SK dan KD Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap. Perubahan tersebut dapat bersifat konstan dan berbekas pada diri seseorang. 52 Gagne yang dikutip Slameto belajar adalah suatu proses yang terjadi untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku dan penguasaan dari pengetahuan atau keterampilan yang akan diperoleh dari sebuah instruksi. 53 Dari beberapa pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, sehingga menyebabkan seseorang mengalami perubahan. Perubahan dapat terjadi dikarenakan hasil yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar. Sardiman mengatakan belajar pada prinsipnya adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Jadi dapat dilakukan aktivitas siswa merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Diedrich diacu dalam Sardiman membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut. a Visual activites meliputi membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b Oral activites meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c Listening activites, meliputi uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d Writing activites meliputi menullis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e Drawing activites meliputi menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f Motor activites meliputi melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, berternak. g Mental activites meliputi menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 52 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, ed. 1, cet. 1, Jakarta: Kencana, 2009, h. 5. 53 Slameto, op. cit., h. 13. h Emotional activites meliputi menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, tenang, dan gugup.

b. Sikap dan Kebiasaan Belajar

Sikap dan Kebiasaan belajar seorang siswa satu dengan siswa yang lain dapat mengalami perbedaan. Sikap belajar diartikan sebagai kemauan siswa untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan belajar, sedangkan kebiasaan belajar adalah perilaku siswa untuk sering melakukan belajar. Beberapa contoh sikap dan kebiasaan siswa dalam belajar, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Menyenangi pelajaran yang telah diprogramkan oleh sekolah. 2 Memiliki jadwal belajar yang sistematis dan teratur. 3 Memiliki disiplin waktu dalam belajar. 4 Memperhatikan penjelasan guru selama belajar. 5 Mencatat pelajaran secara rapi dan lengkap. 6 Mengajukan pertanyaan jika materi yang dipelajari belum dimengerti 7 Ikut serta dalam kegiatan diskusi kelompok. 8 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 9 Membaca buku-buku lain sebagai sumber pengetahuan. 10 Tidak mudah menyerah dan putus asa jika mengalami kegagalan dalam belajar. Dari kebiasaan-kebiasaan belajar maka timbullah tipe gaya belajar, seperti yang dijelaskan oleh Rusman gaya belajar memiliki penekanan masing-masing pada gaya belajar yang timbul. Gaya belajar menurut Rusman terbagi menjadi tiga tipe: 54 1 Tipe belajar visual. 2 Tipe belajar auditif. 3 Tipe belajar kinestetik. 54 Rusman, op. cit., h. 110-111.

c. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar pada dasarnya harus melibatkan peran dari lingkungan sosialnya. Karena prinsip belajar ini maka proses pembelajaran harus di arahnkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam kehidupan. 55 Prinsip-prinsip belajar relatif berlaku umum berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsungberpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.

6. Hasil Belajar

a. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran dalam bentuk angka maupun huruf. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Nana Sudjana, dalam bukunya yang berjudul Penilaian Proses Belajar Mengajar, dikatakan bahwa hasil belajar adalah Kemampuan-kemampuan yang didapatkan siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 56 Agus Suprijono mengemukakan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. 57 Dalam buku Evaluasi Hasil Belajar karya Purwanto, dikatakan bahwa winkel menjelaskan bahwa “Hasil belajar merupakan sebuah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”. 58 Dalam buku Evaluasi pembelajaran IPA, karya Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama menyebutkan bahwa 55 Ibid., h. 100. 56 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010, hal .22. 57 Agus Suprijono, Coperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2012, h. 5. 58 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011, h. 45. “Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan intelektual, sebagian besar tujuan-tujuan instruksional berada dalam domain kognitif. Ranah afektif mencakup pemilikan minat,sikap, dan nilai yang ditanamkan melalui proses belajar mengajar. Ranah psikomotor mencakup kemampuan yang berupa keterampilan fisik motorik atau keterampilan manipulatif. 59

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

1 Faktor Internal a Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Disamping kondisi- kondisi tersebut, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. “Pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan five sense are the golden gate of knowledge ”. 60 Artinya, kondisi pancaindera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. b Faktor Psikologis Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya adalah Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kognitif dan daya nalar. 61 2 Faktor Eksternal Selain faktor internal hasil belajar pun dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor atau pengaruh yang didapat siswa dari luar dirinya sendiri. Yudhi mengungkapkan beberapa faktor yang masuk kedalam kategori Faktor Eksternal yaitu faktor lingkungan dan faktor Instrumental. 62 59 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press,2006 , h. 14. 60 Yudhi, op.cit, hal. 26. 61 Ibid, hal. 26. 62 Ibid, hal. 32. a Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban,kepengapan udara, dan sebagainya. Contohnya, belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara kurang tentunya akan berbeda dengan suasana belajar di pagi hari yang udaranya masih segar, apalagi didalam ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega. Lingkungan sosial baik berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. b Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,sarana fasilitas, dan guru.

c. Tipe-tipe Hasil Belajar

Menurut Bloom, hasil belajar tipe kognitif yang diklasifikasikan dalam taksonomi Bloom dibagi menjadi enam jenjang kemampuan, yaitu pengetahuanhafalan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis dan evaluasi evaluation. 63 Tipe kognitif dalam taksonomi Bloom digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.3 Tipe Kognitif Taksonomi Bloom 63 AnasSudijono, PengantarEvaluasiPendidikan, Jakarta: RajawaliPers, 2011, hal. 50. Analisis Sintesis Evaluasi Pemahaman Penerapan Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 41

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Futsal : Suatu Studi Eksperimen Terhadap Siswa Anggota Ekstrakurikuler Futsal SMP Negeri 45 Bandun.

1 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 0 136