Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung r tabel, maka soal tersebut dinyatakan valid tetap dipertahankan dalam instrumen yang selanjutnya digunakan untuk proses pengolahan data dalam penelitian yang sebenarnya. Berdasarkan tabel 3.2 terdapat 30 soal yang layak digunakan sebagai instrument test, setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan program ANATES pada lampiran 3. 7 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil tes. Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus kuder dan Richardson: 8 Keterangan r 11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan k = jumlah butir soal valid S = Standar deviasi dari tes p = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir soal i q = proporsi subjek yang menjawab salah pada butir soal i ∑pq = jumlah hasil perkalian dari p dan q Dengan kriteria reliabilitas sebagai berikut: r hitung r tabel product moment, maka soal reliabel r hitung ≤ r tabel product moment, maka soal tidak reliabel Berdasarkan penghitungan dengan meggunakan program ANATES didapatkan nilai reliabilitas adalah 0.71, dengan demikian reliabilitas soal tergolong tinggi. 3. Pengujian Taraf Kesukaran 7 Lampiran 3, h... 8 Ibid., hal. 254. r 11= dengan S 2 = Untuk menguji apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, digunakan rumus berikut: 9 Keterangan: P = Indeks kesulitan untuk tiap butir soal B = Banyakinya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut termasuk kriteria sukar.Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh, maka soal tersebut masuk kategori mudah. Adapun Kriteria indeks tingkat kesulitan soal tersebut adalah: 1. Soal dengan P 0.00 sampai 0.30 masuk kedalam kategori sukar 2. Soal dengan P 0.30 sampai 0.70 masuk kedalam kategori sedang 3. Soal dengan P 0.70 sampai 1.00 masuk kedalam kategori mudah Penghitungan tingkat kesukaran untuk instrumen uji coba, yakni sukar 6, sedang 34 dan mudah 60. 4. Pengujian daya Beda Pengujian daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal, dalam membedakan siswa pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang digunakan adalah: 10 dimana daya beda yang baik adalah D 0.30 Keterangan: J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta tes kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah 9 Ibid., hal. 372. 10 Ibid., hal 389. P = D = - = P A - P B B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B = Proporsi peserta bawah yang menjawab soal dengan benar Penghitungan daya beda untuk instrumen uji coba, yakni daya beda baik sebesar 30 dan daya beda kurang baik sebesar 70. G. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik inferensial dengan menggunakan uji-t, tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berada dalam distribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji liliefors. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan hipotesis penelitian, dengan Hipotesis nol Ho “data sampel berasal dari populasi yang berada dalam distribusi normal ” ; sedangkan hipotesis alternatifnya Ha adalah “Data tidak berasal dari distribusi normal”. Setelah menentukan hipotesis kemudian sampeldiurutkan dari yang kecil ke yang terbesar kemudian ditentukan pula nilai rata-rata data tersebut dengan mengelompokan yang sama. Setelah data telah urut, ditentukan nilai Z dari masing-masingdata dengan rumus : Z=

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 41

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Futsal : Suatu Studi Eksperimen Terhadap Siswa Anggota Ekstrakurikuler Futsal SMP Negeri 45 Bandun.

1 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 0 136