soal.  Untuk  soal  yang  daya  bedanya  buruk  dan
memerlukan  pengecekan  terdapat  6  soal,  sedangkan  soal  yang  daya  bedanya negatif dan berkategori sangat buruk diputuskan untuk tidak digunakan.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data Analisis  data  yang  digunakan  yaitu  uji  normalitas  dan  uji  homogenitas,
berikut ini:
a.  Uji Normalitas Lillifors Menggunakan rumus lillifors sebagai berikut:
22
22
Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana, 2007, Ed. 1, Cet. 4, h. 274-275