Kalibrasi Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B = Proporsi peserta bawah yang menjawab soal dengan benar Penghitungan daya beda untuk instrumen uji coba, yakni daya beda baik sebesar 30 dan daya beda kurang baik sebesar 70. G. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik inferensial dengan menggunakan uji-t, tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berada dalam distribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji liliefors. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan hipotesis penelitian, dengan Hipotesis nol Ho “data sampel berasal dari populasi yang berada dalam distribusi normal ” ; sedangkan hipotesis alternatifnya Ha adalah “Data tidak berasal dari distribusi normal”. Setelah menentukan hipotesis kemudian sampeldiurutkan dari yang kecil ke yang terbesar kemudian ditentukan pula nilai rata-rata data tersebut dengan mengelompokan yang sama. Setelah data telah urut, ditentukan nilai Z dari masing-masingdata dengan rumus : Z= Keterangan: X 1 : Data tunggal : Rata-rata data tunggal S : Simpangan baku data tunggal Kemudian ditentukan peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z sebut dengan f Z dengan aturan: jika Z 0 maka fZ =1 - 0.5 + nilai tabel jika Z 0 maka fZ = 0.5 + nilai tabel kemudian frekuensi kumulatif dihitung dari masing-masing nilai z tersebut dengan S Z dan ditentukan pula nilai L dengan rumus yang paling besar dan bandingkan dengan nilai L t dari tabel Lilliefors Adapaun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Tolak H , jika L L t Terima H , jika L ≤ L t 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan atau populasi.Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah Keterangan: F = Homogenitas S 1 2 = Varians Terbesar S 2 2 = Varians terkecil Hipotesis: H = Data tidak memiliki varians homogen H 1 = Data memiliki varians homogen Adapun kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut: F hitung = dimana S2 = H diterima jika F hitung ≤ F tabel H ditolak jika F hitung ≥F tabel Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis dari penelitian ini digunakan rumus “uji-t” sebagai berikut: Keterangan: T = Harga uji statistik = Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen = Rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol = Jumlah sampel kelas eksperimen = Jumlah sampel kelas kontrol = Varians data kelas eksperimen = Varians data kelas kontrol S gab = nilai deviasi standar gabungan Adapun criteria pengujian untuk uji t adalah sebagai berikut H diterima jika F hit ≤ F tab H ditolak jika F hit ≥ F tab Jika data yang didapat ternyata tidak berdistribusi normal, maka peneliti menggunakan uji statistika non parametrik, yaitu uji Mann-Whitney U-test. Adapun prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut: Pertama, kedua hasil pengamatan disusun menjadi satu kelompok sampel, langkah kedua jenjang rangking dihitung untuk tiap-tiap nilai dalam sampel gabungan, kemudian jenjang atau rangking diberikan mulai dari yang terkecil sampai terbesar, dan nilai bedayang sama diberi jenjang rata-rata, Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel, Hitung nilai U dengan menggunakan rumus t = dimana S gab = U 1 = U 2 = Dimana: n 1 = Jumlah sampel 1 n 2 = Jumlah sampel 2 R 1 = Jumlah jenjang pada sampel 1 R 2 = Jumlah Jenjang pada sampel 2 Diantara nilai U 1 dan U 2 yang lebih kecil digunakan sebagai U hitung untuk dibandingkan dengan U tabel Jika nilai U hitung pada no.7 lebih besar n 1 n 2 2 maka nilai tersebut adalah nilai U’.dan nilai U dapat dihiung dengan rumus: U = n 1 n 2 – U’ Dengan kriteria pengambilan keputusan: H ditolak bila U hitung ≥ U tabel α ; n 1 n 2 H diterima bila U hitung ≤ U tabel α ; n 1 n 2

H. Hipotesis Statistik

H : µE 1 ≤ µE 2 H a : µE 1 µE 2 Keterangan: H = Hipotesis Nihil H a = Hipotesis Alternatif µE 1 = Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen, yaitu kelas yang diberikan perlakuan pengajaran dengan menggunakan media CD Interaktif µE 2 = Nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol, yaitu kelas yang diberikan perlakuan pengajaran dengan menggunakan media Powerpoint “Tolak H , jika t hitung ≥ t tabel , dalam hal lain H diterima 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil Penelitian yang dideskripsikan berupa hasil pretest, posttest, nilai N- gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. 1. Data Hasil Pretest dan Posttest Data hasil pretest dan posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut Tabel 4.1 Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Pretest Posttest Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Nilai Terbesar 79 76 97 93 Nilai Terkecil 34 34 72 72 Rata-rata 54,7 53,8 85,6 81,4 Nilai Tengah 50,8 50,1 84,3 78,8 Modus 48,4 48,6 83,5 79,6 Standar Deviasi 12,8 8,26 7,21 6,31 Berdasarkan tabel 4.1 bahwa nilai rata-rata pretest tidak jauh berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan nilai rata- rata posttest kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Begitupun dengan nilai standar deviasi sebelum diberikan perlakuan menyatakan variasi kelas eksperimen lebih beragam dari kelas kontrol. Namun setelah diberikan perlakuan nilai standar deviasi kelas kontrol dengan kelas eksperimen tidak terlalu berbeda nyata. Dengan demikian, kedua kelas menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar. 2. Nilai N-gain Hasil Belajar Uji N-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar setelah pembelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh nilai N-gain sebagai berikut. Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji N-gain Kelompok N-gain Tinggi Sedang Rendah Eksperimen 25 15 kontrol 24 15 1 Dari tabel tersebut kita dapat mengetahui bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan penguasaan konsep secara signifikan atau tingkat tinggi yaitu sebanyak 25 siswa dan di kelompok kontrol sebanyak 24 siswa. Pada kelompok eksperimen yang mengalami peningkatan penguasaan konsep pada tingkat sedang yaitu sebanyak 15 siswa dan di kelompok kontrol juga sebanyak 15 siswa, dan jumlah siswa kelompok eksperimen yang memiliki penguasaan konsep yang rendah setelah proses pembelajaran adalah sejumlah 0 siswa dan pada kelompok kontrol sebanyak 1 siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa, kelompok eksperimen memiliki selisih 1 siswa yang memiliki peningkatan hasil belajar secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Prasyarat Analisis Data Uji kepatuhan yang digunakan untuk menganalisis data hasil tes hasil belajar adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua rata-rata yang akan digunakan adalah uji-t. Akan tetapi uji-t dapat digunakan apabila memenuhi asumsi atau prasyarat yaitu sampel berasal dari data yang berdisribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan uji normalitas dan varians kedua populasi homogen. Hal iini dapat diketahui dengan melakukan uji homogenitas. Berdasarkan pernyataan analisis, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian. Uji prasyarat analisis yang perlu dilakukan adalah: a. Uji Normalitas Uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors, dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, pada taraf signifikan α = 0,05 1 Uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Normalitas Pretest kelas Eksperimen dan kelas kontrol Kelas N . α L o L hitung L tabel Kesimpulan Eksperimen 40 0.05 0.05 0.14 Distribusi normal Kontrol 40 0.05 0.11 0.14 Distribusi normal 2 Uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas N . α L o L hitung L tabel Kesimpulan Eksperimen 40 0.05 0.13 0.14 Distribusi normal Kontrol 40 0.05 0.08 0.14 Distribusi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 41

Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Dan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Futsal : Suatu Studi Eksperimen Terhadap Siswa Anggota Ekstrakurikuler Futsal SMP Negeri 45 Bandun.

1 5 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI SISWA DI SMP NEGERI 13 SURABAYA.

0 0 136