Ciri-ciri Media Media Pembelajaran

Pembagian berbagai ragam media apabila didasarkan pada aspek perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow dibagi menjadi dua kategori, antara lain: 15 1 Pilihan Media Tradisional a Visual diam yang diproyeksikan 1 Proyeksi opaquetak tembus pandang 2 Proyeksi overhead, slides, filmstrips b Visual yang tak diproyeksikan 1 Gambar, poster, foto 2 Charts, grafik, diagram 3 Pameran, papan info c Audio 1 Rekaman piringan 2 Pita kaset d Penyajian Multimedia 1 Slide plus suara 2 Multi-image e Visual dinamis yang diproyeksikan 1 Film 2 Video 3 Telivisi f Cetak 1 Buku teks 2 Modul 3 Majalah ilmiah 4 Lembaran lepas hand-out g Permainan 1 Teka-teki 2 Simulasi h Objek nyata 15 Arsyad, op. cit., h. 33. 1 Model 2 Spesimen 3 Herbarium 4 Manipulatif peta, boneka 2 Pilihan Media Teknologi Mutakhir a Media berbasis telekomunikasi 1 Telekonferen 2 Kuliah jarak jauh b Media berbasis mikroprosesor 1 Computer-Assisted Instruction 2 Sistem tutor intelijen 3 Interaktif 4 Hypermedia 5 Compact disc Pengklasifikasian media yang disusun Heinich dkk seperti dikutip Hamzah dan Nina sebagai berikut: 16 Tabel 2.1 Pengklasifikasian Media Klasifikasi Jenis Media Media yang tidak diproyeksikan non projected media Realita,model, bahan grafis graphic material, display Media yang diproyeksikan Projected media OHT, Slide, Opague Media Video Video Audio kaset, audio vission, aktive audio vission Media video Video Media berbasis komputer Computer Assisted Intruction CAI Computer Manage Instruction CMI Multimedia kit Perangkat praktikum 16 Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 123.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Media dalam pembelajaran memiliki peranan cukup penting dalam meningkatkan kualitas dari proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa untuk belajar. 17 Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaranm, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini: 18 a Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. b Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. c Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. d Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. e Mempercepat proses belajar. Selain terdapat 3 fungsi seperti yang telah dijelaskan diatas, media masih memiliki beberapa peranan yang sangat besar dalam proses pembelajaran yaitu: 19 1 Menghindari terjadinya verbalisme, hanya ceramah saja. 2 Membangkitkan minatmotivasi siswa. 3 Menarik perhatian siswa agar lebih fokus terhadap materi pembelajaran. 4 Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. 5 Mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. 6 Memberikan rangsangan untuk belajar. Menurut Sudarsono Sudirjo dan Eveline Siregar yang dikutip Pawiradilaga, setidaknya ada 2 fungsi peran pokok media pembelajaran, yaitu: 1 Fungsi AVA Audiovisual Aids atau Teaching Aids. 2 Fungsi Komunikasi. 20 17 Rusman, op. cit., h. 163 18 Tejo Nurseto , “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, volume 8 nomor 1, 2011, h.21. 19 Niken dan Dany, op. cit., h. 94. 20 Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, h. 6. Sementara menurut Levie Lentz yang dikutip dari buku media pembelajaran yang ditulis oleh Azhar Arsyad mengemukakan ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya pada media visual, yaitu a Fungsi atensi, b Fungsi afektif, c Fungsi kognitif, d Fungsi kompensatoris. 21 Faktor-faktor yang sebaiknya di perhatikan saat pemilihan prioritas dalam pengadaan media pendidikan adalah sebagai berikut: 22 1 Relevansi terhadap pengadaan media pendidikan edukatif. 2 Kelayakan terhadap media pendidikan edukatif. 3 Kemudahan terhadap pengadaan media pendidikan edukatif. Seberapapun pentingnya peranan media dalam proses media dalam pembelajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peranan guru, karena media hanyalah alat bantu dalam pembelajaran. 23

d. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

Mengajar di kelas adalah salah satu tugas seorang guru, oleh karena itu seorang guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugasnya. Dalam proses belajar mengajar sangat diharapkan terjadinya komunikasi timbal balik, dan pada umumnya dalam komunikasi tersebut sangat diperlukan sebuah media. Arief S Sadiman mengatakan bahwa seyogyanya media dapat dimanipulasi, dapat dilihat, dapat didengar dan dapat pula dibaca. 24 Ahmad Rohani menyatakan “jika proses komunikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu mengenal tentang peranan dan fungsi media instruksional edukatif ”. 25 Mengingat adanya perubahan paradigma dari teacher centered menjadi student centered, dewasa ini kembali dikembangkan penelitian tentang penggunaan media dan pengaruhnya dalam pembelajaran. Sesuai dengan prinsip dan kriteria 21 Arsyad, op.cit., h. 16. 22 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 238. 23 Pupuh fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, h. 66. 24 Arief S Sadiman, Rahardjo R, Haryono A Rahardjito, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010, h.7. 25 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 6. pemilihan media pembelajaran, bahwa dalam pemilihan media pembelajaran harus dilakukan secara sistematis berfokus pada pembentukan kompetensi siswa. Berbagai penelitian telah dilakukan sejak tahun 1930 oleh para ahli untuk mengetahui manfaat penggunaan media dalam kepentingan pembelajaran. Berbagai penelitian telah dilakukan sejak tahun 1930 oleh para ahli untuk mengetahui manfaat penggunaan media dalam kepentingan pembelajaran. 26 Dalam pengembangannya harus tergambarkan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Jika media sangat penting keberadaannya dalam kegiatan belajar, maka guru perlu memilih media yang tepat untuk digunakan dikelasnya. Memilih pada dasarnya merupakan sebuah proses menentukan keputusan dari berbagai pilihan-pilihan yang ada. Guru bisa menentukan pilihan dari berbagai macam media, dan kemudian dibandingkan untuk melihat seberapa besar keterpakaiannya selama pembelajaran berlangsung. Dengan melakukan pemilihan, guru dapat menyesuaikan media yang akan digunakan selama kegiatan belajar mengajar. Salah satu referensi yang paling banyak diacu sebagai landasan dalam pemanfaatan media selama kegiatan belajar adalah Dale’s Cone of Experience Kerucut Pengalaman Dale. 27 Berangkat dari konsep cone of experience dari Edgar Dale bahwa terdapat kontinum dari abstrak hingga konkret dalam penggunaan media pembelajaran. Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Perlu dicatat bahwa urut-urutan ini tidak berarti proses belajar dan interaksi mengajar belajar harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya. Kerucut pengalaman ini dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut: 26 Thomas Wibowo Agung Sutjiono, “Pendayagunaan Media Pembelajaran,” Jurnal Pendidikan Penabur, vol. 4, no. 4, Juli 2005: h. 81, tersedia on line di http:www.bpkpenabur.or.idfileshal.76-8420Pendayagunan20Media20Pembelajaran.pdf 27 Arsyad, op. cit., h. 10. Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale Berdasarkan kerucut pengalaman tersebut, siswa akan lebih konkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung, benda-benda tiruan, pengamatan, drama, dan lain sebagianya. . Hal ini memungkinkan, karena siswa dapat secara langsung berhubungan dengan objek yang dipelajari. Sedangkan siswa akan lebih abstrak dalam memperoleh pengetahuan melalui gambar diam, lambang visual, hingga kerucut paling atas yakni lambang verbal kata. CD interaktif masuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan secara umum kualitas komponen media dari ketiga CD interaktif baik. Aspek media terdiri dari lima sub aspek, yaitu technical quality, usability, elemen media visual, elemen media audio, dan interaktivitas. Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan hal-hal berikut: 28 1 Mampu meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas. 28 Ibid., h.23-24. Verbal Lambang Visual Visual Radio Film Televisi Karyawisata Demonstrasi Pengalaman Melalui Drama Pengalaman Melalui Tiruan Pengalaman Langsung KONKRET

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 41

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Futsal : Suatu Studi Eksperimen Terhadap Siswa Anggota Ekstrakurikuler Futsal SMP Negeri 45 Bandun.

1 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 0 136